32 besangkutan atau dengan kata lain semakin tinggi rasio BOPO maka
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Berdasarkan penjelasan dan uraian tersebut, maka kerangka konseptual
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan dari kerangka konseptual, maka dapat dihipotesiskan bahwa Return on Assets ROA, Capital Adequacy Ratio CAR, Non
PerformingLoan NPL, Net Interest Margin NIM dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh signifikan terhadap Loan to
Deposit Ratio LDR pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. ROA Return On Assets
CAR Capital Adequacy Ratio NPL Non Performing Loan
NIM Net Interest Margin BOPO Biaya Operasional
LDR Loan To Deposit Ratio
Universitas Sumatera Utara
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Loan to Deposit Ratio pada Bank Pembangunan
Daerah di Indonesia Periode 2008-2013.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di website masing-masing Bank Pembangunan Daerah BPD di Indonesia melalui media internet.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2014 sampai dengan Agustus 2014.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Return on Assets ROA, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL,
Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO.
b. Variable dependen dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio
LDR c.
Perusahaan yang diteliti adalah Bank Pembangunan Daerah di Indonesia yang mencantumkan laporan tahunan secara berturut-turut
selama periode 2008-2013
Universitas Sumatera Utara
34
3.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variable ini adalah sebagai berikut:
3.4.1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio LDR. Rasio ini memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang
disalurkan dalam bentuk kredit serta menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank. Menurut Surat Edaran BI No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, LDR
diukur dari perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga, sebagaimana yang dirumuskan sebagai berikut :
Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh jumlah
yang bersangkutan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar Dendawijaya, 2009:116.
3.4.2. Variabel Independen
1. Return on Aseets X
1
Return on Assets ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Semakin tinggi ROA suatu
bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.
Universitas Sumatera Utara
35 2. Capital Adequacy Ratio X
2
Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal atau dengan kata lain untuk menilai keamanan atau
kesehatan perusahaan dari sisi modal pemiliknya. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rasio antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang Menurut
Risiko ATMR. Sebagaimana yang dirumuskan Sesuai SE No.623DPNP Tanggal 31 Mei 2004 sebagai berikut :
3. Non Performing Loan X
3
Non Performing Loan NPL atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Resiko kredit suatu bank
merupakan salah satu resiko yang diterima dari usaha atau kegiatan perbankan yang diakibatkan tidak dilunasinya kredit yang diberikan bank kepada debitur.
NPL diukur dari perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit, sebagaimana yang dirumuskan sebagai berikut:
4. Net Interest Margin X
4
Net Interest Margin NIM merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan
pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka semakin
meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang
Universitas Sumatera Utara
36 dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah
semakin kecil.
5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional X
5
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO merupakan
rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional dihiung berdasarkan penjumlahan dari total beban operasional. Secara matematis, BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut:
3.5.
Operasional Variabel
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang
termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara lebih rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel
Definisi Indikator
Skala
1. Return on
Assets X
1
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan kedalam
seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan
Laba Bersih Total Aktiva
Rasio
2. Capital
Adequecy ratio X
2
rasio kinerja bank yang digunakan untuk meng-ukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau meng-
hasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan
Modal Sendiri Aktiva Tertimbang
Rasio
3. Non
Performing Loan X
3
rasio untuk mengukur ke- mampuan manajemenbank
untuk mengatasi kredit bermasalah
yang diberikan oleh bank
Jumlah Kredit Bermasalah Jumlah Kredit yang Diberikan
Rasio
4 Net Interest
Margin X
4
Rasio ini menunjukkan ke- mampuan earning assets
dalam menghasilkan bunga bersih
Pendapatan Bunga Bersih Rata-rata Aktiva Produktif
Rasio
5. Biaya Ope-
rasional ter hadap Pen
dapatan Operasi-onal
X
5
perbandingan antara biaya operasional dengan penda-
patan operasional dalam
mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan ke-giatan operasinya
Biaya beban Operasional Pendapatan Operasional
Rasio
6 Loan Deposit
to Ratio Y rasio untuk mengukur
komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan
dengan jumlah dana masyarakat Dana Pihak
Ketiga yang digunakan Jumlah Kredit yang Diberikan
Jumlah Dana Pihak Ketiga Rasio
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Pembangunan Daerah BPD di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia
periode tahun 2008 hingga 2013 sejumlah 26 dua puluh enam bank. Dalam
Universitas Sumatera Utara
38 menentukan sampel dilakukan beberapa pertimbangan-pertimbangan tertentu,
pertimbangan-pertimbangan tersebut, apabila: a.
Data laporan keuangan sudah lengkap b.
Laporan keuangan yang dikeluarkan sudah diaudit c.
Bank tersebut memperoleh laba. Dalam Tabel 3.2 ditampilkan daftar Bank Pembangunan Daerah BPD di
Indonesia yang menjadi sampel penelitian, yaitu:
Tab el 3.2 Daftar Sampel
No. Daftar Bank-Bank Pembangunan
Daerah di Indonesia
1. BPD Banten Jawa Barat BJB
2. BPD Jawa Timur
3. BPD Jawa Tengah
4. BPD Kalimantan Timur
5. BPD DKI Jakarta
6. BPD Sumatera Utara
7. BPD Riau Kep. Riau
8. BPD Papua
9. BPD Sumatera Selatan Bangka Belitung
10. BPD Aceh
11. BPD Sumatera Barat Nagari
12. BPD Bali Denpasar
13. BPD Sulawesi Selatan Barat
14. BPD Kalimantan Barat
15. BPD Kalimantan Selatan
16. BPD Nusa Tenggara Timur NTT
17. BPD Sulawesi Utara
18. BPD Daerah Istimewa Yogyakarta DIY
19. BPD Lampung
20. BPD Jambi
21. BPD Maluku Ambon
22. BPD Nusa Tenggara Barat NTB
23. BPD Kalimantan Tengah
24. BPD Bengkulu
25. BPD Sulawesi Tenggara
26. BPD Sulawesi Tengah
3.7. Jenis Data