Penerapan pembelajaran Matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas di kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten tahun ajaran 2015/2016.

(1)

viii

ABSTRAK

Tiara Puteri Puspitasasi. 2016. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis pada Sub Pokok Bahasan Limas di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat , Klaten Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan sejauh mana manfaat pemberian kuis terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat , Klaten tahun ajaran 2015/2016 dalam proses pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten sebanyak 33 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data motivasi belajar adalah angket motivasi belajar, sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar adalah tes hasil belajar. Selama penelitian kuis diberikan sebanyak 3 kali di akhir pembelajaran dengan waktu maksimal 10 menit.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) dari 33 siswa yang mengikuti tes hasil belajar diperoleh persentase sebesar 60,6% untuk siswa yang telah mencapai KKM dan 9, % untuk siswa yang tidak mencapai KKM (Nilai KKM = 70), (2) motivasi belajar siswa secara keseluruhan termasuk dalam kategori motivasi belajar tinggi dan pemberian kuis dalam pembelajaran matematika memberikan manfaat yang lebih menonjol dalam mendorong kemauan belajar dan berlatih soal bagi siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten.


(2)

ix

ABSTRACT

Tiara Puteri Puspitasasi. 2016. Application of Mathematics Learning by Giving Quizzes on the Sub Subject Pyramid in Class VIII E SMPN 1 Bayat, Klaten Academic Year 2015/2016. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research is aimed to find the students’ learning result and the extent to which the benefits of quizzes on the students’ learning motivation of class VIII E SMPN 1 Bayat, Klaten academic year 2015/2016 in the process of mathematics learning by giving quizzes on the sub subject pyramid. This research was a descriptive quantitative research that was conducted in April-May, 2016.

The subjects were students of class VIII E SMPN 1 Bayat, Klaten as many as 33 students. The instrument that is used to collect data motivation to learn is learning motivation questionnaire, while the instrument that is used to collect data result of learning is the achievement test. During the research quizzes given 3 times at the end of the lesson with a maximum of 10 minutes.

The results of this research indicate that: (1) of the 33 students who took the achievement test obtained by percentage of 60.6% for the students who have reached Minimum Criteria of Mastery Learning and 39.4% for students who do not reach Minimum Criteria of Mastery Learning (Minimum Criteria of Mastery Learning = 70), (2) overall students’ learning motivation included in the category of high learning motivation and giving quizzes in mathematics learning benefits that are more prominent in encouraging willingness to learn and practice for students of class VIII E SMPN 1 Bayat, Klaten.


(3)

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN KUIS PADA SUB POKOK BAHASAN LIMAS DI KELAS

VIII E SMP NEGERI 1 BAYAT, KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh: Tiara Puteri Puspitasasi

121414130

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN KUIS PADA SUB POKOK BAHASAN LIMAS DI KELAS

VIII E SMP NEGERI 1 BAYAT, KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh: Tiara Puteri Puspitasasi

121414130

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada: Allah SWT.

Keluarga saya tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung saya. Para sahabat dan teman-teman.


(8)

v

HALAMAN MOTTO

“Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan”

(Nabi Muhammad SAW) “Waktu itu bagaikan sebilah pedang, kalau engkau tidak memanfaatkannya, maka ia akan memotongmu”

(Ali bin Abu Thalib) “Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya”


(9)

(10)

(11)

viii

ABSTRAK

Tiara Puteri Puspitasasi. 2016. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis pada Sub Pokok Bahasan Limas di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat , Klaten Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan sejauh mana manfaat pemberian kuis terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat , Klaten tahun ajaran 2015/2016 dalam proses pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten sebanyak 33 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data motivasi belajar adalah angket motivasi belajar, sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar adalah tes hasil belajar. Selama penelitian kuis diberikan sebanyak 3 kali di akhir pembelajaran dengan waktu maksimal 10 menit.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) dari 33 siswa yang mengikuti tes hasil belajar diperoleh persentase sebesar 60,6% untuk siswa yang telah mencapai KKM dan 9, % untuk siswa yang tidak mencapai KKM (Nilai KKM = 70), (2) motivasi belajar siswa secara keseluruhan termasuk dalam kategori motivasi belajar tinggi dan pemberian kuis dalam pembelajaran matematika memberikan manfaat yang lebih menonjol dalam mendorong kemauan belajar dan berlatih soal bagi siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten.


(12)

ix

ABSTRACT

Tiara Puteri Puspitasasi. 2016. Application of Mathematics Learning by Giving Quizzes on the Sub Subject Pyramid in Class VIII E SMPN 1 Bayat, Klaten Academic Year 2015/2016. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research is aimed to find the students’ learning result and the extent to which the benefits of quizzes on the students’ learning motivation of class VIII E SMPN 1 Bayat, Klaten academic year 2015/2016 in the process of mathematics learning by giving quizzes on the sub subject pyramid. This research was a descriptive quantitative research that was conducted in April-May, 2016.

The subjects were students of class VIII E SMPN 1 Bayat, Klaten as many as 33 students. The instrument that is used to collect data motivation to learn is learning motivation questionnaire, while the instrument that is used to collect data result of learning is the achievement test. During the research quizzes given 3 times at the end of the lesson with a maximum of 10 minutes.

The results of this research indicate that: (1) of the 33 students who took the achievement test obtained by percentage of 60.6% for the students who have reached Minimum Criteria of Mastery Learning and 39.4% for students who do not reach Minimum Criteria of Mastery Learning (Minimum Criteria of Mastery Learning = 70), (2) overall students’ learning motivation included in the category of high learning motivation and giving quizzes in mathematics learning benefits that are more prominent in encouraging willingness to learn and practice for students of class VIII E SMPN 1 Bayat, Klaten.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis pada Sub Pokok Bahasan Limas di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

2. Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma

3. Beni Utomo, M.Sc. selaku Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma

4. Drs. Th. Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran serta memberikan kritik, saran, semangat, dan dorongan yang positif dalam menyelesaikan skripsi 5. Dosen Penguji

6. Bambang Eka Pramana, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 1 Bayat, Klaten yang telah memberikan ijin dalam melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Bayat, Klaten


(14)

xi

7. Nuryoto, S.Pd. selaku guru kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten yang telah membantu peneliti dalam penelitian

8. Seluruh siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten yang telah bersedia berpartisipasi menjadi subjek dalam penelitian ini

9. Orang tua tercinta yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini

10.Ginanjar Restu Widodo dan Mustika Putri Damarayu selaku kakak, serta Aryo Dadung Prakoso selaku adik yang selalu mendukung dan mendoakan kelancaran penyusunan skripsi ini

11.Sahabat dan teman yang memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini

12.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan semangat hingga skripsi ini selesai dengan lancar.

