BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparasi. Pada hakikatnya penelitian komparasi adalah “ex post facto”, artinya data dikumpulkan setelah
semua peristiwa yang diperhatikan terjadi. Kemudian peneliti memilih satu atau lebih efek variabel dependen dan menguji data dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab,
melihat hubungan, dan memahami artinya Azwar, 2007. Nantinya, subyek ditanyakan apakah dalam rentang satu bulan ia telah melakukan pembelian produk baik secara online
ataupun offline dan mengalami keraguan. Jika subyek mengalami hal tersebut maka subyek merupakan sampel yang sesuai. Selanjutnya skala dan alat tes diberikan kepada subyek
tersebut.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Adapun variabel yang terlibat pada penelitian ini antara lain: Variabel Tergantung : Postpurchase Dissonance
Variabel Bebas : Tipe Pembelian :
1. Pembelian Online 2. Pembelian Offline
Variabel Kontrol : Rentang Waktu Pembelian Produk
Universitas Sumatera Utara
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
1. Postpurchase Dissonance
Postpurchase dissonance adalah keraguan yang dialami oleh seorang konsumen setelah melakukan suatu keputusan pembelian yang sulit dan relatif permanen terhadap suatu
produk. Data mengenai postpurchase dissonance diperoleh melalui skala postpurchase
dissonance berdasarkan aspek-aspek postpurchase dissonance yang dikemukakan oleh Sweeney, Hausknecht, Soutar
2000 yang terdiri dari tiga aspek yaitu emotional, wisdom of purchase dan concern over deal. Skor yang diperoleh menunjukkan tinggi rendahnya
postpurchase dissonance yang dialami oleh seorang individu. Skor tinggi yang diperoleh oleh seorang individu dari skala postpurchase dissonance menunjukkan subjek mengalami
dissonance yang tinggi. Sedangkan skor rendah yang diperoleh oleh seorang individu menunjukkan bahwa subjek tidak mengalami dissonance.
2. Tipe Pembelian
2.1. Pembelian
Online
Pembelian online atau yang akrab disebut online shopping adalah proses pembelian yang dilakukan oleh individu tanpa memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung
dengan penjual melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui notebook, komputer, ataupun telepon selular yang terhubung dengan layanan akses internet
dan melakukan pembayaran melalui atm.
2.2. Pembelian
Offline
Pembelian offline adalah proses pembelian yang dilakukan seorang konsumen dengan cara memilih produk atau jasa yang diinginkan secara langsung dengan melakukan tatap
muka dengan penjual untuk memperoleh tanggapan yang segera.
Universitas Sumatera Utara
3. Rentang Waktu Pembelian Produk
Produk yang dibeli oleh subyek penelitian adalah produk yang pembeliannya belum lebih dari satu bulan 30 hari terhitung dari saat membeli produk sampai dikenakan
penelitian ini. Hal ini disebabkan karena postpurchase dissonance akan lebih dirasakan konsumen jika rentang waktu pembeliannya belum terlalu lama Nadeem, 2007.
C. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh objek yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki suatu sifat yang sama
Hadi, 2002. Sehubungan dengan hal ini, yang perlu mendapat perhatian bahwa sampel harus mencerminkan keadaan populasinya, agar sampel dapat digeneralisasikan terhadap
populasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang melakukan pernah melakukan pembelian online ataupun offline. Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan
tenaga yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subyek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel.
Selain itu tidak mungkin mendapatkan data dari populasi yang jumlahnya ribuan atau jutaan Sekaran, 2003.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sebagai bagian dari proses penelitian dan setidaknya memiliki satu sifat populasinya Hadi, 2002; Sekaran, 2003;
Malhotra, 2004. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian produk secara online ataupun offline dengan keputusan sendiri yang mengalami
keraguan dissonance dengan jangka waktu pembelian di bawah satu bulan.
Universitas Sumatera Utara
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling non probabilitas non probablity sampling. Sampling non probabilitas adalah kondisi penelitian
yang masing-masing elemen atau anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel Sekaran, 2003; Ray, 2003; Malhotra, 2004; Burns Bush, 2005.
Alasan metode ini adalah faktor biaya dan waktu yang lebih hemat Sekaran, 2003. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenient sampling, yaitu
pengumpulan informasi dari anggota populasi yang secara nyaman tersedia dan mudah dalam mendapatkan akses ke subyek, hemat biaya, cepat dan nyaman Sekaran, 2003; Ray, 2003.
