2.2. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT Toba Surimi Industries berada di Jl. Pulau Pinang 2 Kawasan Industri Medan II Saentis-Deli Serdang, Sumatera Utara. Lokasi ini
merupakan kawasan yang diberikan khusus untuk industri. Lokasi ini dapat dicapai dari pusat kota Medan melalui jalan raya Medan-Belawan jalan Yos Sudarso km 10,5
lalu masuk ke Kawasan Industri Medan melalui jalan tol Belmera. Secara umum lokasi PT Toba Surimi Industries adalah cukup baik, ini
berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: 1.
Terletak di Kawasan Industri Medan 2.
Mudah dijangkau dari pusat kota Medan dan Pelabuhan Belawan 3.
Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yaitu tol Belmera sebagai sarana untuk pengiriman dan penerimaan barang
4. Fasilitas-fasilitas pendukung tersedia dengan baik seperti listrik, air bersih,
telekomunikasi dan pengolahan limbah yang baik
2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT Toba Surimi Industries merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan pengalengan ikan hasil laut.
Seluruh bidang yang dihasilkan ditujukan untuk pasar luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Hongkong dan
Singapura. Dalam hal
ini produk utama yang diproduksi
adalah udang. Adapun jenis udang yang digunakan adalah udang apollo, cat, swallow, lengkong dan batu.
Universitas Sumatera Utara
Produk udang yang dihasilkan dapat diklasifikan menjadi empat kelompok sesuai dengan ukurannya antara lain:
a. Picnic shrimp b. Cocktail shrimp
c. Small shrimp d. Medium shrimp
Selain itu produk-produk lain yang dihasilkan PT Toba Surimi Industries adalah kepiting, kepah, cumi-cumi, dan ikan selar kuning walaupun permintaannya
relatif sedikit.
2.4. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan atau kerjasama orang-orang yang menggerakkan dan berada dalam suatu organisasi.
Adanya organisasi akan mengakibatkan setiap tugas dan kegiatan dapat didistribusikan dan dilakukan oleh setiap anggota kelompok secara efisien dan efektif
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena
akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab. Gambar struktur organisasi PT Toba Surimi Industries dapat dilihat di gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan yang terdiri dari beberapa aktivitas yang berbeda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga target dan sasaran perusahaan dapat dicapai dengan efisien
dan efektifitas yang tinggi. Dengan adanya struktur organisasi, orang-orang yang berbeda dalam organisasi tersebut dapat diarahkan kepada keadaan yang sedemikian
rupa sehingga mereka dapat melaksanakan aktivitas dengan baik yang mendukung tercapainya sasaran perusahaan di samping melaksanakan aktivitas masing-masing.
Struktur organisasi perusahaan PT Toba Surimi Industries adalah bentuk lini fungsional, dimana wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada bagian-bagian di
bawahnya dalam bidang kerja tertentu. Pimpinan bagian di tiap bidang dapat memerintah dan meminta pertanggungjawaban dari semua pimpinan bagian
pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.
2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut:
1. Director a. Merencanakan strategi perusahaan dan melaksanakannya untuk mencapai
tujuan perusahaan b. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan sehingga para karyawan
dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik c. Memimpin,mengarahkan dan mengawasi perusahaan dalam menjalankan
Universitas Sumatera Utara
PERSONALIA MANAGER DIRECTOR
ACCOUNTING MANAGER HEAD SECURITY
MARKETING MANAGER EXPORT MANAGER
PRODUCTION MANAGER PURCHASING MANAGER
QUALITY ASSURANCE MANAGER
FINANCE MANAGER R D
ASSISTANT PRODUCTION MANAGER
SUPERVISOR STORE KEEPER
WORKERS ASS .
TEAM LEADER TEAM LEADER
ASS . SUPERVISOR
QC DOUBLE SEAM QC
CODING SUPERVISOR LABELLING SUPERVISOR
QC DOUBLE SEAM
ADM . QC QC
STERILIZATION QC
PROCESSING QC
LABORATORY ASS .