Peneliti juga menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Penelitia berharap, semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, Agustus 2016 Peneliti


(15)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Batasan Istilah ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

A. Belajar ... 11

B. Hasil Belajar ... 13


(16)

xiii

D. Limas ... 17

E. Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis pada Sub Pokok Bahasan Limas ... 24

1. Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis ... 25

2. Pembelajaran Matematika pada Sub Pokok Bahasan Limas ... 25

F. Penelitian yang Relevan ... 27

G. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

D. Bentuk Data ... 32

1. Data Hasil Belajar Siswa ... 32

2. Data Motivasi Belajar Siswa ... 32

E. Metode Pengumpulan Data ... 32

1. Penyebaran Angket ... 32

2. Metode Tes ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 33

1. Instrumen Pembelajaran ... 34

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 35

G. Metode Analisis Data ... 37

1. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes ... 37

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ... 39

3. Analisis Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa ... 40

H. Rencana Kegiatan Penelitian ... 42

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Pelaksanaan Penelitian ... 44

1. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Tes ... 44


(17)

xiv

B. Tabulasi Data ... 51

1. Data Hasil Belajar Siswa ... 51

2. Data Angket Motivasi Belajar Siswa ... 53

C. Analisis Data ... 56

1. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes ... 56

2. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran ... 58

3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ... 59

4. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa ... 62

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

E. Keterbatasan Penelitian ... 69

BAB V PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Aspek-aspek dan Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 17

Tabel 2.2 Penjelasan Rumus Volume Limas ... 23

Tabel 2.3 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian ... 26

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Kuis 1 ... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Kuis 2 ... 35

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Kuis 3 ... 35

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 36

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ... 37

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Validitas Butir Soal ... 38

Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Reliabilitas Butir Soal ... 39

Tabel 3.8 Skor Angket Siswa ... 40

Tabel 3.9 Kategori Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Skor Total ... 41

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian ... 45

Tabel 4.2 Daftar Nilai Kuis Siswa Kelas VIII E ... 51

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII E ... 52

Tabel 4.4 Frekuensi Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa ... 53

Tabel 4.5 Skor Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa ... 54

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 56

Tabel 4.7 Hasil Analisa Validitas Butir Soal ... 57

Tabel 4.8 Hasil Analisa Reliabilitas Butir Soal ... 58

Tabel 4.9 Daftar Nilai Kuis Siswa Kelas VIII E ... 59

Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Setelah Diklasifikasikan ... 60

Tabel 4.11 Kategori Motivasi Belajar Setiap Siswa ... 62

Tabel 4.12 Skor Total Setiap Pernyataan dan Aspek ... 64


(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Limas Segiempat T.ABCD ... 18

Gambar 2.2 Limas Segitiga P.KLM ... 20

Gambar 2.3 Limas Segiempat P.QRST ... 20


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A

A.1 Surat Ijin Penelitian ... 74

A.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 75

Lampiran B B.1 Daftar Nilai Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 76

B.2 Perhitungan Uji Validitas Butir Soal ... 77

B.3 Perhitungan Uji Reliabilitas Butir Soal ... 83

Lampiran C C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 85

C.2 Soal Kuis ... 98

C.3 Soal Tes Hasil Belajar ... 101

C.4 Kunci Jawaban ... 103

C.5 Lembar Angket Motivasi Belajar ... 107

Lampiran D D.1 Daftar Hadir Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat ... 109

D.2 Daftar Nilai Kuis Siswa Kelas VIII E ... 111

D.3 Lembar Jawaban Siswa pada Kuis 1 ... 112

D.4 Lembar Jawaban Siswa pada Kuis 2 ... 115

D.5 Lembar Jawaban Siswa pada Kuis 3 ... 120

D.6 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VIII E ... 123

D.7 Lembar Jawaban Siswa pada Tes Hasil Belajar ... 124

D.8 Lembar Jawaban Siswa pada Angket Motivasi Belajar ... 130

Lampiran E E.1 Foto Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan ke-1 ... 136

E.2 Foto Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan ke-2 ... 137

E.3 Foto Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan ke-3 ... 138


(21)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses pendewasaan anak didik (dalam M. Dimyati Mahmud, 1990: 15). Proses tersebut dilakukan oleh pendidik dengan sadar, penuh tanggung jawab, dan terencana agar siswa dapat mengembangkan potensi dalam dirinya serta menjadi seseorang yang dewasa. Di dalam dunia pendidikan, khususnya jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa.

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang banyak digunakan dalam bidang apapun termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hingga saat ini sebagian besar siswa mengganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit. Anggapan bahwa mempelajari matematika itu sulit dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap motivasi siswa untuk mempelajari matematika dengan baik. Motivasi sangat berperan dalam proses belajar siswa. Dengan adanya motivasi, siswa menjadi lebih bersemangat dan tekun dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran, maka bukan hal yang tidak mungkin bila siswa tersebut akan berhasil dalam belajarnya. Menurut Winkel (1984: 27-28), motivasi belajar terbagi atas dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mendorong siswa untuk


(22)

melakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari luar diri siswa yang dapat mendorong siswa untuk melakukan tindakan belajar. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat dilihat dari perilaku siswa saat menerima pelajaran.

Pada saat peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, peneliti mendapatkan berbagai macam pengalaman saat melangsungkan proses pembelajaran di kelas. Beberapa di antara pengalaman tersebut ialah pada saat proses pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang membicarakan hal lain di luar topik pelajaran dengan siswa lain yang duduknya berdekatan, bercanda saat guru sedang menjelaskan materi di depan kelas, tidak mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru, memainkan handphone secara sembunyi-sembunyi, mengerjakan tugas mata pelajaran lain, dan bahkan ada siswa yang terlihat memperhatikan pelajaran akan tetapi ketika diberi pertanyaan oleh guru dia tidak bisa menjawab. Kemudian, ketika guru memberikan tugas rumah, tidak jarang bahwa siswa tidak mengerjakannya di rumah, melainkan mengerjakan tugas tersebut di sekolah dan hanya menyalin jawaban siswa lainnya.

Berdasarkan observasi pembelajaran matematika yang telah peneliti lakukan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten, peneliti melihat beberapa permasalahan yang sama seperti saat peneliti melaksanakan PPL. Beberapa permasalahan tersebut ialah pada saat proses pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang membicarakan hal lain di luar topik pelajaran dengan siswa lain yang duduknya berdekatan, bercanda saat guru


(23)

sedang menjelaskan materi di depan kelas, tidak mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru, dan ada siswa yang terlihat memperhatikan pelajaran akan tetapi ketika diberi pertanyaan oleh guru dia tidak bisa menjawab. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda satu sama lain dalam banyak hal, termasuk dalam mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai seorang pendidik harus mengetahui karakter siswa dan juga harus mempunyai solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung. Guru juga dituntut untuk dapat memberikan hal yang berkesan dalam melaksanakan pembelajaran agar siswa merasa senang dan terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Selama peneliti melaksanakan PPL, pada beberapa kesempatan peneliti mengadakan kuis di akhir pembelajaran dengan tujuan untuk mendorong kemauan siswa dalam berlatih soal. Pada saat itu, terlihat bahwa sebagian besar siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal kuis. Bahkan, beberapa siswa mengatakan bahwa dengan adanya kuis dalam pembelajaran matematika memberikan sarana bagi siswa untuk berlatih soal dan mengukur kemampuan siswa sebelum ulangan harian dilaksanakan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 1 Bayat, Klaten, diketahui bahwa sebagian besar siswa tidak menyukai pelajaran matematika karena terlalu banyak rumus dan sulit untuk dipahami. Guru matematika kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat mengatakan bahwa siswa terbiasa hanya menghafal rumus dan kurang berlatih soal secara mandiri, sehingga siswa seringkali hanya berlatih soal dari latihan soal yang