Siegel 1997 menyatakan bahwa kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel. Oleh karena itu mengenai jumlah sampel tidak ada batasan
jumlah sampel penelitian yang ideal. Namun menurut Roscoe dalam Sekaran, 2003 ukuran sampel yang lebih besar dari 30 orang dan kurang dari 500 orang adalah tepat untuk sebagian
besar penelitian.
D. ALAT PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen selfreport berupa skala sikap. Azwar 2005 mengungkapkan skala sikap merupakan kumpulan pernyataan-
pernyataan mengenai suatu obyek sikap. Dari respon subyek pada setiap pernyataan tersebut kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Cronbach dalam
Azwar, 2005 menyatakan bahwa skala suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu cenderung dimunculkan secara sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon
terhadap situasisituasi tertentu yang sedang dihadapi. Adapun kelebihan-kelebihan dan alasan penggunaan Metode Skala, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pernyataan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subyek yang tidak disadari.
2. Skala digunakan untuk mengukur suatu atribut tunggal. 3. Subyek tidak menyadari arah jawaban sesungguhnya yang diungkap dari
pernyataan skala. Dalam penelitian ini digunakan skala postpurchase dissonance yang diadaptasi
berdasarkan penelitian Ginting 2009. Aitem-aitem dalam skala postpurchase dissonance disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Sweeney, Hausknecht, Soutar
2000, yang meliputi emotional, wisdom of purchase, dan concern over deal. Skala tersebut terdiri dari aitem-aitem yang favorable dan unfavorable, dengan skala
Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban yakni Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai
TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Penilaian skala untuk aitem favorable adalah nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat Sesuai, nilai 3 untuk nilai untuk jawaban Sesuai, nilai 2
untuk jawaban Tidak Sesuai, dan nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai. Sedangkan penilaian untuk aitem unfavorable adalah nilai 1 untuk jawaban Sangat Sesuai, nilai 2 untuk
jawaban Sesuai, nilai 3 untuk jawaban Tidak Sesuai, serta nilai 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Distribusi Aitem-aitem Postpurchase Dissonance
Aspek Indikator
Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
Emotional Timbulnya
perasaan tertentu setelah membeli
seperti: takut, cemas,
kecewa,ragu, gelisah, tidak
yakin, marah
1, 2,
3 4,
5 5
Wisdom of Purchase
Individu merasa bahwa pemilihan
produk yang dilakukan telah
tepat berdasarkan
kebutuhan, manfaat,
keuntungan dan kerugian yang
diperoleh. Selain itu
individu merasa puas dengan
pilihannya 9,
10, 6,
7, 8,
5
Concern over Deal
Individu merasa pilihan yang
dilakukannya berdasarkan
keputusan sendiri atau dipengaruhi
orang lain 11,
12, 13,
14, 15
5
TOTAL 8
7 15
Universitas Sumatera Utara
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Azwar 2007 mengatakan bahwa tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk
melihat sejauh mana alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran. Uji coba skala dilakukan
dengan menyebarkan skala kepada responden uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama dengan karakteristik subjek penelitian. Skala postpurchase dissonance disebarkan,
dikumpulkan, dan diuji validitasnya yaitu validitas isi berdasarkan daya beda aitem-aitem dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment yang diperoleh melalui
analisa data dengan menggunakan SPSS version 16.0 for windows. Aitem yang memiliki daya beda cukup tinggi akan dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan reliabilitas koefisien
alpha yang diperoleh melalui analisis data dengan menggunakan SPSS version 16.0 for windows.
Aitem-aitem dalam skala yang memiliki validitas yang baik dengan daya beda cukup tinggi dan reliabel akan digunakan untuk mengukur postpurchase dissonance.
1. Uji Validitas
Validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat
kecermatan suatu tes Azwar, 2007. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi
content validity. Suryabrata 2000 mengatakan bahwa validitas isi menunjukkan kepada sejauh mana
item-item yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana ini ditentukan berdasar derajat repesentatifnya alat ukur itu bagi isi hal
yang akan diukur. Validitas isi alat ukur ditentukan melalui pendapat professional professional judgement dalam proses telaah soal. Dengan menggunakan spesifikasi alat
Universitas Sumatera Utara
ukur yang telah ada, akan dilakukan analisa logis untuk menetapkan apakah item-item yang telah dikembangkan memang mengukur representatif bagi apa yang dimaksudkan untuk
diukur. Setelah melakukan validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya
beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang
tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item ini adalah dengan memilih item-item yang fungsi alat ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi
ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih item yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2007.
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala
itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi item total yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2007.
Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur yang dalam penelitian ini adalah skala penelitian postpurchase dissonance.