STERILIZATION ASS . DOUBLE
SEAM ASS .
LABORATORY ASS .
PROCESSING STAFF
ASS .
QUALITY ASSURANCE MANAGER
STAFF STAFF
STAFF STAFF
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Toba Surimi Industries
Universitas Sumatera Utara
rencana yang telah ditetapkan d. Memberikan kuasa mandat kepada manager dan kepala bagian yang ditunjuk
e. Bertanggung jawab penuh terhadap kondisi dan kemajuan perusahaan 2. Accounting Manager
a. Membuat pembukuan atas keuangan perusahaan b. Membuat laporan keuangan untuk tujuan pengawasan oleh direksi dan
pertanggungjawaban kepada pemegang saham c. Memberikan laporan keuangan kepada pihak pemerintah untuk menetapkan
besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan d. Bertanggung jawab kepada Direktur atas pembukuan perusahaan
3. Finance Manager a. Menyusun anggaran belanja dan pendapatan perusahaan secara berkala
b. Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan dana dan memelihara kas untuk menjaga kelancaran produksi
c. Bersama-sama dengan direksi mengatur kebijakan penggunaan dana untuk gajiupah karyawan, kesejahteraan karyawan, pembelian bahan baku, dan
kredit-debet penjualan d. Bertanggung jawab kepada direktur atas keuangan perusahaan
4. Purchasing Manager a. Merencanakan pembelian bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong
yang akan digunakan b. Menangani administrasi bahan-bahan yang digunakan dengan teliti dan teratur
Universitas Sumatera Utara
c. Bertanggung jawab kepada Direktur atas tersedianya bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi
5. Marketing Manager a. Melaksanakan kegiatan pemasaran atas produk yang dihasilkan
b. Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, permintaan, pesaing dan peluang pasar
c. Mencari pasar baru di luar negeri untuk mengembangkan jaringan dan daerah pemasaran
d. Membantu direktur dalam menetapkan target pemasaran dan kebijakan dalam perluasan pangsa pasar
e. Bersama-sama dengan direktur dalam menetapkan kebijaksanaan harga jual dan sistem pembayaran
f. Membuat perkiraan tentang permintaan pasar pada masa yang akan datang g. Bertanggung jawab kepada direktur atas kelancaran pemasaran
6. Production Manager a. Merencanakan, mengatur, dan mengkoordinasi seluruh kegiatan produksi
b. Mengusahakan kelancaran kegiatan produksi dan berupaya untuk selalu meningkatkan efisien dan efektifitas kegiatan produksi
c. Bertanggung jawab kepada direktur atas segala hal yang berkaitan dengan bidang produksi di perusahaan
7 . Quality Assurance Manager a. Melakukan tindakan yang diperlukan apabila standar mutu yang telah
ditetapkan tidak tercapai
Universitas Sumatera Utara
b. Bekerja sama dengan manajer produksi dalam merencanakan proses pengendalian mutu sehingga dapat dihasilkan produk yang sesuai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan c. Bertanggung jawab kepada Direktur atas mutu bahan, proses produksi, dan
produksi akhir 8. Personalia Manager
a. Menentukan jumlah dan kualifikasi pendidikan karyawan untuk berbagai jabatan dalam perusahaan, baik di tingkat pimpinan, manajer, supervisor,
kepala bagian, maupun staf b. Melakukan pembinaan karyawan, baik moral maupun material untuk
meningkatkan motivasi dan gairah kerja para karyawan c. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan sesuai dengan bidang
dan jabatannya untuk meningkatkan profesionalisme mereka d. Bertanggung jawab kepada direktur atas tersedianya sumber daya manusia
yang diperlukan untuk kegiatan operasional perusahaan 10. R D Manager
a. Merencanakan dan meneliti kemungkinan pengembangan produk baru dan
penggunaan bahan lain sebagai penunjang produksi. b.