(24)

diberikan oleh guru. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran, biasanya guru memberikan latihan soal, tugas individu atau kelompok, pekerjaan rumah (PR) dan ulangan harian yang diadakan setiap satu atau beberapa kompetensi dasar telah selesai disampaikan dalam pembelajaran di kelas. Dijelaskan juga bahwa pemberian kuis dalam pembelajaran matematika tidak biasa dilakukan oleh guru matematika di SMP Negeri 1 Bayat, Klaten.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pendidikan yang menerapkan pembelajaran matematika dengan pemberian kuis. Penelitian ini berjudul “Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis pada Sub Pokok Bahasan Limas di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat , Klaten Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut.

1. Kurangnya motivasi siswa untuk mempelajari matematika dan berlatih soal-soal yang berkaitan dengan matematika.

2. Pemberian kuis dalam pembelajaran matematika belum dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, sehingga belum dapat dilihat sejauh mana manfaatnya terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.


(25)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana hasil belajar siswa dan sejauh mana manfaat pemberian kuis terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten tahun ajaran 2015/2016 dalam proses pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas. Kuis yang diberikan berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan. Sifat pengerjaan kuis adalah dengan buku tertutup, tanpa menggunakan alat bantu hitung, dan dikerjakan secara individual.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat tahun ajaran 2015/2016 dalam pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas?

2. Sejauh mana manfaat pemberian kuis dalam pembelajaran matematika terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat tahun ajaran 2015/2016 pada sub pokok bahasan limas?


(26)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat tahun ajaran 2015/2016 dalam pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas.

2. Untuk mengetahui sejauh mana manfaat pemberian kuis dalam pembelajaran matematika terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat tahun ajaran 2015/2016 pada sub pokok bahasan limas.

F. Batasan Istilah

Berikut ini merupakan penjelasan dan penegasan istilah-istilah yang berkaitan dengan judul penelitian ini agar tidak menimbulkan berbagai penafsiran yang berbeda.

1. Kuis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuis adalah ujian lisan atau tertulis yang singkat. Kuis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah ujian tertulis yang dilaksanakan di akhir pembelajaran dalam jangka waktu maksimal 10 menit dengan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan.

2. Belajar

Belajar merupakan suatu aktivitas atau proses yang dilakukan oleh manusia yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku yang


(27)

relatif tetap baik dalam hal pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang merupakan hasil dari pengalaman.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan sesuatu yang telah dicapai oleh siswa dari usaha yang telah dilakukan dalam kegiatan belajar yang menyebabkan perubahan baik dalam hal pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar siswa pada ranah kognitif, yaitu yang berhubungan erat dengan kemampuan berpikir, termasuk kemampuan menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. 4. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan daya pendorong dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dan dorongan tersebut terbagi atas dua bentuk, yaitu dorongan internal dan dorongan eksternal. Dalam penelitian ini, dorongan yang diberikan merupakan dorongan eksternal, yaitu berupa pemberian kuis dalam pembelajaran matematika.

5. Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis pada Sub Pokok Bahasan Limas

Pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas adalah suatu kegiatan belajar mengajar seorang guru dan siswa di kelas yang membahas mengenai materi pembelajaran pada sub pokok bahasan limas berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang


(28)

ingin dicapai, kemudian setelah materi dalam satu pertemuan selesai dipelajari oleh siswa maka akan diadakan kuis bagi siswa di akhir pembelajaran dalam jangka waktu maksimal 10 menit. Dalam penelitian ini, pencapaian siswa atau hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas akan diukur berdasarkan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran pada sub pokok bahasan limas.

Jadi, penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis pada Sub Pokok Bahasan Limas di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten Tahun Ajaran 2015/2016” merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dan sejauh mana manfaat pemberian kuis terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten tahun ajaran 2015/2016 dalam proses pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan memberikan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru juga dapat mengetahui sejauh mana


(29)

kemampuan siswa dan seberapa banyak siswa yang belum menguasai materi melalui hasil kuis.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti dalam melihat berbagai permasalahan di bidang pendidikan.

H. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal Skripsi

Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul, halaman peretujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman motto, pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan persetujuan publikasi, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian isi memuat lima bab, yaitu sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.


(30)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat teori-teori yang melandasi penelitian ini, yaitu belajar, motivasi belajar, hasil belajar, limas, pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrument penelitian, metode analisis data, serta rencana kegiatan penelitian.

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,

ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian dan terdapat beberapa saran yang relevan.

3. Bagian Akhir Skripsi

Pada bagian akhir penulisan skripsi memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


(31)

11

BAB II

LANDASAN TEORI A. Belajar

Belajar dalam arti yang luas, ialah proses perubahan tingkah laku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan serta kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan (Hamzah B. Uno, 2008: 21). Berikut ini merupakan beberapa definisi menurut para ahli.

1. Menurut Winkel (1984: 151), belajar adalah suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill, kebiasaan atau sikap, yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif. Suatu perubahan dalam tingkah laku yang merupakan hasil dari pengalaman. 2. Menurut Gagne (dalam Ratna Wilis, 1989: 11), belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

3. Chaplin (dalam Muhibin Syah, 2008: 65) dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan

pertama berbunyi: “…acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah process of acquiring


(32)

4. responses as a result of special practice (Belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).

5. Hintzman (dalam Muhibin Syah, 2008: 65) dalam bukunya The

Psychology of Learning and Memory berpendapat bahwa “Learning is a

change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior” (Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut). Jadi, dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.

6. Wittig (dalam Muhibin Syah, 2008: 65-66) dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar sebagai: any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience (Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman).

Dari beberapa definisi mengenai belajar yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku yang relatif tetap baik dalam hal pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang merupakan hasil dari pengalaman.


(33)

B. Hasil Belajar

Winkel (1984: 48) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan khas yang dihasilkan dari setiap macam kegiatan belajar.

Menurut Paul Suparno (dalam Sardiman, 2008: 38), hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungan, serta tergantung pada apa yang telah diketahui, subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.

Menurut Hamzah B. Uno (2008: 17), berdasarkan pengertian Gagne serta Jenkins dan Unwin, dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu.

