Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian

sehigga tidak berwarna yaitu putih kecuali jika secara spesifik diwarnai agar dapat dilihat dengan mikoskop Sherwood, 2011. Jumlah sel darah putih sekitar 6000-10.000 mm3 darah Fiscbach,2004.

C. Bahan Penelitian 1.

Bahan utama Madu kelengkeng yang diperoleh dari salah PT. Madu Pramuka yang merupakan salah satu distributor madu di Yogyakarta.

2. Hewan uji

Tikus jantan galur Wistar umur 2-3 bulan dengan berat 200-300 gram diperoleh dari Laboratorium Imono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Antigen

Antigen yang digunakan pada pennelitian kali ini adalah Suspensi Darah Merah Domba SDMD 1.

4. Bahan untuk uji jumlah sel darah putih

Sampel darah tikus yang sebelumnya telah di injeksi dengan madu kelengkeng dan diinfeksi antigen berupa Suspensi Darah Merah Domba SDMD 1, EDTA.

D. Alat Penelitian

Spuit injeksi oral, spuit injeksi intraperitonial, tabung reaksi, gelas beker, pipa kapiler, tabung EDTA, sentifuge, Sysmex XT 1800i Automated Hematology Analyzers, mikropipet, laminar air flow LAF.

E. Tata Cara Penelitian

1. Tahap penentuan dosis madu kelengkeng

Besarnya dosis madu kelengkeng ditentukan berdasarkan dosis yang dianjurkan pada manusia adalah 1-2 kalihari 1 sendok makan 15 mL Suranto, 2007. Konversi dosis pada manusia yang berat badannya 70 kg ke tikus yang berat badannya 200 g adalah 0,018 Ngatidjan, 1991. Dosis madu hutan untuk tikus 200 g adalah : Faktor konversi x dosis = 0,018 x 30 mL = 0,54mL200 g BB Madu yang disuntikan secara peroral ke hewan uji sebanyak dua kali peringkat dosis tersebut yaitu 0,6 mL ; 1,2 mL;2,3 mL.

2. Tahap praperlakuan hewan uji

Sebelum penelitian dilaksanakan, semua hewan uji ditimbang beratnya, kemudian hewan uji diadaptasi selama satu minggu di laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma untuk penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

3. Tahap pembuatan suspensi darah merah domba 1 SDMD

Darah Domba yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari Balai Kesehatan dan Penelitian Yogyakarta. Pembutan antigen suspensi darah merah domba 1 SDMD dilakukan di Lembaga Pengembangan Penelitian Terpadu LPPT Unit III Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Darah Domba yang diperoleh kemudian dibagi ke dalam beberapa tabung disentrifuge kemudian dilanjutkan dengan sentrifuge dengan kecepatan

Dokumen yang terkait

Uji Efek Repellent Nabati Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar

10 33 75

PENGARUH SEDIAAN MADU BUNGA KELENGKENG (Nephelium longata L) TERHADAP FARMAKOKINETIKA PARASETAMOL YANG DIBERIKAN BERSAMA SECARA ORAL PADA KELINCI JANTAN.

0 2 25

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar.

0 2 93

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar.

0 3 74

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiber officinale Roscoe)terhadap jumlah sel darah putih pada tikus putih jantan galur wistar.

0 6 107

Pengaruh pemberian madu hutan terhadap proliferasi limfosit pada hewan uji tikus jantan galur wistar.

0 0 8

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiber officinale Roscoe)terhadap jumlah sel darah putih pada tikus putih jantan galur wistar

0 1 105

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar

4 12 91

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar

0 0 72

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar - USD Repository

0 0 86