Bertanggungjawab terhadap kemungkinan pengembangan produk baru yang potensial untuk dipasarkan.
c. Berwenang untuk menolak bahan baku dan bahan lain untuk penunjang
produksi.
Universitas Sumatera Utara
11. Assistant Production Manager a.
Membantu Production Manager dalam merencanakan jalannya proses produksi.
b. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan yang direncanakan.
c. Mengatasi gangguan yang terjadi selama proses produksi.
d. Bertanggungjawab atas kelancaran jalannya proses produksi mulai dari
masuknya bahan baku hingga penyimpanan gudang. e.
Berwewenang memberikan pengarahan kepada supervisor yang ada dibawahnya.
12. Assistant Quality Assurance Manager a. Melakukan pengawasan terhadap kualitas bahan baku pada bagian penerimaan
pada saat proses pengolahan hingga menjadi produk jadi. b. Bertanggungjawab dalam kualitas bahan baku dan produk jadi agar sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. c. Memberikan arahan kepada Supervisor Quality Control.
d. Memberikan rekomendasi untuk mencegah agar produk tidak dilanjutkan ke
proses selanjutnya bila terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi. 13. Quality Control Supervisor
a. Membantu Assistant Quality Assurance Manager sesuai dengan bidangnya
Processing, Laboratory, Seam dan Sterilization b.
Mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidangnya Processing, Laboratory, Seam dan Sterilization
Universitas Sumatera Utara
c. Bertanggungjawab dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan di bidangnya Processing, Laboratory, Seam dan Sterilization
d. Memberikan petunjuk, arahan dan teguran kepada karyawan yang terdapat di bawahnya.
e. Memberikan rekomendasi kepada atasannya berkaitan dengan promosi, pemindahan, penggantian dan pemberhentian karyawan yang ada dibawahnya.
14. Cooding And Labelling Supervisor a.
Membantu Assistant Production Manager sesuai dengan bidangnya b.
Mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidangnya c. Bertanggungjawab dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan di bidangnya d.
Memberikan petunjuk, arahan dan teguran kepada karyawan yang terdapat di bawahnya.
e. Memberikan rekomendasi kepada atasannya berkaitan dengan promosi, pemindahan, penggantian dan pemberhentian karyawan yang ada dibawahnya.
15. Assistant a.
Mengawasi pekerjaan karyawan yang ada dibawahnya. b.
Melatih karyawan baru sesuai dengan bidangnya. c.
Melaporkan hasil kerja karyawan yang ada dibawahnya secara periodik. d. Bertanggungjawab membantu supervisor untuk kelancaran proses produksi.
e. Berwenang memberi petunjuk, arahan dan teguran terhadap karyawan dibawahnya.
16. Store Keeper a. Menjaga dan mengawasi pekerjaan karyawan yang ada di bagian gudang
Universitas Sumatera Utara
b. Melaporkan hasil kerja karyawan yang ada dibawahnya secara periodik. c. Bertanggungjawab membantu supervisor untuk kelancaran proses produksi.
d. Berwenang memberi petunjuk, arahan dan teguran terhadap karyawan dibawahnya.
17. Worker a. Bertanggung jawab pada kegiatan lantai produksi.
2.4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.4.3.1. Jumlah Tenaga Kerja
Status kepegawaian dari keseluruhan tenaga kerja pada PT Toba Surimi Industries terbagi atas dua bagian yang terdiri dari:
1. Karyawan tetap, dimana karyawan ini langsung terlibat dalam proses produksi di
pabrik. 2.
Karyawan kontrak, dimana karyawan yang ada dikontrak oleh perusahaan untuk jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dengan pihak perusahaan apabila
pabrik harus meningkatkan produktivitasnya untuk mencapai target perusahaan. Perincian jumlah tenaga kerja di PT Toba Surimi Industries dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
2.4.3.2. Jam Kerja
Untuk mencapai kinerja yang baik, maka perusahaan harus mengatur jam kerja bagi para karyawannya. Ketentuan jam kerja karyawan pada PT Toba Surimi
Industries dibagi atas: 1.