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya Azwar, 2007. Dari sejumlah aitem yang terpilih memiliki daya beda aitem yang
tinggi dilakukan komputasi untuk memperoleh koefisien reliabilitas. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes
dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang mana
prosedurnya hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok individu
Universitas Sumatera Utara
sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2007. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach.
Penghitungan daya beda aitem dan koefisien reliabilitas pada skala postpurchase dissonance dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for Windows. Dari
hasil uji coba pada skala postpurchase dissonance oleh Ginting 2009 didapat corrected item-total correlation yang sahih bergerak dari rxx = 0.321 hingga rxx = 0.772 dengan nilai
reliabilitas akhir terhadap aitem yang terseleksi sebesar 0.962.
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian
Berikut akan dijabarkan tahap-tahap persiapakan yang dilakukan oleh peneliti yang terdiri dari:
1. Mencari informasi Sebelum peneliti melakukan pengambilan data, terlebih dahulu peneliti
melakukan observasi pendahuluan terhadap konsumen yang akan dijadikan subjek dalam penelitian.
2. Uji Coba Alat Ukur Uji coba skala postpurchase dissonance dilakukan dengan menanyakan 6 orang
subjek dengan tujuan melihat sejauh mana bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh subjek penelitian.
3. Revisi Alat Ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur pada beberapa subjek penelitian,
peneliti mengubah beberapa kata yang subjek rasa membingungkan. Setelah itu, peneliti menanyakan kembali mengenai skala yang telah diperbaiki kepada
Universitas Sumatera Utara
profesional dibidangnya professional judgement. Kemudian skala ini dibentuk ke dalam booklet dan digunakan dalam mengambil data penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah alat ukur diujicobakan dan sudah direvisi, maka akan dilaksanakan penelitian. Sebelum menyebarkan skala, peneliti mencari subjek penelitian yang sesuai dengan
karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah mendapatkan subjek penelitian yang memenuhi karakteristik tersebut, kemudian skala diberikan kepada subjek tersebut dengan
lebih dahulu memberikan petunjuk pengisian skala yang benar. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 200 orang konsumen yang pernah membeli produk dengan kondisi yang
telah dipaparkan sebelumnya yaitu terdiri dari 100 orang konsumen yang melakukan pembelian online dan 100 orang yang melakukan pembelian secara offline.
Penelitian mulai dilaksanakan pada 21 Februari 2012 sampai dengan 11 Maret 2012. Penelitian menggunakan skala yang disebarkan secara online dan langsung. Dari 66 subjek
yang mengisi secara online hanya 54 skala yang dapat diolah. Sedangkan melalui skala yang dibagikan secara langsung, dari 250 yang disebar hanya kembali 166 skala. Namun, atas
pertimbangan kelengkapan data dan pengisian, maka hanya 146 skala yang dapat diolah.
3. Pengolahan Data Penelitian
Setelah diperoleh hasil skor postpurchase dissonance pada masing-masing subjek penelitian, maka pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer
SPSS version 16.0 for windows.
G. Metode Analisa Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik, yang dapat bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan universal Hadi, 2002. Analisa data yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik t-test untuk melihat perbedaan postpurchase dissonance ditinjau dari tipe pembelian yang dilakukan yaitu online dan offline.
Sebelum dilakukan uji t-test, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one-sample
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS version 16.0. for Windows. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai
ρ 0,05. 2.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel penelitian
adalah homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan Anova dengan bantuan SPSS version 16.0 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian, dari analisa data sampai pembahasan hasil sesuai dengan data yang diperoleh.
A. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Penelitian ini melibatkan sebanyak 200 orang konsumen yang pernah melakukan pembelian online ataupun offline, yang terdiri dari 100 konsumen yang melakukan pembelian
offline dan 100 konsumen yang melakukan pembelian online. Berdasarkan hal tersebut didapatkan gambaran subjek penelitian menurut jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, usia,
pembelian dan rentang waktu dissonance.
1.1. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Penelitian
Berdasarkan 200 subjek penelitian, 100 subjek yang melakukan pembelian offline terdiri dari 63 orang perempuan 63 dan 37 orang laki-laki 37. Sedangkan 100 subjek
penelitian yang melakukan pembelian online terdiri dari 82 orang perempuan 82 dan 18 orang laki-laki 18.
Tabel 2 Penyebaran Subjek yang Membeli Offline Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid perempuan 63
63.0 63.0
63.0 laki-laki
37 37.0
37.0 100.0
Total 100
100.0 100.0
Tabel 3
Penyebaran Subjek yang Membeli Online Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid
P
erempuan 82
82.0 82.0
82.0
L
aki-laki 18
18.0 18.0
100.0 Total
100 100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara