Tabel I. Lanjutan No
Pengarang Persamaan
Perbedaan
2 Bussone et al,
2009 Penelitian
ini menggunakan
pengambilan data
secara retrospektif
dengan subjek
penelitian yaitu pasien wAIHA.
Subjek yang digunakan pada
penelitian ini
merupakan pasien
dewasa dengan rata-rata umur
49.7 ± 21 tahun. Selain itu tujuan, tempat,
dan waktu penelitian juga berbeda.
3 Peñalver
et al, 2010
Penelitian ini
menggunakan pengambilan
data secara
retrospektif dengan
subjek penelitian yaitu pasien
AIHA. Subjek yang digunakan
pada penelitian
ini merupakan
pasien dewasa.
Selain itu
tujuan, tempat,
dan waktu penelitian juga
berbeda.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis: hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber informasi terkait Drug Related Problems DRPs pada terapi pasien Autoimmune Hemolytic Anemia AIHA dan dapat menambah referensi
pengetahuan mengenai Autoimmune Hemolytic Anemia AIHA. b.
Manfaat Praktis: bagi rumah sakit, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan dapat meningkatkan pelayanan terapi pada pasien
Autoimmune Hemolytic Anemia AIHA di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Drug Related Problems DRPs pada pengobatan pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic
Anemia AIHA di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini memiliki tujuan khusus, yaitu: a.
Mengetahui karakteristik pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia AIHA di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta periode 2009-2014. b.
Mengetahui profil pengobatan pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia AIHA di Instalasi Rawat Inap RSUP
Dr.Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014. c.
Mengevaluasi adanya Drug Related Problems DRPs pada pengobatan pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia AIHA di
Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014 yang meliputi: terapi obat yang tidak diperlukan Unnecessary drug related, perlu
terapi obat tambahan Need for additional drug related, obat tidak efektif Ineffective drug, dosis terlalu rendah Dosage too low, efek samping obat
Adverse drug reaction, dan dosis terlalu tinggi Dosage too high. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Autoimmune Hemolytic Anemia AIHA
1. Definisi.
Autoimmune Hemolytic Anemia AIHA merupakan kondisi klinik yang disebabkan antibodi IgG danatau IgM berikatan dengan antigen dan memulai
penghancuran red blood cell RBC melalui sistem komplemen dan sistem retikuloendotelia. AIHA termasuk penyakit yang cukup jarang, dengan estimasi 1-
3 kasus per 100.000 kasus pertahun Gehrs and Friedberg, 2002.
2. Klasifikasi AIHA
AIHA diklasifikasikan menjadi warm autoimmune hemolytic anemia wAIHA dan cold autoimmune hemolytic anemia cAIHA. Pengelompokan ini
berdasarkan pada suhu optimal terjadinya hemolisis dan jenis imunoglobulin yang berperan. Imunoglobulin yang berperan pada wAIHA yaitu IgG, pada cAIHA
imunoglobulin yang berperan adalah IgM Permono, Sutaryo, Ugrasena, Windiastuti, Abdulsalam, 2005. Cold AIHA dibagi menjadi: Cold Agglutinin
Syndrom CAS dan Paroxysmal Cold Hemoglobinuria PCH. Setiap jenis AIHA dibagi menjadi subbagian, yaitu idiopatik primer dan sekunder. Idiopatik yaitu
AIHA tanpa adanya hubungan dengan penyakit lain, sedangkan sekunder yaitu AIHA yang memiliki hubungan dengan penyakit lain Gehrs et al, 2002.
3. Patofisiologi
AIHA disebabkan autoantibodi imunoglobulin G IgG dan atau imunoglobulin M IgM berikatan dengan sel darah merah dan memulai