Jam Kerja Kantor
Universitas Sumatera Utara
Hari Senin sampai dengan Jumat: Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Kerja Aktif Pukul 12.00 – 13.00 WIB
Istirahat Pukul 13.00 – 16.00 WIB
Kerja Aktif 2.
Jam Kerja Pabrik Terdiri dari satu shift kerja, dimana karyawan masuk di dua gelombang yaitu
pukul 08.00 – 16.00 WIB, dan pukul 11.00 – 19.00 WIB dengan jam kerja sebagai berikut:
Hari senin sampai dengan kamis: Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Kerja Aktif Pukul 12.00 – 13.00 WIB
Istirahat Pukul 13.00 – 16.00 WIB
Kerja Aktif Hari Jumat:
Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif
Pukul 12.00 – 14.00 WIB Istirahat
Pukul 14.00 – 16.00 WIB Kerja Aktif
Hari Sabtu: Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Kerja Aktif Pukul 12.00 – 13.00 WIB
Istirahat Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Kerja Aktif Jam kerja diluar waktu yang ditentukan diatas, dihitung sebagai jam kerja lembur
yang bertujuan untuk memenuhi peningkatan permintaan. Perhitungan besarnya
Universitas Sumatera Utara
jumlah upah lembur disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja
No Jabatan
Jumlah 1
Direktur 1
2 Manajer Akunting
1 3
Manajer Keuangan 1
4 Manajer Pembelian
1 5
Manajer Pemasaran 1
6 Manajer Produksi
1 7
Manajer Q.A. 1
8 Manajer Personalia
1 9
Manajer Ekspor Impor 1
10 RD
2 11
Ass Produksi 16
12 Kabag Laboratorium
2 13
Staf Akunting 6
14 Staf Keuangan
4 15
Staf Pembelian 3
16 Staf Pemasaran
5 17
Staf Q.C. 17
18 Staf Ekspor Impor
3 19
Staf Laboratorium 2
20 Staf Personalia
7 21
Satpam 8
22 Karyawan Produksi
230 Jumlah
311
Sumber: PT Toba Surimi Industries
2.4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya 2.4.4.1. Sistem Pengupahan
PT Toba Surimi Industries menerapkan sistem pencatatan waktu hadir dengan clock card. Sistem pengupahan karyawan perusahaan berpedoman pada clock card
tersebut, apabila clock card tersebut rusak maka pencatatan dilakukan secara manual oleh satpam.
Universitas Sumatera Utara
Sistem pengupahan di PT Toba Surimi Industries dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Upah Bulanan
Upah bulanan diberikan kepada direktur, manajer, kabag, dan staf, dimana besarnya tetap untuk tiap bulannya sesuai dengan bidangnya. Dalam hal ini upah
dibayar setiap akhir bulan. 2.
Upah Mingguan Upah mingguan diberikan kepada karyawan produksi per dua minggu
2.4.4.2. Fasilitas Pendukung
Fasilitas-fasilitas lainnya yang diberikan perusahaan diantaranya: 1.
Upah Lembur Upah lembur diberikan kepada karyawan kantor dan karyawan lantai produksi
yang bekerja melebihi batas jam kerja aktif. a.
Untuk Hari Biasa: -
Perhitungan upah lembur untuk satu jam pertama adalah
1,5 x upah per jam - Perhitungan
upah lembur untuk dua jam berikutnya adalah 2 x upah per
jam - Upah per jam adalah 1160 x upah per bulan
b. Untuk hari besar atau hari libur
Perhitungan upah lembur untuk karyawan yang bekerja pada hari besar atau hari libur minggu adalah 2 x upah per hari kerja biasa
2. Tunjangan Hari Raya THR
Universitas Sumatera Utara
THR Tunjangan Hari Raya diberikan setiap tahun kepada karyawan yang telah bekerja selama satu tahun dalam rangka merayakan hari besar keagamaan sesuai
dengan agamanya maising-masing. THR ditentukan oleh pemilik perusahaan dan dibayar minimal sebesar gaji satu bulan.
3. Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan diberikan kepada karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari dua tahun. Selain itu fasilitas ini hanya diberikan jika ada surat
keterangan dokter. 4.
Cuti Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh selama bekerja
di perusahaan. Cuti dapat diambil setiap tahun dan jika cuti tidak diambil dalam setahun maka cuti tersebut akan dianggap hangus dimana cuti diberikan sebanyak
12 hari dalam setahun tetapi tidak bisa diambil sekaligus
2.5. Proses Produksi 2.5.1. Standar Mutu BahanProduk
PT Toba Surimi Industries menetapkan standar mutu terhadap bahan yang
digunakan dan produk yang dihasilkan produk yang bermutu
tinggi pada
konsumen.
1. Standar mutu untuk fresh shrimp udang segar adalah :
a. Tubuh antar ruas kokoh
b. Warna cemerlang dan mengkilat
c. Tekstur daging keras dan elastisitas yang tinggi
d. Tidak berbau amis dan tidak berbau minyak tanah
Universitas Sumatera Utara
2. Standar mutu untuk udang kukus
a. Warna orange cerah dan memiliki aroma khas segar
b. Tekstur bagus dan utuh
c. Suhu penyimpanan dibawah 5
C Warna, aroma, dan tekstur di periksa oleh petugas QC secara manual. Pembagian
jenis produk dihitung berdasarkan jumlah ekor udang per 113 gr. 1.
Picnic shrimp : 220 pieces up
2. Cocktail shrimp
: 90-220 pieces 3.
Small shrimp : 60-90 piecies
4. Medium shrimp
: 40-60 pieces Pembagian ini berlaku jika broken yang diperoleh tiap jenis maksimal 15.
3. Standar mutu untuk kaleng
a. Memiliki kondisi fisik yang bagus yaitu tidak penyok rusty dan tidak
berkarat body dent b.
Tidak tergores stratch dan tidak drop c.
Tidak bocor leankeage d.
Ukuran 8,7 cm x 4,6cm dengan diameter 10,32cm e.
Seam thickness 1,18 – 1,34 mm f.
Seam length 2,87 – 3,12 mm g.
Cover hook length 1,93 – 2,18 mm h.
Body hook length 2,03 – 2,29 mm 4.
Standar mutu produk a.
Tidak mengandung bakteri Coliform
Universitas Sumatera Utara
b. Tidak mengandung bakteri Salmonella
c. Tidak mengandung bakteri Vibrio
2.5.2. Bahan yang Digunakan
Untuk menghasilkan suatu produk maka dibutuhkan bahan yang digunakan yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. Bahan baku adalah bahan
utama yang digunakan dalam proses produksi dan berperan penting dalam penentuan mutu produk. Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk
meningkatkan nilai kualitas produk dan biasanya untuk mempercepat proses produksi, sedangkan bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk pelengkap
produk, yang merupakan pendukung proses produksi tetapi tidak ikut terlibat dalam proses produksi, biasanya berupa kemasan produk. Bahan-bahan yang digunakan di
PT Toba Surimi Industries terlebih dahulu diperiksa di laboratorium pada departemen Quality Control untuk mengetahui layak tidaknya bahan tersebut digunakan.
