Hakekat Motivasi Belajar Tinjauan Pustaka

c Kebutuhan Peserta didik mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha melakukan kegiatan apapun sesuai kebutuhan. 2 Motivasi Ekstrinsik Rangsangan dari Luar Pesera Didik Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan dirinya. e. Bentuk-bentuk Motivasi Pembelajaran Didalam kegiatan belajar peranan motivasi belajar baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Menurut Sardiman 2012: 92-95 ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah antara lain: 1 Memberi angka-angka Dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa dapat meningkat dengan adanya penghargaan berupa nilai sehingga anak akan termotivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus. 2 Hadiah Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu dan akan diberikan hadiah. Tetapi pemberian hadiah tidak boleh terlalu sering karena akan mengubah motivasi anak menjadi motivasi untuk mendapatkan hadiah. 3 Kompetisi persaingan Baik yang individu atau kelompok dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Persaingan yang dimaksud adalah persaingan dalam hal yang positif seperti bersaing dalam hal prestasi belajar. 4 Ego- involvelment Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. 5 Memberi ulangan para siswa Dengan adanya ulangan siswa tersebut termotivasi untuk belajar karena mereka akan merasa malu jika mendapatkan nilai yang jelek. 6 Mengetahui hasil belajar Pada saat siswa mengetahui hasil belajar kurang bagus jika dibandingkan dengan teman-teman mereka akan berusaha untuk belajar lebih rajin. 7 Memberikan pujian Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Dengan memberikan pujian pada siswa dapat meningkatkan motivasi untuk belajar karena pujian merupakan sebuah penghargaan yang cukup berarti bagi siswa. 8 Hukuman Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi. f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Peserta Didik Motivasi merupakan dorongan atau penguatan tingkah laku peserta didik. Motivasi peserta didik tidak lepas dari perkembangan kepribadian peserta didik yang tidak stabil. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik menurut Euis Karwatidan Donni juni priansa 2014: 181 adalah: 1 Konsep Diri Konsep diri berkaitan dengan bagaimana peserta didik berfikir tentang dirinya. Apabila peserta didik percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka peserta didik akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut. 2 Jenis Kelamin Pola pikir tradisional yang menyatakan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggki-tinggi karena nanti tugasnya hanya melayani suami, menyebabkan perempuan tidak mampu belajar dengan optimal. 3 Pengakuan Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar dengan lebih giat apabila dirinya merasa dipedulikan, diperhatikan, atau diakui oleh keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial dimana ia tinggal. Pengakuan akan mendorong peserta didik untuk melakukan sesuatu sesuai dengan pengakuan tersebut. 4 Cita-Cita Cita-cita atau disebut aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai oleh peserta didik. Target tersebut dapat diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dan mengandung makna bagi peserta didik. 5 Kemampuan Belajar Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri peserta didik, misalnya pengamatan, perhatian, ingatanm daya pikir dan fantasi. Jadi peserta didik yang mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih bermotivasi dalam belajar, karena peserta didik tersebut lebih sering memperoleh sukses, sehingga kesuksesan tersebut memperkuat motivasinya. 6 Kondisi Peserta Didik Kondisi fisik dan kondisi psikologis peserta didik sangat mempengaruhi faktor motivasi belajar, sehingga guru harus lebih cermat melihat kondisi fisik dan psikologis peserta didik. 7 Keluarga Motivasi berprestasi peserta didik sangat dipengaruhi oleh keberadaan keluarga yang melingkupinya. Keluarga dengan perhatian yang penuh terhadap pendidikan, akan memberikan motivasi yang positif terhadap peserta didik untuk berprestasi dalam pendidikan. 8 Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan merupakan berbagai unsur yang datang dari luar peserta didik. Unsur-unsur tersebut dapat berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun sosial, baik yang menghambat atau mendorong. 9 Upaya Guru Memotivasi Peserta Didik Upaya yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan strategi dalam memotivasi peserta didik agar mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dalam diri peserta didik. 10 Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar cenderung tidak stabil, kadang- kadang kuat, kadang-kadang lemah, bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional. g. Indikator Motivasi Belajar Lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Dorongan dari orang sekitar sangatlah penting namun, dorongan dari dalam diri merupakan hal yang paling mendasar. Sikap serta keinginan belajar dari berbagai macam peserta didik berbeda-beda. Hartini, dkk 2008: 14 mengemukakan motivasi yang ada pada setiap individu itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4 Lebih senang bekerja sendiri. 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersikap mekanis, berulang-ulang sehingga kurang kreatif 6 Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin sesuatu. Riduwan 2012: 31 menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa meliputi dimensi: 1 Ketekunan dalam belajar a Kehadiran di sekolah b Mengikuti PBM di kelas c Belajar di rumah 2 Ulet dalam menghadapi kesulitan a Sikap terhadap kesulitan b Usaha mengatasi kesulitan 3 Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar a Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran b Semangat dalam mengikuti PBM 4 Berprestasi dalam belajar a Keinginan untuk berprestasi b Kualifikasi hasil 5 Mandiri dalam belajar a Penyelesaian tugas PR b Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran. Menurut Uno 2010: 23 indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan menjasi enam, yaitu sebagai berikut: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4 Adanya penghargaan dalam belajar 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Berdasarkan ciri-ciri dan indikator diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator motivasi belajar meliputi: 1 Tekun dalam belajar 2 Ulet dalam menghadapi kesulitan 3 Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 4 Mandiri dalam belajar 5 Memiliki hasrat dan keinginan berhasil berprestasi.