Hasil belajar perlu diperlihatkan melalui suatu cara, agar guru dan siswa itu sendiri dapat mengetahui apakah tujuan belajar telah tercapai. Untuk itu, sebaiknya guru tidak menunggu hingga seluruh pelajaran selesai. Sebaiknya guru memberikan kesempatan sedini mungkin pada siswa untuk memperlihatkan hasil belajar mereka, agar dapat diberi umpan balik, sehingga pelajaran selanjutnya berjalan dengan lancar. Cara-cara yang dapat digunakan guru ialah memberikan tes, atau dengan mengamati perilaku siswa. (Ratna Wilis Dahar, 1989: 146).

Benjamin S. Bloom dalam taksonominya terhadap hasil belajar (Taksonomi Bloom) mengkategorikan hasil belajar pada tiga ranah, yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah


(34)

psikomotor (motor skill domain). Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir, termasuk kemampuan menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Ranah afektif mengacu pada respon sikap yang mencakup kepekaan dan kesediaan, partisipasi, penentuan sikap, kemampuan pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Sedangkan ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik dan dicapai melalui keterampilan yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai hasil belajar, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang telah dicapai oleh siswa dari usaha yang telah dilakukan dalam kegiatan belajar yang menyebabkan perubahan baik dalam hal pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar siswa pada ranah kognitif, yaitu yang berhubungan erat dengan kemampuan berpikir, termasuk kemampuan menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.

C. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/dihayati. Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Dikatakan


(35)

“keseluruhan”, karena biasanya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis, yang bersifat nonintelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah/semangat belajar; siswa yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. (Winkel, 1984: 27)

Menurut Winkel (1984: 27-28), motivasi belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu:

a. Motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi pada saat aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang tua.

b. Motivasi intrinsik adalah bentuk motivasi pada saat aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin mengetahui seluk-beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. (Hamzah B. Uno, 2008: 23)

Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2008: 73-74), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya


(36)

“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu: (1) bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia; (2) motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia; (3) motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai motivasi belajar, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah daya pendorong dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dan dorongan tersebut terbagi atas dua bentuk, yaitu dorongan internal dan dorongan eksternal. Dalam penelitian ini, dorongan yang diberikan merupakan dorongan eksternal, yaitu berupa pemberian kuis dalam pembelajaran matematika. Peneliti akan melihat bagaimana motivasi belajar siswa dengan memperhatikan aspek-aspek motivasi belajarnya. Setelah melakukan kajian teori mengenai motivasi belajar, berikut ini peneliti menguraikan aspek-aspek dan indikator motivasi


(37)

belajar siswa yang digunakan sebagai dasar dalam membuat instrumen untuk mengukur motivasi belajar siswa.

Tabel 2.1. Aspek-aspek dan Indikator Motivasi Belajar Siswa

Aspek yang Diukur Indikator

Kemauan siswa untuk

belajar 

Kemauan siswa mengerjakan PR  Kemauan siswa mengerjakan latihan soal Kesungguhan siswa

dalam belajar 

Kesadaran siswa untuk belajar matematika secara kontinu

 Kesadaran siswa untuk mendalami materi pembelajaran

 Kesungguhan siswa dalam menyelesaikan tugas

Kemandirian siswa dalam

belajar 

Kesadaran siswa untuk belajar secara mandiri

 Kesadaran siswa untuk tidak mencontek

D. Limas

Sub pokok bahasan yang diambil dalam penelitian ini adalah limas. Penjelasan mengenai sub pokok bahasan limas akan diuraikan sebagai berikut.

1. Pengertian Limas

Menurut Slavin dan Crisonino (2005: 173), limas adalah bangun ruang sisi datar yang memiliki satu bidang segi banyak dan bidang lainnya berbentuk segitiga yang bertemu di satu titik. Jadi, limas adalah bangun ruang sisi datar yang selimutnya terdiri atas bangun datar segitiga dengan satu titik persekutuan dan mempunyai alas berupa bangun datar segi banyak. Titik persekutuan itu disebut titik puncak limas.

2. Jenis-jenis Limas

Jenis-jenis bangun ruang limas yang dilihat berdasarkan bentuk alasnya, yaitu:


(38)

1) Jika alas limas berbentuk segitiga beraturan disebut limas segitiga beraturan.

2) Jika alas limas berbentuk persegi disebut limas persegi atau limas segiempat beraturan.

3) Jika alasnya berbentuk segi-n beraturan disebut limas segi-n beraturan.

4) Jika alas limas berbentuk segitiga, segiempat, atau segi-n sebarang maka disebut limas segi-n sebarang.

3. Bagian-bagian Limas

Berikut ini akan dibahas mengenai bagian-bagian limas segiempat.

Gambar 2.1. Limas Segiempat T.ABCD

Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagian-bagian limas berdasarkan limas segiempat T.ABCD pada gambar di atas.

1) Bidang sisi limas adalah bidang pembentuk bangun ruang limas yang terdiri atas bidang sisi alas dan bidang sisi tegak. Bidang sisi limas segiempat berjumlah 5 buah, yaitu ABCD, TAB, TBC, TCD, dan


(39)

TAD. ABCD adalah bidang sisi alas, sedangkan TAB, TBC, TCD, dan TAD adalah bidang sisi tegak.

2) Rusuk limas adalah garis yang merupakan perpotongan antara dua bidang sisi bangun ruang limas. Rusuk limas segiempat berjumlah 8 buah yaitu TA, TB, TC, TD, AB, BC, CD, dan AD.

3) Titik sudut adalah pertemuan tiga rusuk atau lebih dari suatu bangun ruang. Titik limas segiempat berjumlah 5 buah yaitu sudut T, sudut A, sudut B, sudut C, dan sudut D.

4) Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut sebidang yang saling berhadapan. Diagonal bidang limas segiempat adalah AC dan BD.

5) Bidang diagonal limas adalah bidang yang melalui sebuah diagonal bidang alas dan dibatasi oleh rusuk tegak limas. Bidang diagonal limas segiempat adalah TAC dan TBD.

4. Sifat-sifat Limas 1) Limas segitiga

Pada limas segitiga P.KLM, semua sisi limas tersebut berbentuk segitiga. Jika limas segitiga memiliki semua sisi yang berbentuk segitiga sama sisi, maka limas tersebut disebut limas segitiga beraturan.


(40)

Gambar 2.2. Limas Segitiga P.KLM

2) Limas segiempat

Limas segiempat P.QRST memiliki alas berbentuk persegi. Sesuai dengan sifatnya, setiap diagonal persegi memiliki ukuran yang sama panjang. Jadi, limas segiempat memiliki diagonal alas yang sama panjang.


(41)

(1) (2)

(3) 5. Jaring-jaring Limas

Jaring-jaring limas adalah rangkaian sisi-sisi suatu limas yang jika dipadukan akan membentuk suatu limas.


(42)

6. Luas Permukaan Limas

Untuk mencari luas permukaan limas, berarti sama saja dengan menghitung luas jaring-jaring limas tersebut. Karena ada berbagai macam jenis limas, maka luas permukaan juga bergantung pada jenis limas tersebut.