2.5.2.1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan di PT Toba Surimi Industries adalah udang segar fresh shrimp, air dan garam. Udang segar diperoleh dari tambak yang ada di
Tanjung Balai, Batu-Bara, Belawan, Sialang Buah, Tanjung Pura, Pantai Cermin, Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu, Langsa dan Bangka.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2.2. Bahan Penolong
Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi di PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut :
1. Es
Es digunakan untuk mempertahankan suhu udang segar dibawah 5 C. Es juga
dibutuhkan untuk proses pengopekan, penyortiran dan pendinginan pada proses produksi
2. Klorin
Klorin digunakan sebagai disinfektan untuk mematikan bakteri patogen selama proses pendinginan berlangsung. Klorin juga berguna untuk
mensterilkan tangan dan kaki sebelum memasuki lantai produksi dan mencuci peralatan kerja
3. Uap Panas
Uap panas diperoleh dari boiler yang dipergunakan untuk memanaskan kaleng 4.
Solar Solar digunakan sebagai bahan bakar untuk Boiler
2.5.2.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan yang digunakan dalam pakan ternak pada PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut:
1. Kaleng
Universitas Sumatera Utara
Kaleng digunakan sebagai kemasan produk jadi yang telah diproses. Perusahaan mengimpor kaleng dari Thailand dengan standar mutu yang telah
ditentukan. 2.
Label Label digunakan sebagai penunjuk bahwa produk yang dihasilkan adalah
original. 3.
Karton Karton berguna untuk mengemas produk kaleng sebelum di ekspor ke luar
negeri. Dalam satu karton dapat memuat 12 dan 24 kaleng produk. 4.
Isolasi Digunakan untuk menutup dan merapatkan karton yang sudah diisi dengan
produk kaleng.
2.5.3. Uraian Proses
Uraian proses produksi pengalengan udang di PT Toba Surimi Industries terdiri dari beberapa tahapan proses antara lain Penerimaan Bahan Baku Receiving
Row Material, Pencongkelan Picking, Penyortiran Sorting, Pengisian dan Penimbangan Filling and Weighing, Penutupan Kaleng Seaming, Sterilisasi
Sterilization, Pendinginan Cooling, Pemberian Kode dan Label Coding and Labelling, Pengepakan Packing.
Tahapan ini berlaku untuk keempat jenis udang yang dikalengkan yaitu Picnic Shrimp, Cocktail Shrimp, Small Shrimp dan Medium Shrimp.
Universitas Sumatera Utara
1. Penerimaan Bahan Baku Receiving Row Material
Udang segar yang berasal dari tambak dimasukkan kedalam chillbox berisi es dan diangkut dengan truk ke pabrik. Petugas QC memeriksa dan memastikan
apakah udang segar memenuhi standar mutu yang ditentukan. Udang segar yang ada didalam chillbox diisi dengan air agar lebih mudah dikeluarkan dan
dimasukkan ke dalam fish basket. Udang segar yang ada di dalam fish basket dimasukkan ke dalam tempat kukusan yang disebut dengan polysindrum.
Perebusan ini dilakukan selama 15 menit dan ditambahkan garam dengan perbandingan 100 kg untuk 1,5 ton udang segar.
2. Pengopekan Picking
Setelah udang dikukus, udang rebus segar dibawa ke bagian pengopekan untuk dibuang kulitnya. Suhu dingin dipertahankan dengan menambahkan es
pada chillbox. Pengopekan dilakukan secara manual. 3.
Penyortiran Sortir Proses penyortiran dilakukan untuk membuang sisa-sisa kulit yang masih
menempel pada udang kukus segar, kemudian udang dipisahkan sesuai dengan ukurannya yaitu Picnic, Cocktail, Small dan Medium. Penyortiran
dilakukan secara manual. 4.
Pengisian dan Penimbangan Filling and Weighing Udang yang sudah disortir sesuai dengan ukurannya kemudian dilanjutkan ke
bagian pengisian dan penimbangan. Udang tersebut diisi ke dalam kaleng lalu ditimbang sebesar 113 gr dengan menggunakan timbangan digital. Dalam hal
Universitas Sumatera Utara
ini ukuran kaleng untuk tiap jenis udang adalah sama, perbedaannya terletak pada label kaleng.
