Imunostimulan adalah bahan yang dapat meningkatkan sistem imun dengan cara menginduksi atau meningkatkan aktivitas dari komponen-komponennya.
Imunostimulan dikategorikan dalam dua bagian yaitu imunostimulan spesifik dan imunostimulan tak spesifik. Imunostimulan spesifik merupakan suatu bahan yang
bersifat antigenik spesifik dalam memberikan respon imun, seperti vaksin dan beberapa antigen, sedangkan imunostimulan non spesifik adalah zat yang beraksi
tidak hanya pada satu antigenik spesifik untuk menambah respon imun dari antigen lain atau dapat meningkatkan komponen dari sistem imun tanpa sifat
antigenik spesifik, seperti adjuvan Singleton and Sainsbury, 2011. Imunosupresan merupakan senyawa obat atau nutrisi yang bekerja
dengan menekan respon imun. Obat imunosupresi digunakan pada pasien yang akan menjalani transplantasi dan penyakit autoimun karena kemampuannya dalam
menekan respon imun Baratawidjaja dan Rengganis, 2010.
D. Sel Darah Putih
Sel darah putih atau disebut juga dengan leukosit merupakan sel heterogen yang memiliki fungsi beragam yang berasal dari satu sel bakal stem
cell Sacher and McPherson, 2004. Leukosit tidak memiliki hemoglobin sehigga tidak berwarna yaitu putih kecuali jika secara spesifik diwarnai agar
dapat dilihat dengan mikoskop Sherwood, 2011. Leukosit sendiri
diklasifikasikan ke dalam dua grup yaitu granulosit dan agranulosit Pearce, 2009.
1. Granulosit
Menurut Pearce 2009 granulosit terdiri dari neutrofil, basofil,dan eosinofil dimana tiap sel tersebut mengandung nukleus yang berbelah banyak
dan sel-sel ini biasanya disebut dengan polimorfonuklear leukosit PMN Sacher and McPherson, 2004.
a. Neutrofil
Gambar 2. Weiss and Wardrop, 2010
Sel neutrofil merupakan komponen polimorfonuklear yang paling banyak dijumpai. Neutrofil merupakan fagositosis yang penting dalam
pertahanan tubuh lini pertama untuk melawan bakteri dan fungsi tetapi juga berperan sebagai efektor inflamasi Kresno, 2001. Fungsi utama neutrofil
adalah memberikan respon imun non spesifik dengan melakukan fagositosis serta membunuh atau menyingkirkan mikroorganisme yang masuk. Selain
itu fungsi dari neutrofil adalah sebagai pembersihan debris, partikel, bakteri dan memusnahkan organisme mikroba,
mencegah invasi oleh mikroorganisme patogen, melokalisasi dan mematikan patogen-patogen
tersebut apabila terjadi invasi Sacher and McPherson, 2004. Jumlah neutrofil normal pada tikus jantan usia 2-3 bulan adalah 6,2-26,7 dari
jumlah leukosit Giknis and Cliffort, 2008.