BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Perencanaan Produksi
1
1
Arman Hakim Nasution. Perncanaan dan Pengendalian Produksi. PT. Candimas Metropole, Jakarta 1999 p. 11.
Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk dan merencanakan jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan yang
bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam penyusunan
perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk
pelaksanaan proses produksi tersebut. Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai
dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi
menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan disediakan perusahaan di masa yang akan datang.
Perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari tindakan yang harus dilakukan dimasa mendatang, apa yang harus dilakukan, berapa
banyak melakukannya dan kapan harus melakukan. Karena perencanaan ini berkaitan dengan masa mendatang, maka perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang dibuat
berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan beberapa asumsi.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Kapasitas capacity
2
a. Kapasitas Teoritis theoritical capacity, merupakan kapasitas maksimum yang
mungkin digunakan dari suatu sistem manufaktur dengan mengasumsikan kondisi ideal. Contoh ; jika suatu pusat kerja memiliki 3 mesin dan dijadwalkan untuk
beroperasi normal selama 8 jamhari, 5 hariminggu, maka kapasitas teoritisnya adalah : 3 x 8 x 5 = 120 jamminggu.
Kapasitas adalah kemampuan berproduksi dari suatu stasiun kerja, departemen atau fasilitas yang berhubungan dengan pekerja dan peralatan dan dinyatakan dalam
satuan unit pengukuran unit, ton, meter, waktu standar dan lain-lain per satuan waktu. Beberapa definisi kapasitas dapat diuraikan sebagai berikut :
b. Kapasitas Aktual actual capacity, merupakan tingkat output yang dapat
diharapkan berdasarkan pada pengalaman, pengukuran produksi secara aktual dari pusat kerja di saat waktu yang lalu, yang biasanya diukur menggunakan
angka rata-rata berdasarkan beban kerja normal. c.
Kapasitas Normal normal capacity, merupakan kapasitas yang ditetapkan sebagai sasaran bagi manajemen, supervisor dan para operator mesin yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan anggaran. Utilisasi merupakan pecahan yang menggambarkan persentase jam kerja yang
tersedia dalam pusat kerja yang secara aktual digunakan untuk produksi berdasarkan pengalaman masa lalu. Utilisasi dapat ditentukan untuk mesin, tenaga kerja ataupun
keduanya tergantung situasi dan kondisi aktual perusahaan dan angka utilisasi tidak
2
Jaz heizer. Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.2004 pp. 371-374
Universitas Sumatera Utara
lebih dari 1,0 100. Efisiensi merupakan faktor yang mengukur performansi aktual dari pusat kerja relatif terhadap standar yang ditetapkan.
Pengukuran kapasitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a.
Pengukuran laju output per unit waktu, merupakan keadaan dimana pengukuran dilakukan berdasarkan jumlah output yang dihasilkan dan hanya untuk satu
jenis produk dan dinyatakan dalam jumlah produk per unit waktu. b.
Pengukuran laju input per unit waktu, merupakan suatu keadaan dimana pengukuran dilakukan berdasarkan jumlah bahan baku yang masuk ke dalam
proses produksi per unit waktu.
3.3. Perencanaan Kapasitas