Pada limas segiempat T.ABCD,

Luas permukaan limas = Luas Persegi ABCD + luas segitiga TAB + luas segitiga TBC + luas segitiga TCD +luas segitiga TAD

= luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak Maka untuk setiap lima segitiga maupun limas segi banyak berlaku rumus:

Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas segitiga pada bidang tegaknya

7. Volume Limas

Penentuan rumus volume limas dapat diperoleh melalui teori matematis. Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara menentukan rumus volume limas segiempat yang diperoleh dari hasil pemotongan kubus pada diagonal ruangnya.


(43)

Tabel 2.2. Penjelasan Rumus Volume Limas

Kubus ABCD.EFGH Luas Alas

(La)

Ukuran Tinggi

(t)

Volume Kubus (Vk)

Limas T.ABCD Luas Alas

(La)

Ukuran Tinggi

(t)

Volume Limas (Vl)


(44)

Hubungan antara limas segiempat dengan kubus seperti yang telah diuraikan pada tabel 2.2 juga berlaku untuk setiap limas, bahwa

rumus untuk menghitung volume limas adalah: luas alas x tinggi.

E. Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis pada Sub Pokok Bahasan Limas

Menurut Trianto (2009: 17), pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Eveline Siregar & Hartini Nara (2011: 13), pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanakannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang terencana dan terkendali dimana terjadi interaksi dua arah dari seorang guru dan siswa yang dilaksanakan secara terarah menuju suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pembelajaran matematika dengan pemberian kuis dan pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan limas.


(45)

1. Pembelajaran Matematika dengan Pemberian Kuis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuis adalah ujian lisan atau tertulis yang singkat. Sebuah kuis dimaksudkan untuk mengetahui pengertian siswa tentang satu atau dua buah konsep, atau dimaksudkan untuk sebuah kondisi yang tepat dalam memulai suatu pelajaran, mengecek pemahaman siswa tentang pekerjaan rumah (PR) mereka atau tentang tugas yang telah dibahas beberapa hari lalu (Sudjono, 1988: 143). Kuis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah ujian tertulis yang dilaksanakan di akhir pembelajaran dalam jangka waktu maksimal 10 menit dengan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan.

Dengan demikian, pembelajaran matematika dengan pemberian kuis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan belajar mengajar seorang guru dan siswa di kelas yang membahas mengenai suatu materi pelajaran matematika, kemudian setelah materi dalam satu pertemuan selesai dipelajari oleh siswa maka akan diadakan kuis bagi siswa di akhir pembelajaran dalam jangka waktu maksimal 10 menit.

2. Pembelajaran Matematika pada Sub Pokok Bahasan Limas

Materi pembelajaran matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sub pokok bahasan limas. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi pada sub pokok bahasan limas adalah sebagai berikut.


(46)

Tabel 2.3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi 5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus,

balok, prisma, dan limas, serta bagian-bagiannya.

Mendefinisikan limas.

Mengidentifikasi sifat-sifat dan bagian-bagian dari limas. 5.2. Membuat jaring-jaring kubus,

balok, prisma, dan limas.

Menggambar serta membuat jaring-jaring limas.

5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Menentukan prosedur dalam memperoleh luas permukaan limas.

Menghitung luas permukaan limas.

Menentukan prosedur dalam memperoleh volume limas yang bermula dari volume kubus. Menghitung volume limas.

Dengan demikian, pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan limas dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan belajar mengajar dimana seorang guru mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi seperti yang telah diuraikan di atas dan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai. Adapun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Siswa mampu mendefinisikan limas dengan tepat.

2. Siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat dan bagian-bagian dari limas dengan tepat.

3. Siswa mampu menggambar serta membuat jaring-jaring limas dengan tepat.

4. Siswa mampu menentukan prosedur dalam memperoleh luas permukaan limas dengan tepat.


(47)

5. Siswa mampu menghitung luas permukaan limas dengan tepat. 6. Siswa mampu menentukan prosedur dalam memperoleh volume

limas yang bermula dari volume kubus dengan tepat. 7. Siswa mampu menghitung volume limas dengan tepat.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas adalah suatu kegiatan belajar mengajar seorang guru dan siswa di kelas yang membahas mengenai materi pembelajaran pada sub pokok bahasan limas berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai, kemudian setelah materi dalam satu pertemuan selesai dipelajari oleh siswa maka akan diadakan kuis bagi siswa di akhir pembelajaran dalam jangka waktu maksimal 10 menit. Dalam penelitian ini, pencapaian siswa atau hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas akan diukur berdasarkan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran pada sub pokok bahasan limas.

F. Hasil Penelitian yang Relevan

Ayu Setyanta dan Ch. Enny Murwaningtyas (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Kuis Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMP Kanisius Kalasan Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar”. Penelitian tersebut bertujuan (1) untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP Kanisius Kalasan yang pembelajaran


(48)

matematikanya dengan diadakan kuis dan yang tidak diadakan kuis (model pembelajaran konvensional), (2) untuk mengetahui hasil belajar siswa SMP Kanisius Kalasan yang pembelajaran matematikanya dengan diadakan kuis dan yang tidak diadakan kuis (model pembelajaran konvensional). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA (kelas eksperimen) dan VIIIB (kelas kontrol) dengan masing-masing kelas berjumlah 36 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari: (1) instrumen motivasi belajar siswa berupa angket dan pedoman wawancara, (2) instrumen hasil belajar siswa berupa pretest, kuis, dan posttest. Berdasarkan perhitungan rata-rata respon/tanggapan siswa dari jawaban angket siswa secara keseluruhan, rata-rata hasil angket kelas eksperimen pun lebih tinggi daripada kelas kontrol, di mana masing-masing kelas sebesar 77,42 dan 74,94. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan diadakan kuis berpengaruh positif terhadap motivasi siswa dalam belajar matematika. Dari hasil wawancara dengan siswa di kelas eksperimen, disimpulkan bahwa sebagian besar siswa merasa senang, lebih bersemangat, dan lebih bisa serius di dalam belajar matematika dengan adanya metode pemberian kuis selama pembelajaran.

Hasil belajar siswa SMP Kanisius Kalasan dalam pembelajaran matematika dengan pemberian kuis lebih baik daripada hasil belajar siswa yang tidak diberikan kuis (model pembelajaran konvensional). Hal tersebut terlihat dari rata-rata nilai posttest kelas VIIIA yang lebih tinggi daripada


(49)

kelas VIIIB. Jika dilihat berdasarkan nilai KKM-nya, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar di kelas eksperimen lebih banyak dibanding kelas kontrol, meskipun jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar belum seperti yang peneliti harapkan, yaitu masing-masing kelas hanya sebesar 8,33% dan 5,56%. Jadi, hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian kuis dalam pembelajaran metematika berpengaruh positif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa, di mana kelas yang diberi kuis motivasi dan hasil belajarnya lebih tinggi dan lebih baik dibanding kelas yang tidak diberi kuis.

G. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang penelitian, telah diketahui bahwa masih banyak ditemui permasalahan yang menyangkut motivasi belajar siswa. Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa diperlukan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal yang muncul dari dalam diri seseorang untuk mendorongnya melakukan kegiatan belajar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal yang datang dari luar individu yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari tingkat motivasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa.