5. Penutupan Kaleng Seaming
Setelah proses pengisian dan penimbangan dilakukan, maka kaleng diteruskan ke bagian penutupan kaleng seaming dengan menggunakan konveyor kecil
dengan lebar 20 cm. Selama kaleng bergerak menuju bagian penutup, kaleng yang berisi udang tersebut ditambahkan air garam dengan kadar 1,2 .
Kemudian kaleng tersebut ditiupkan dengan uap yang bersuhu 100 C selama
10 detik. Uap panas tersebut berguna untuk menghilangkan udara di dalam kaleng, sehingga menciptakan keadaan vakum ketika kaleng ditutup. Kaleng
ditutup menggunakan mesin Seamer. 6.
Sterilisasi Sterilization Kaleng yang sudah ditutup dilanjutkan ke proses sterilisasi di dalam retort,
dimana tujuannya adalah untuk mematikan bakteri pathogen yang masih terdapat dalam produk. Kaleng tersebut disusun di dalam fish basket
kemudian dimasukkan ke dalam tangki pemanas. Pemanasan dilakukan pada suhu 116
C selama 45 menit. 7.
Pendinginan Cooling Setelah proses sterilisasi selesai, maka fish basket diangkat dan
dimasukkan ke dalam tangki pendingin dimana di dalam tangki tersebut terdapat air yang sudah dicampurkan klorin sebanyak 1-3 ppm. Pendinginan
berlangsung selama dua jam.
Universitas Sumatera Utara
8. Pemberian kode dan label Coding And Labeling
Kaleng yang sudah dingin dibawa ke ruang pengepakan, untuk diberikan kode pada kaleng. Adapun kode yang diberikan adalah tanggal produksi dan
tanggal kadar luarsa. Pemberian kode menggunakan mesin Coding. Kemudian diberikan label pada kaleng yang sudah diberikan kode. Label disesuaikan
dengan jenis produk yang dihasilkan yaitu picnic, cocktail, small, dan medium. Pemberian label menggunakan mesin Labeling.
9. Pengepakan Packing
Kaleng yang sudah diberi label dikepak ke dalam karton dengan isi 12 kaleng dan 24 kaleng per karton. Produk jadi disusun di gudang produk jadi
menunggu untuk di kirim ke konsumen. Blok diagram proses pengalengan udang dapat dilihat pada gambar 2.2.
2.6. Mesin dan Peralatan 2.6.1. Mesin Produksi
Mesin yang digunakan pada PT Toba Surimi Industries dapat dilihat sebagai berikut:
1. Mesin Seamer
Fungsi : Memasang tutup kaleng pada body kaleng
Kode No : STP 042
Merek : Seamer 06 F
Ukuran : 1000 x 800 x 1050mm
MinMax can dia. : 1,6 8,4 inc
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan : 30 kaleng menit
Power : 2 HP, 220 v, 50 Hz
Buatan : Thailand
Jumlah : 1 unit
Receiving Raw Material
Packing Coding and Labeling
Cooling Sterilization
Seaming Filling and Weighing
Sorting Picking
Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pengalengan Udang
2. Retourt
Fungsi : Mensterillkan produk sehingga bebas dari bakteri
Kode No : 26 L
Merek : NFPA
Universitas Sumatera Utara
Ukuran : 4000 x 120 x 135 mm
Temperature : 116
C Tekanan
: 43,5-87 psi Buatan
: Cina Jumlah unit
: 4 unit 3.
Mesin Inject Printer Coding Fungsi
: Mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa Kode No
: Alphajet Merek
: Hualian Ukuran
: 440 x 345 x 260 mm Letter number
: two line 30 number Printing speed
: 60 kalimenit Power
: 200 watt, 220 volt, 50 Hz Buatan
: Cina Jumlah
: 2 unit 4.
