Indeks Gingiva IG Indeks Higiene Oral OHIS

Peningkatan plak akan menjadi konstan dan memperburukan kesehatan rongga mulut penderita. Dokter gigi dapat memberikan mouth-moisturizing paste, permen karet bebas gula yang menstimulasi saliva saliva-stimulating chewing gum atau chew sugar-free gum, dan obat kumur non-alkohol serta bila perlu dilakukan pemberian saliva substitute. 4 Kesehatan jaringan periodontal dan hygiene oral pasien perlu dijaga. Pasien dianjurkan berkumur-kumur dengan obat kumur chlorhexidine 0,12 atau chlorhexidine digluconate 0,2 dan mengajarkan pasien cara menjaga kebersihan rongga mulutnya dengan baik. Untuk mencegah sepsis, amoxicillin 2 gram 1 jam direkomendasi sebelum prosedur dental atau clindamycin 600 mg digunakan sebagai antibiotik profilaksis. Selain itu, clarithromycin oral dipakai untuk penderita yang berhipersensitivitas terhadap penisilin. Penatalaksanakan pembesaran gingiva akibat efek obat disarankan dengan menggunakan obat kumur antimikrobial seperti Metranidazole untuk menurunkan konsentrasi Siklosporin serta meminimalisasikan nefrotoksisitas. Rekurensi sering terjadi sehingga disarankan agar melakukan kontrol plak yang efektif dan dapat dibantu dengan pemberian klorheksidin glukonat topikal atau triklosan. 1,4,9,27

2.10 Indeks pengukuran Kondisi Higiene Oral

Untuk mengetahui kondisi higiene oral pada penderita penyakit ginjal kronis maka dilakukan pengukuran dengan pelbagai indeks yaitu : Indeks Gingiva IG, Indeks Oral Higiene OHIS, dan Indeks Pendarahan. 22-23

2.10.1 Indeks Gingiva IG

Universitas Sumatera Utara Indeks yang diperkenalkan oleh Loe dan Silness ini digunakani untuk menilai derajat keparahan inflamasi. Pengukuran dilakukan pada gingiva di dua sisi gigi geligi yang diperiksa yaitu vestibular dan oral. 22-23 Kriteria untuk penentuan skornya adalah sebagai berikut: 22-23 Tabel 5 : Kriteria penentuan Skor Indeks Gingiva Sumber: Perry ............. DA.Periodontology for the Dental ` hygienist 3 rd ed.2007: 48 S kor untuk setiap gigi diperole h dengan menjumlahkan skor dari keempat sisi yang diperiksa lalu dibagi dengan dua jumlah gigi yang diperiksa per gigi. Skor Indeks Gingiva untuk individu diperoleh dengan membagi jumlah skor dari semua gigi yang diperiksa dengan jumlah gigi yang diperiksa. Keparahan inflamasi gingiva secara klinis dapat ditentukan dari skor Indeks Gingiva dengan kriteria berikut: 27 Tabel 6: Kriteria Skor Indeks Gingiva Sumber: Sumber: Perry DA. Periodontology ... for the Dental Hygienist 3 rd ed.2007: 48 Skor Indeks Gingiva Kondisi Gingiva 0,1-1,0 Gingivitis ringan 1,1-2,0 Gingivitis sedang Gingiva normal 1 Inflamasi ringan pada gingiva yang ditandai dengan perubahan warna, sedikit oedema; pada palpasi tidak terjadi pendarahan 2 Inflamasi gingiva sedang, gingiva berwarna merah, oedema, dan berkilat; pada palpasi terjadi pendarahan. 3. Inflamasi gingiva parah, gingiva berwarna merah menyolok, oedematus, gingiva cenderung berdarah spontan, mudah terjadi ulserasi. Universitas Sumatera Utara 2,1-3,0 Gingivitis parah

2.10.2 Indeks Higiene Oral OHIS

Indeks Higiene Oral merupakan salah satu indeks yang paling popular untuk menentukan status kebersihan mulut pada penelitian epidemiologis. Indeks ini bertujuan mengukur permukaan gigi yang ditutupi oleh debris dan kalkulus. Indeks ini terdiri atas dua komponen yaitu Indeks Debris dan Indeks Kalkulus. 23,29 Pemeriksaan dilakukan pada enam gigi yaitu gigi 16, 21, 24, 36, 41, dan 44. Pada gigi 16, 21, 36 dan 41 dilihat permukaan bukalnya sedangkan pada gigi 36 dan 44 permukaaan lingualnya. Apabila gigi 11 tidak ada maka diganti dengna gigi 21 dan sebaliknya. Alat yang digunakan adalah kaca mulut dan sonde. Setiap permuakaan gigi dibagi secara horizontal atas sepertiga gingiva, sepertiga tengah dan sepertiga insisal. Untuk mengukur skor indeks debris, sonde diletakkan pada sepertiga insisal permukaan gigi lalu digerakkan ke arah gingiva dan skor diberikan sesuai dengan kriteria berikut. 29 Skor indeks debris: 23,29 Tabel 7 : Kriteria Pengukuran Skor Indeks Debris Sumber: Sumber: Perry DA. ...... Periodontology for the Dental Hygienist 3 rd ed.2007: 46-47 Tidak ada debrisstein. 1 Debris lunak menutupi tidak lebih dari sepertiga permukaan gigi atau adanya ` stein ekstrinsik tanpa debris pada daerah tersebut. 2 Debris lunak menutupi lebih dari sepertiga tapi kurang dari dua pertiga permukaan gigi. 3 Debris lunak menutupi lebih dari dua pertiga permukaan gigi. Universitas Sumatera Utara Gambar 10: Indeks Debris Sumber: Reddy S. Essential of Clinical ```````````````` Periodontology and Periodontics 2 nd ed. 2008:45 Skor Indeks Kalkulus menurut Green dan Vermillion : 29 Tabel 8 : Kriteria Skor Indeks Kalkulus menurut Green dan Vermillion Sumber: .. Perry DA. Periodontology for the Dental Hygienist 3 rd ed.2007: 46-47 0 : Tidak ada kalkulus 1 : Kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 13 permukaan 2 : Kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 13 dan tidak lebih dari 23 ``````` permukaan gigi atau adanya kalkulus subgingiva di daerah servikal gigi atau ``````` keduanya. Universitas Sumatera Utara 3 : Kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 23 permukaan gigi atau ``````` kalkulus subgingiva yang melingkari servikal gigi. Skor akhir indeks debris dan kalkulus individual dihitung dengan membagi jumlah skor indeks debris dan kalkulus dari semua gigi yang diperiksa dengan jumlah permukaan gigi yang diperiksa. Skor indeks debris dan kalkulus dijumlahkan untuk mendapatkan Skor Higiene Oral. Kemudian skor ini dimasukkan ke dalam 3 kategori untuk menentukan level Higiene Oral yaitu: 23,29 a. 0,0 – 1,2 : baik b. 1,3 – 3,0 : sedang c. 3,1 – 6,0 : buruk

2.10.3 Indeks Perdarahan Papila Gingiva Dimodifikasi IPPD