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku yang relatif tetap baik dalam hal pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang merupakan hasil dari pengalaman. Dilihat dari hasil penelitian yang relevan, pemberian kuis dalam


(50)

pembelajaran matematika memberikan pengaruh yang positif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan perlakuan berupa pemberian kuis dalam proses pembelajaran matematika. Kuis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah ujian tertulis yang dilaksanakan di akhir pembelajaran dalam jangka waktu maksimal 10 menit dengan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan. Pemberian kuis ditujukan agar siswa belajar dan berlatih soal. Ketika siswa mampu mengerjakan kuis yang diberikan dengan baik, maka siswa akan termotivasi untuk belajar dengan lebih giat lagi agar dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan selanjutnya oleh guru. Apabila siswa terbiasa dengan kuis yang diberikan, maka siswa akan memiliki kesiapan yang cukup saat menghadapi ulangan maupun ujian karena siswa terbiasa menghadapi situasi tersebut dan cukup banyak berlatih soal. Dengan demikian, siswa diharapkan akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan memberikan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(51)

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Zainal Arifin (2011: 54), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel. Perbedaan antara penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif adalah dalam sifat kajiannya, penelitian deskriptif kuantitatif gambarannya menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi, sedangkan dalam penelitian deskriptif kualitatif lebih memperhatikan karakteristik, kualitas, keterkaitan antarkegiatan (Nana Syaodih, 2011: 72-73).

Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan data kuantitatif berupa jumlah skor tes untuk melihat hasil belajar siswa dan angket untuk mengetahui sejauh mana manfaat pemberian kuis dalam pembelajaran matematika terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten tahun ajaran 2015/2016 pada sub pokok bahasan limas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bayat, Klaten, Jawa Tengah pada bulan April-Mei 2016.


(52)

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak yang memberikan informasi dalam penelitian, yaitu seluruh siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitiannya adalah penerapan pembelajaran matematika dengan pemberian kuis ditinjau dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

D. Bentuk Data

1. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan pemberian kuis diperoleh melalui tes hasil belajar. Bentuk data hasil belajar siswa berupa lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa tersebut berisi hasil pengerjaan siswa secara individu saat tes hasil belajar pada sub pokok bahasan limas.

2. Data Motivasi Belajar Siswa

Data mengenai motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan pemberian kuis berupa pernyataan siswa terkait beberapa aspek yang diukur dalam motivasi belajar siswa seperti yang telah dijelaskan pada bab landasan teori mengenai motivasi belajar.

E. Metode Pengumpulan Data 1. Penyebaran Angket

Menurut Masidjo (1995: 70), angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.


(53)

Penyebaran angket dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan pemberian kuis. Angket motivasi belajar diberikan kepada siswa setelah siswa mengikuti tes hasil belajar.

2. Metode Tes

Dalam penilaian hasil belajar, seorang guru menggunakan alat pengukur yang disebut tes. Tes sebagai alat pengukur mempunyai bermacam-macam arti. Salah satu artinya yakni tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok (Masidjo, 1995: 38-39). Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes hasil belajar. Setelah semua materi yang tercakup dalam sub pokok bahasan limas telah selesai dipelajari, diadakan tes hasil belajar. Soal-soal tes yang digunakan berupa soal uraian yang berkaitan dengan materi pada sub pokok bahasan limas.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian (Zainal Arifin, 2011: 225). Menurut Nana Sudjana & Ibrahim (1989: 97), keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Untuk membuat instrumen penelitian, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu masalah


(54)

penelitian, variabel penelitian, dan jenis instrumen yang akan digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam penyusunan RPP, peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran matematika kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten. Metode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti sama seperti yang digunakan oleh guru matematika kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten, yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, serta memberikan latihan soal di setiap pertemuan. Akan tetapi, peneliti memberikan perlakuan berupa pemberian kuis dalam pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan limas di setiap pertemuan yang direncanakan. Kuis akan diberikan sebanyak 3 kali. Soal-soal kuis berupa soal uraian yang disusun berdasarkan materi pembelajaran pada setiap satu pertemuan dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang telah diuraikan pada tabel 2.3. Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi soal kuis yang akan diberikan.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Kuis 1 Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi Tuntutan

Nomor Soal 5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat

kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian-bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat dan bagian-bagian dari limas.

Pengetahuan


(55)

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Kuis 2 Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi Tuntutan

Nomor Soal 5.2. Membuat jaring-jaring

kubus, balok, prisma, dan limas.

Menggambar serta membuat jaring-jaring limas.

Penerapan

(C3) 1

5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Menghitung luas permukaan limas.

Pemahaman (C2) 2

Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Kuis 3 Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi Tuntutan

Nomor Soal 5.3. Menghitung luas permukaan

dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Menghitung volume limas.

Pemahaman

(C2) 1 & 2

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam instrumen pengumpulan data ada dua macam, yaitu teknik tes dan nontes.

a. Tes

Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa dari kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran matematika dengan pemberian kuis. Tes hasil belajar bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dan diberikan kepada siswa setelah dilaksanakan proses pembelajaran yang terakhir pada sub pokok bahasan limas. Tes hasil belajar berupa soal uraian yang disusun berdasarkan kompetensi dasar


(56)

dan indikator pencapaian kompetensi yang telah diuraikan pada tabel 2.3. Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi soal tes hasil belajar sub pokok bahasan limas dalam pembelajaran matematika dengan pemberian kuis.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

Tuntutan Nomor Soal 5.1. Mengidentifikasi

sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian-bagiannya.

Mengidentifikasi sifat-sifat dan bagian-bagian dari limas.

Pengetahuan

(C1) 1

5.2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas.

Menggambar serta membuat jaring-jaring limas.

Penerapan

(C3) 2

5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Menghitung luas permukaan limas.

Pemahaman

(C2) 3

Menghitung volume limas.

Pemahaman

(C2) 3 & 4

b. Angket

Angket motivasi belajar diberikan kepada siswa setelah selesai mengikuti proses pembelajaran dan tes hasil belajar. Angket terdiri dari 20 butir pernyataan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten. Angket motivasi belajar siswa disusun berdasarkan aspek-aspek yang perlu diukur untuk mengetahui motivasi belajar siswa, seperti yang telah diuraikan pada tabel 2.1. Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi angket motivasi belajar siswa.


(57)

Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa Aspek yang

Diukur Indikator

Nomor Butir

Jumlah Positif Negatif

Kemauan siswa untuk belajar 

Kemauan siswa mengerjakan tugas/PR  Kemauan siswa

mengerjakan latihan soal 4 3, 12 13 6, 16 2 4 Kesungguhan siswa

dalam belajar 

Kesadaran siswa untuk belajar matematika secara kontinu

 Kesadaran siswa untuk mendalami materi pembelajaran  Kesungguhan siswa

dalam menyelesaikan tugas 2, 5, 19 14 9 11, 15, 20 8 18 6 2 2 Kemandirian siswa

dalam belajar 

Kesadaran siswa untuk belajar secara mandiri  Kesadaran siswa untuk

tidak mencontek 1 7 10 17 2 2

Jumlah 10 10 20

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes

a. Analisis validitas butir soal

Sebelum instrumen tes diuji, peneliti meminta bantuan kepada dosen dan guru matematika untuk mengecek instrumen yang digunakan telah sesuai atau belum. Berikut ini merupakan rumus korelasi Product-Moment yang digunakan untuk menghitung validitas soal.