3. Hakekat Prestasi Belajar

a. Definisi Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu tolak ukur berhasil tidaknya seorang guru dalam menyampaikan pelajarannya. Peserta didik yang mampu menerima pengetahuan baru dan sangat antusias akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Disamping hasil belajar peserta didik akan segera terbentuk pola dalam dirinya untuk menghasilkan sebuah prestasi dalam dirinya, baik prestasi akademik maupun non akademik. Menurut Eus Karwati dan Donni Juan priansa 2014: 155 prestasi belajar adalah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif,disadari dan sebagaimana. Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” achievement berbeda dengan “hasil belajar” learning outcome. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Menurut Zainal Arifin 2011: 12 “prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tolak ukur berhasil tidaknya hasil belajar peserta didik dan mampu mengembangkan prestasinya serta kemampuan yang dimilki peserta didik. Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik mempunyai sebuah tujuan. Dimana peserta didik dituntut untuk berhasil dalam menangkap sebuah ilmu dan mampu mengembangkan sesuai potensinya masing-masing. Seseorang yang mempunyai potensi lebih akan mudah menunjukkan prestasi belajarnya dalam akademik maupun non akademik. b. Definisi Belajar Menurut Suryabrata dalam Nyayu Khodijah 2014: 47 menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasikan dan berkembang karena belajar”. Samino dan Saring Marsudi 2011 : 19 menyatakan bahwa “belajar adalah proses yang harus dilalui manakala seseorang ingin mencapai sesuatu yang diharapkan dapat berhasil dengan baik”. Menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara 2011: 4 menyatakan bahwa “belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek –aspek tersebut adalah: bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, ada penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna, menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas dan adanya perubahan sebagai pribadi”. Sedangkan menurut Nyayu Khodijah 2014 : 50 “belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru”. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses secara sadar dalam berbagai aspek yang berlangsung hingga akhir hayat bersifat permanen yang berkembang untuk mencapai hasil pribadi yang lebih baik. c. Prinsip- Prinsip Belajar Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa 2014: 192 Belajar yang efektif bisa terjadi jika prinsip-prinsip belajar dapat diterapkan dengan baik. Prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran adalah: 1 Hal apapun yang dipelajari oleh peserta didik, maka peserta didik tersebut harus mempelajarinya sendiri. 2 Setiap peserta didik belajar berdasarkan tempo atau kecepatannya masing-masing sehingga terdapat berbagai variasi tempo atau kecepatan belajar yang dimiliki oleh peserta didik. 3 Peserta didik akan belajar dengan baik banyak apabila setiap langkah dalam belajar segera diberikan penguatan reinforcement sehingga ia akan terus termotivasi untuk mempelajarinya. 4 Penguasaan setiap langkah-langkah pembelajaran akan memungkinkan peserta didik untuk belajar secara lebih berarti atau bermakna. 5 Apabila peserta didik diberikan tanggung jawab untuk mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan dan keinginannya, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar dan kemampuan mengingat yang dimilikinya akan lebih baik. d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi belajar Berdasarkan pendapat Euis Karwati dan Donni Juni Priansa 2014: 218 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, antara lain: 1 Faktor Internal Faktor internal berkaitan dengan kondisi internal yang muncul dari dalam diri peserta didik. a Jasmaniah Faktor-faktor kesehatan atau kelainan fungsi pada tubuh jasmaniah peserta didik akan memberikan pengaruh terhadap kegiatan belajar yang dialaminya. b Psikologis Perhatian, minat bakat, motif, kematangan, dan kesiapan akan mempengaruhi kegiatan belajar yang dialami peserta didik. c Kelelahan Kelelahan jasmani maupun rohani akan memberikan pengaruh yang buruk terhadap proses belajar yang dialami peserta didik. 2 Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan unsur lingkungan luar dari peserta didik. Kondisi keluarganya di rumah, sekolah, dan kondisi masyarakat sekitar rumah dan sekolah akan memberikan pengaruh terhadap konsentrasi dan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar. e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar. Menurut Eus Karwati dan Donni Juan Priansa 2014: 156 ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain: 1 Faktor Internal a Aspek Fisiologis 1 Tonus Jasmani 2 Mata dan Telinga b Aspek Psikologis 1 Inteligensi 2 Sikap 3 Minat 4 Bakat 5 Motivasi 2 Faktor Eksternal a Lingkungan Sosial 1 Keluarga a Guru dan Staf