Instrumentasi Spektrofotometer Ultraviolet Spektrofotometri Ultraviolet

d. Pompa Pompa harus bersifat inert terhadap fase gerak. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3mLmenit. Tujuan penggunaan pompa adalah untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secar tepat, reprodusibel, konstan dan bebas dari gangguan Gandjar dan Rohman, 2010. e. Detektor Fungsi detektor dalam KCKT adalah untuk mendeteksi komponen- komponen cuplikan hasil pemisahan kolom secara kualitatif dan kuantitatif bergantung pada kebutuhan analisis. Detektor KCKT yang baik harus mempunyai sensitivitas yang cukup tinggi atau mempunyai limit deteksi yang sangat kecil, sehingga memberikan perubahan sinyal yang besar pada perubahan konsentrasi komponen cuplikan yang kecil. Detektor yang sensitif akan membantu analisis kualitatif maupun kuantitatif terutama untuk trace analysis Gandjar dan Rohman, 2010. f. Sistem Pengolah Data RekorderIntegratorKomputer Sistem KCKT memerlukan sistem pengolah data sebagai sistem pencatat yang berkualitas baik dan mampu menampilkan hasil kromatogram dengan jelas, tepat dan peka. Alat pengumpul data seperti komputer, integrator atau rekorder dihubungkan dengan detektor. Alat ini akan mengukur sinyal elektronik yang dihasilkan oleh detektor lalu mem-plotkannya sebagai suatu kromatogram yang selanjutnya dapat dievaluasi oleh seorang analis pengguna.

2. Parameter Pemisahan

Dalam metode kromatografi, suatu pemisahan dikatakan baik bila memenuhi beberapa parameter utama yang dikenal dengan istilah faktor retensi k, faktor pemisahan ɑ, jumlah total pelat N dan resolusi R. Ketiga faktor ini harus diperhitungkan untuk menggambarkan tingkat resolusinya. Faktor retensi k adalah retensi relatif dari masing-masing puncak kromatogram pada kolom. Faktor retensi tidak tergantung pada panjang kolom dan aliran fase gerak, namun mewakili rasio molar dari senyawa di dalam fase diam dan fase gerak. Faktor retensi biasanya bernilai antara 1 hingga 10. Jika nilai k terlalu rendah, maka derajat pemisahan mungkin tidak cukup dikarenakan tidak adanya interaksi antara analit dengan fase diam karena analit lewat fase diam terlalu cepat. Sebaliknya, jika nilai k terlalu besar, maka waktu analisis juga akan menjadi terlalu lama Jeffrey, 1996. Persamaan untuk menghitung nilai k sebagai berikut : k= keterangan : k=faktor retensi t R =waktu retensi analit t =waktu retensi dari puncak pertama yang keluar dari kolom Faktor pemisahan selektivitas merupakan besaran yang menunjukkan pemisahan relatif antara dua puncak dalam satu kromatogram. Dua komponen