b. Terapi cAIHA.
Gambar 5. Algoritma Terapi CAIHA pada Pasien Dewasa Goldman and Schafer, 2015
Pasien cold agglutinin biasanya kurang efektif jika diberikan terapi obat. Terapi suportif seperti menjauhkan dari paparan dingin khususnya bagian kepala,
wajah, ujung tangan dan kaki. Selain itu transfusi darah dapat diberikan, dengan transfusi prewarmed suhu mendekati 37
o
C Goldman et al, 2015. Beberapa pasien diberikan terapi kortikosteroid tetapi hanya 15 yang menunjukan hasil
yang baik. Terapi yang sejauh ini memberikan efek paling baik adalah terapi menggunakan kombinasi fludarabine-rituximab dengan hasil sekitar 76 pasien
menunjukan hasil yang baik Berentsen, 2011.
6. Terapi Suportif
a. Transfusi Darah
Pasien dengan AIHA kemungkinan akan sering membutuhkan transfusi sel darah merahuntuk mempertahankan kadar hemoglobin, setidaknya sampai
perawatan khusus memberikan respon.Tujuan terapi sel darah merah terutama untuk memperbaiki oksigenisasi jaringan Permono dkk, 2005.
Transfusi sel darah merah dapat dibagi menjadi 4, yaitu: 1.
Sel darah merah pekat Packed Red Cell Berfungsi mengatasi keadaan anemia karena keganasan, anemia aplastic,
thalassemia, anemia hemolitik, dan lainnya, mengatasi defisiensi yang berat dengan ancaman gagal jantung atau menderita infeksi berat, serta perdarahan
akut Permonodkk, 2005. 2.
Sel darah merah miskin leukosit Untuk menghindarimencegah reaksi transfusi non hemolitik panas, gatal,
menggigil, dan lainnya, dipergunakan pada kasus transfusi berulang, menghindari potensi sensitisasi pada kasus transplantasi jaringan, dan
mempunyai masa simpan yang lebih pendek Permono dkk, 2005. 3.
Sel darah merah beku Frozen Packed Red Cell Bertujuan agar sel darah merah dapat disimpan lebih lama, sebagian persediaan
sel darah merah yang jarang dijumpai Permono dkk, 2005. 4.
Sel darah merah yang diradiasi Irradiation Blood Untuk menghindari reaksi imun yang akan terjadi, radiasi bertujuan untuk
menghancurkan sel limfosit yang sering menyebabkan terjadi reaksi graft versus host GVH Permono dkk, 2005.
5. Washed Red Cell WRC
Indikasi untuk pasien yang mengalami alergi parah atau reaksi demam berulang pada sel darah merah, atau pasien yang mengalami defisiensi IgA. Perbedaan
WRC dengan paket sel darah merah yang lain yaitu plasmanya telah dihilangkan 0,5 g sisa plasma per unit Norfolk, 2013.
b. Splenectomy
Merupakan secondline terapi yang paling efektif, dan biasa digunakan untuk pasien yang mengalami intoleran pada kortikosteroid Zanella et al, 2014.
Splenectomy merupakan suatu prosedur operasi pengangkatan limpa Cadili and de Gara, 2008.
c. Jauhkan paparan dingin
Bagi pasien cAIHA, menjauhkan pasien dari paparan dingin merupakan salah satu hal penting karena proses penghancuran sel darah pada pasien AIHA terjadi pada
suhu dingin. Pasien dapat dilindungi dari paparan dingin dengan cara memakai sarung tangan, topi dan sepatu hangat. Jika perlu, tranfusi darah harus dilakukan
dalam kondisi yang terkontrol pada 37 C dengan menggunakan sistem pemanas
Zeerleder, 2011.
7. Monitoring