Mesin Labeler Fungsi
: Melengketkan kertas label pada kaleng Kode No
: DAS- 405 Merek
: Watson Ukuran
: 1000 x 320 x 540 mm Kecepatan
: 450-650 rpm Power
: 1,8 kw , 220 volt Jumlah
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
2.6.2. Peralatan Equipment
Sedangkan peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses produksi di PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut:
1. Chillbox
Fungsi : Sebagai tempat menyimpan bahan baku udang segar dan sebagai wadah untuk menjaga suhu udang agar tetap dingin.
Ukuran: 1 x 1,5 x 0,6 m 2.
Handforklift Fungsi : Mengangkut chillbox
dari truk ke bagian
penerimaan bahan baku Ukuran: 0,6 x 0,9 x 0,8 m
3. Timbangan Nagata
Fungsi : Untuk
menimbang bahan baku dengan jumlah yang relatif sedikit
Ukuran: 3 kg dan 6 kg 4.
Timbangan Duduk Fungsi : Menimbang bahan baku yang sudah dimasukkan ke dalam
fish basket Ukuran: 50 kg
5. Meja Fish Processing
Fungsi : Sebagai tempat meletakkan udang segar yang sudah direbus untuk di kopek dan disortasi
Ukuran: 1 x 0,5 x 4 m 6.
Basket Ayakan Fungsi : Untuk mengayak udang yang sesuai dengan ukurannya
Universitas Sumatera Utara
Ukuran: 0,4 x 0,4 x 0,15 m 7.
Timbangan digital Fungsi : Untuk menimbang udang yang sudah dimasukkan ke dalam
kaleng Ukuran: max 2,5 kg
8. Termometer Recorder
Fungsi : Untuk
mengukur dan mencatat suhu pada
tangki mesin retort. 9.
Forklift Kapasitas : 500kg-1000kg
Tegangan : 220-440 volt Fungsi : Mengangkut produk jadi dari gudang produk jadi ke truk
2.7. Utilitas
Unit pendukung yang digunakan pada PT Toba Surimi Industries adalah: 1.
Air Bersih Kebutuhan air bersih pada pabrik diperoleh dari PDAM. Air bersih digunakan
untuk membersihkan peralatan, sanitasi dan proses produksi. 2.
Listrik Perusahaan menyuplai tenaga listrik dari PLN dengan daya 197 KVA untuk
menjalankan mesin-mesin. PT Toba Surimi Industries memiliki dua generator yang berdaya 250 KVA sebagai cadangan apabila terjadi pemadaman listrik.
Universitas Sumatera Utara
3. Boiler
Boiler digunakan untuk memenuhi kebutuhan uap selama proses produksi berlangsung. Uap digunakan untuk memanaskan kaleng yang sudah berisi
daging dan untuk proses sterlilisasi.
2.8. Safety and Fire Protection
Keselamatan kerja dan perlindungan terhadap kebakaran merupakan peranan yang penting di dalam dunia kerja. PT Toba Surimi Industries memiliki komitmen
untuk menjaga keselamatan kerja dan perlindungan kebakaran pada karyawan dengan melalui beberapa cara antara lain:
1. Pekerja diwajibkan mengenakan masker, sepatu bot, penutup kepala dan baju khusus selama berada di lantai produksi
2. Memasang hydran air pada setiap lantai dan tempat yang rawan kebakaran. 3. Melakukan perawatan terhadap mesin untuk menghindari adanya kecelakaan kerja
akibat kerusakan mesin. Perawatan mesin yang dilakukan dengan beberapa metode yaitu perawatan periode, perawatan periodik, dan perawatan korektif.
Perawatan rutin dilakukan oleh bagian maintenance setiap hari untuk memeriksa baut, oli, suhu dan sparepartnya. Perawatan periodik juga dilakukan setiap
minggu, bulan dan tahunan untuk memeriksa keadaan mesin. Perawatan korektif dilakukan apabila terjadi kerusakan mesin secara tiba-tiba.
Universitas Sumatera Utara
2.9. Waste Treatment