(58)

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

= skor yang diperoleh peserta tes pada setiap butir soal = skor total yang diperoleh peserta tes

= jumlah skor peserta tes pada setiap butir soa

= jumlah skor total peserta tes N = jumlah peserta tes

Apabila > 0,3 maka soal dapat dikatakan valid, sedangkan < 0,3 maka soal dapat dikatakan tidak valid.

Interpretasi tingkat validasi butir soal dapat dilihat dari besar dan disesuaikan dengan tabel berikut ini.

Tabel 3.6. Interpretasi Tingkat Validitas Butir Soal Koefisien Korelasi ( ) Kualifikasi

0,80 < ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 < ≤ 0,80 Tinggi 0,40 < ≤ 0,60 Cukup 0,20 < ≤ 0,40 Rendah 0,00 < ≤ 0,20 Sangat Rendah (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2012: 89)

b. Analisis reliabilitas butir soal

Pengujian reliabilitas pada instrumen yang akan digunakan yaitu Cronbach’s Alpha atau Koefisien Alpha. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung Koefisien Alpha adalah sebagai berikut.


(59)

Keterangan:

= koefisien reliabilitas instrumen = jumlah butir soal

∑ = jumlah varian butir soal = varian skor total

Apabila 0,6 maka soal dapat dikatakan reliabel. Interpretasi tingkat reliabilitas butir soal dapat dilihat dari besar koefisien reliabilitas instrumen ( ) dan disesuaikan dengan tabel berikut ini.

Tabel 3.7. Interpretasi Tingkat Reliabilitas Butir Soal Koefisien Reliabilitas Kualifikasi

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

(Sumber: Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013: 181)

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Hasil pengerjaan siswa pada tes hasil belajar dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa. Peneliti menghitung perolehan skor dan nilai akhir siswa sesuai dengan pedoman penilaian yang telah dibuat. Setelah memperoleh hasil perhitungan, kemudian nilai tersebut diklasifikasikan berdasarkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yaitu 70. Nilai tes hasil belajar siswa merupakan nilai yang akan menentukan bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran matematika dengan pemberian kuis.


(60)

3. Analisis Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Angket motivasi belajar siswa berisi 20 butir pernyataan yang disusun berdasarkan tiga aspek yang perlu diukur untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Angket tersebut memiliki skor maksimum 80 dan skor minimum 20. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan skor jawaban siswa pada angket untuk setiap butir pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2010: 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pemberian skor pada jawaban angket motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 3.8. Skor Angket Siswa Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Positif Negatif

SS 4 1

S 3 2

TS 2 3

STS 1 4

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Setelah angket diisi oleh siswa dan dikumpulkan kepada peneliti, selanjutnya dilakukan tabulasi data. Peneliti juga perlu mengecek jawaban siswa pada angket tersebut konsisten atau tidak. Jawaban siswa dikatakan tidak konsisten apabila siswa menjawab sangat setuju pada


(61)

pernyataan positif dan negatif di setiap indikator atau menjawab sangat tidak setuju pada pernyataan positif dan negatif di setiap indikator.

Kategori motivasi belajar setiap siswa dilihat berdasarkan skor total yang diperoleh setiap siswa. Untuk menentukan kategori motivasi belajar berdasarkan skor total, peneliti menggunakan pendekatan Sturges. Menurut Zainal Mustafa (2009: 149), pendekatan Sturges merupakan pendekatan dimana setiap skor akan mempunyai interval yang sama. Sebelumnya, interval setiap skor dicari dengan cara sebagai berikut:

Skor maksimum = 4 x 20 = 80

Skor minimum = 1 x 20 = 20

Range (jarak) = 80 – 20 = 60 Banyaknya kategori = 5

Panjang interval adalah:

Jadi, skor untuk setiap kategori dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.9. Kategori Motivasi Belajar Berdasarkan Skor Total Skor Total Kategori Motivasi Belajar

19 – 31 Sangat Rendah

32 – 44 Rendah

45 – 57 Cukup

58 – 70 Tinggi

71 – 83 Sangat Tinggi

Motivasi belajar setiap siswa dilihat dari perolehan skor total setiap siswa dan dikategorikan sesuai dengan tabel 3.9 sebagai tolak ukurnya. Sedangkan motivasi belajar siswa secara keseluruhan dapat


(62)

dilihat dari kategori motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat yang memiliki frekuensi paling besar.

Setelah itu, untuk menghitung persentase ketercapaian setiap aspek motivasi belajar siswa secara keseluruhan digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

P = persentase ketercapaian setiap aspek motivasi belajar ST = skor total yang diperoleh setiap aspek

SM = skor maksimum setiap aspek

H. Rencana Kegiatan Penelitian

Suatu rencana kegiatan penelitian dibuat dengan tujuan untuk kelancaran kegiatan penelitian dan akan digunakan sebagai acuan kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti. Rencana kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan

Peneliti mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian ini, antara lain:

a. materi yang akan digunakan dalam penelitian b. kisi-kisi instrumen penelitian

c. instrumen pengumpulan data d. mengadakan uji coba instrumen


(63)

e. merevisi instrumen apabila ditemukan butir soal yang tidak valid atau tidak reliabel

f. melakukan observasi keadaan kelas dan siswa yang akan dijadikan subjek penelitian, serta melihat cara mengajar guru di sekolah. 2. Pelaksanaan

Dalam tahap ini, peneliti melakukan beberapa hal yang diperlukan dalam penelitian ini, antara lain:

a. peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika dengan pemberian kuis

b. peneliti mengadakan tes hasil belajar yang berkaitan dengan materi yang digunakan dalam penelitian

c. peneliti membagikan angket motivasi belajar kepada seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian

3. Pengolahan dan Analisis Data

Data hasil penelitian yang diperoleh akan dianalisis dengan rumus-rumus dan perhitungan yang sesuai. Kemudian, data tersebut diolah hingga diperoleh suatu kesimpulan yang tepat.


(64)

44

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes berupa tes hasil belajar digunakan dalam penelitian, peneliti melakukan uji coba instrumen tes terlebih dahulu di kelas yang berbeda dengan kelas yang digunakan dalam penelitian untuk mengecek validitas dan reliabilitas instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian. Uji coba dilaksanakan di kelas VIII D SMP Negeri 1 Bayat pada hari Kamis, 19 Mei 2016 pukul 11.20 – 12.20. Terdapat 33 siswa yang berpartisipasi dalam uji coba instrumen tes. Peneliti mengawasi seluruh siswa agar tidak ada siswa yang mencontek atau bekerja sama dalam menyelesaikan soal tes tersebut. Uji coba instrumen tes berlangsung dengan baik dan lancar tanpa suatu hambatan apapun.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian di kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 5 x 40 menit (3 kali pertemuan) untuk pembelajaran dan 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) untuk tes hasil belajar yang berlangsung selama 60 menit, serta sisa waktu yang ada untuk pengisian angket motivasi belajar siswa. Berikut ini adalah perincian waktu pelaksanaan penelitian.


