Pembahasan Hasil Penelitian PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA,

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Adanya variabel bebas dalam penelitian ini, yakni peneliti yang berperan sebagai guru, maka siswa harus menyesuaikan diri dengan karakter dan gaya mengajar peneliti. Meskipun seperti itu, siswa tetap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cukup baik dan mengerjakan kuis dengan sungguh-sungguh seperti saat mereka mengerjakan soal tes hasil belajar. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 33 siswa kelas VIII E yang mengikuti tes hasil belajar terdapat 20 siswa yang telah mencapai KKM dan 13 siswa yang tidak mencapai KKM. Persentase siswa yang telah mencapai KKM adalah , sedangkan persentase siswa yang tidak mencapai KKM adalah . Persentase siswa yang telah mencapai KKM lebih besar daripada siswa yang tidak mencapai KKM dengan selisih sebesar . Jika hasil tes dikaitkan dengan hasil kuis, peneliti mengetahui bahwa beberapa siswa kesulitan dalam menggambar jaring-jaring limas. Dilihat dari tabel 4.9, nilai rata-rata kuis yang paling rendah adalah kuis 2. Kuis 2 berisi tuntutan untuk menggambar jaring-jaring limas dan menghitung luas permukaan limas. Dilihat dari lembar pengerjaan siswa pada kuis 2 dan pengakuan siswa saat di kelas, peneliti megetahui bahwa sebagian besar siswa kelas VIII E kesulitan dalam menggambar jaring-jaring limas. Skor rata-rata yang diperoleh pada soal menggambar jaring-jaring limas di kuis 2 adalah 8,5 dengan skor maksimum 20. Perolehan skor rata-rata tersebut memiliki rentang yang sangat jauh dari skor maksimum. Oleh karena itu, peneliti menjelaskan kembali cara menggambar jaring-jaring limas pada pertemuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI selanjutnya dengan harapan agar seluruh siswa dapat menggambar jaring- jaring limas dengan tepat. Ketika melaksanakan tes hasil belajar, peneliti juga memberikan soal terkait menggambar jaring-jaring limas. Butir soal pada tes hasil belajar yang berisi tuntutan menggambar jaring-jaring limas adalah soal nomor 2. Skor rata-rata yang diperoleh pada soal nomor 2 adalah 15 dengan skor maksimum 21. Dilihat dari perolehan skor rata-rata tersebut, hasil tes sudah cukup meningkat dibandingkan dengan hasil kuis. Namun, dari 13 siswa yang tidak mencapai KKM pada tes hasil belajar terdapat 10 siswa yang memperoleh skor rendah pada kuis 2 dan soal nomor 2 di tes hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang tidak mencapai KKM masih kesulitan dalam menggambar jaring-jaring limas, meskipun peneliti sudah memberikan penjelasan ulang mengenai cara menggambar jaring-jaring limas dengan tepat. Guru matematika kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat mengatakan bahwa apabila persentase siswa yang telah mencapai KKM lebih dari , maka pembelajaran tersebut dapat dikatakan cukup berhasil dalam standar yang diterapkan di sekolah tersebut. Guru juga mengatakan bahwa siswa yang tidak mencapai KKM tersebut tidak seluruhnya gagal mencapai KKM dalam tes hasil belajar pada materi pembelajaran matematika yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang mempengaruhi siswa tersebut tidak berhasil mencapai KKM dalam tes hasil belajar pada sub pokok bahasan limas. Salah satu faktor yang dikemukakan oleh guru ialah materi pembelajaran mengenai bangun ruang merupakan materi yang sulit dipahami oleh beberapa siswa dikarenakan membutuhkan kemampuan abstraksi yang tinggi. Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa dari 33 siswa kelas VIII E terdapat 1 siswa yang termasuk kategori motivasi belajar sangat tinggi, 18 siswa yang termasuk kategori motivasi belajar tinggi, dan 14 siswa yang termasuk kategori motivasi belajar cukup. Persentase siswa yang termasuk kategori motivasi belajar sangat tinggi adalah , sedangkan persentase siswa yang termasuk kategori motivasi belajar tinggi adalah dan persentase siswa yang termasuk kategori motivasi belajar cukup adalah . Kategori motivasi belajar yang memiliki frekuensi paling besar adalah kategori motivasi belajar tinggi. Dengan demikian, motivasi belajar siswa secara keseluruhan termasuk dalam kategori motivasi belajar tinggi. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar juga dapat dilihat dari tingkat motivasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa. Proses belajar mengajar dalam penelitian ini terdapat perlakuan berupa pemberian kuis dengan tujuan agar siswa belajar dan berlatih soal. Dilihat dari tabel 4.13, diperoleh hasil perhitungan persentase ketercapaian setiap aspek motivasi belajar siswa secara keseluruhan, yaitu pada aspek kemauan siswa untuk belajar, 73,79 pada aspek kesungguhan siswa dalam belajar, dan pada aspek kemandirian siswa dalam belajar. Aspek yang diukur untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang memperoleh persentase tertinggi ialah aspek kemauan siswa untuk belajar. Seperti yang telah diuraikan pada tabel 3.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terdapat 2 indikator yang termasuk dalam aspek kemauan siswa untuk belajar, yaitu 1 kemauan siswa untuk mengerjakan tugasPR dan 2 kemauan siswa mengerjakan latihan soal. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas memberikan manfaat yang lebih menonjol dalam mendorong kemauan belajar dan berlatih soal bagi siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten.

E. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Efektifitas model simulasi bertingkat pada pembelajaran matematika sub pokok bahasan menghitung nilai fungsi siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 10 Jember tahun ajran 2006/2007 (Studi pada mahasiswa ppl Program studi pendidikan fisika FKIP Unej ta

1 6 107

Efektifitas pembelajaran dengan praktikum di laboratorium alam berwawasan salingtemas terhadap hasil belajar biologi(Di SMP Negeri 2 Jember kelas I semester 2 sub konsep pencemaran lingkungan tahun ajaran 2004/2005)

0 3 131

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21