Presisi Keseksamaan Validasi Metode

30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif karena tidak dilakukan manipulasi terhadap subjek uji.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi optimal dari hasil optimasi Sari 2014 dan Soenarso 2014. 2. Variable tergantung pada penelitian ini adalah parameter validitas yaitu akurasi, presisi, linearitas, dan LOQ. 3. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini, yaitu : Kualitas bahan baku, kemurnian pelarut, digunakan pelarut yang memiliki grade pro analysis.

C. Definisi Operasional

1. Alopurinol merupakan senyawa yang sering digunakan untuk mengatasi penyakit asam urat. 2. Validasi metode yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter validitas yaitu akurasi, presisi, linearitas, dan LOQ. 3. Sampel yang digunakan yaitu dan tablet alopurinol dan jamu asam urat.

D. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan adalah baku alopurinol PT. Ifars, metanol E.Merck, asam klorida E.Merck, natrium hidroksida E.Merck, kloroform E.Merck, ammonium hidroksida solution 25 E.Merck, akuades dan akuabides, matriks sampel jamu asam urat, sampel tablet alopurinol

E. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : seperangkat spektrofotometer UV-VIS merek Optima SP 300 Plus, seperangkat KCKT fase terbalik merek Shimadzu dengan sistem gradient, kolom oktadesilsilan C 18 150 x 4,6 mm dengan ukuran pori 5 m, ultrasonikator, neraca analitik Ohaus Carat Series PAJ 1003, milipore filter ukuran 0,45 µm, mikropipet Socorex ukuran 100- 1000 μL, indikator pH E.Merck, organic and anorganic solvent membrane filter Whatman ukuran pori 0,45 μm dengan diameter 47 mm, vakum dan seperangkat alat gelas Pyrex.

F. Tata Cara Penelitian

I. Metode Spektrofotometri 1.

Pembuatan larutan NaOH 0,1 N Sejumlah 1 gram pelet NaOH dilarutkan dengan akuades hingga semua larut sempurna lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 250 mL dan diencerkan dengan akuades hingga batas tandaMursyidi,2008.

2. Pembakuan NaOH 0,1 N

Ditimbang lebih kurang 400 mg kalium biftalat secara seksama yang sebelumnya telah dihaluskan dan dikeringkan pada suhu 120 º C selama 2 jam dan larutkan dalam 75 mL air bebas karbondioksda lalu tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein dan titrasi dengan larutan natrium hidroksida hingga terjadi warna merah muda mantap. Normalitas NaOH dihitung dengan menggunakan rumus : N NaOH = Mursyidi,2008.

3. Penentuan panjang gelombang pengamatan alopurinol

Dibuat seri larutan kurva baku dengan konsentrasi 4, 8, dan 12 μgmL dengan cara mengambil 2,4, dan 6 mL dari larutan intermediet 2 lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL dan diencerkan dengan menggunakan NaOH 0,1 N hingga tanda. Kemudian ukur serapan pada panjang gelombang 200-400 nm

4. Pembuatan larutan baku alopurinol

a. Pembuatan larutan induk baku alopurinol Sejumlah lebih kurang 50 mg baku alopurinol ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dilarutkan dengan NaOH 0,1 N hingga tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 1000 μgmL. b. Pembuatan larutan intermediet 1 alopurinol Dari larutan induk diambil 1,0mL lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, encerkan dengan NaOH 0,1 N hingga tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 100 μgmL