(65)

Tabel 4.1. Jadwal Penellitian Pertemuan

ke-

Hari,

Tanggal Waktu

Keterangan

1

Senin, 16 Mei 2016

08.20 – 09.00

Kegiatan pembelajaran dengan materi sifat-sifat dan bagian-bagian dari limas.

2

Selasa, 17 Mei 2016

09.55 – 11.15

Kegiatan pembelajaran dengan materi jaring-jaring dan luas permukaan limas.

3

Kamis, 19 Mei 2016

09.55 – 11.15

Kegiatan pembelajaran dengan materi volume limas.

4

Selasa, 24 Mei 2016

09.55 – 11.15

Tes hasil belajar dan pengisian angket motivasi belajar siswa.

Rencana awal dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai observer dan guru menerapkan pembelajaran dengan pemberian kuis pada sub pokok bahasan limas. Namun, guru menolak rencana tersebut dengan alasan bahwa peneliti akan lebih paham setiap langkah kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pada lampiran C.1. Pada akhirnya, peneliti yang berperan sebagai guru. Metode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti sama seperti yang digunakan oleh guru, yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Deskripsi mengenai kegiatan belajar mengajar di kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut.

a. Pertemuan ke-1

Pada pertemuan ke-1, peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada siswa. Setelah itu, peneliti langsung memulai pembelajaran dengan mengecek kehadiran siswa dan melaksanakan seluruh kegiatan penadahuluan pada pertemuan ke-1 seperti yang telah direncanakan


(66)

dalam RPP. Seluruh siswa kelas VIII E hadir dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-1.

Kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan ke-1 terlaksana sesuai dengan RPP. Siswa mengerjakan latihan soal yang berkaitan dengan materi sifat-sifat dan bagian-bagian dari limas pada buku pegangan siswa sesuai seperti yang diperintahkan oleh peneliti. Namun, ketika siswa diberikan kesempatan oleh peneliti untuk menuliskan hasil pengerjaannya di papan tulis, hanya ada 1 siswa yang mau menggunakan kesempatan tersebut. Oleh karena itu, peneliti menunjuk 2 siswa lainnya secara acak untuk menuliskan hasil pengerjaannya di papan tulis. Ketika peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk menanggapi hasil pengerjaan yang telah dipresentasikan, tidak ada siswa yang berani mengeluarkan pendapatnya sendiri, mereka hanya menanggapinya secara bersamaan. Selanjutnya, peneliti langsung memberikan tambahan dan pembenaran terkait hasil pengerjaan siswa.

Kuis diberikan kepada siswa sebelum kegiatan penutup pembelajaran dengan waktu pengerjaan kurang dari 10 menit. Peneliti mengawasi siswa agar tidak ada siswa yang mencontek atau bekerja sama dalam menyelesaikan soal kuis. Setelah melaksanakan kuis, peneliti melaksanakan kegiatan penutup sesuai dengan RPP dan memberikan PR kepada siswa berupa soal-soal yang terdapat pada buku pegangan siswa.


(67)

b. Pertemuan ke-2

Pada pertemuan ke-2, peneliti langsung mengawali pembelajaran dengan salam dan mengecek kehadiran siswa. Seluruh siswa kelas VIII E hadir dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-2. Setelah itu, peneliti melaksanakan seluruh kegiatan pendahuluan pembelajaran sesuai dengan RPP. Saat membahas PR, diketahui bahwa seluruh siswa menyelesaikan PR yang diberikan oleh peneliti.

Kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan ke-2 terlaksana sesuai dengan RPP. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi yang beranggotakan 4 – 5 orang. Kemudian, siswa berdiskusi dan menyelesaikan tugas kelompok berupa soal dengan perintah untuk membuat jaring-jaring limas dan menentukan bagaimana prosedur dalam memperoleh rumus luas permukaan limas. Beberapa kelompok langsung bertanya kepada peneliti ketika mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. Peneliti berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat proses diskusi yang terjadi dalam setiap kelompok. Setelah waktu untuk berdiskusi telah habis, peneliti memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok yang ingin mempresentasikan hasil pengerjaannya di depan kelas. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, kali ini siswa menggunakan kesempatan ini dengan baik dan kelompok lainnya menanggapi pengerjaan kelompok yang telah mempresentasikan hasil


(68)

pengerjaannya. Selanjutnya, peneliti langsung memberikan tambahan dan pembenaran terkait hasil pengerjaan siswa.

Setelah melaksanakan diskusi kelompok, siswa mengerjakan latihan soal yang terdapat pada buku pegangan siswa secara mandiri sesuai seperti yang diperintahkan oleh peneliti. Kuis diberikan kepada siswa sebelum kegiatan penutup pembelajaran dengan waktu pengerjaan 10 menit. Peneliti mengawasi siswa agar tidak ada siswa yang mencontek atau bekerja sama dalam menyelesaikan soal kuis. Setelah melaksanakan kuis, peneliti melaksanakan kegiatan penutup sesuai dengan RPP dan memberikan PR kepada siswa berupa soal-soal yang terdapat pada buku pegangan siswa.

c. Pertemuan ke-3

Pada pertemuan ke-3, peneliti mengawali pembelajaran seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini, terdapat 1 siswa yang tidak dapat hadir dalam kegiatan pembelajaran dikarenakan sakit. Saat membahas PR, diketahui bahwa terdapat beberapa siswa yang tidak menyelesaikan PR yang diberikan oleh peneliti dengan alasan soal tersebut sulit untuk diselesaikan. Oleh karena itu, peneliti menjelaskan cara penyelesaian soal yang dianggap sulit oleh siswa secara rinci di depan kelas.

Kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan ke-3 terlaksana sesuai dengan RPP. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi seperti pertemuan sebelumnya. Kemudian mereka berdiskusi


(69)

dan menyelesaikan tugas kelompok berupa soal dengan perintah untuk menentukan bagaimana prosedur dalam memperoleh rumus volume limas yang bermula dari volume kubus. Diskusi kelompok pada pertemuan kali ini terbilang cukup sulit untuk dikendalikan karena semua siswa laki-laki membuat suasana kelas sangat gaduh dengan bercanda di kelas. Peneliti berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat proses diskusi yang terjadi dalam setiap kelompok dan menegur kelompok yang tidak fokus dalam menyelesaikan tugas, serta memberikan arahan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.

Setelah waktu untuk berdiskusi telah habis, peneliti memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok yang ingin mempresentasikan hasil pengerjaannya di depan kelas. Namun, pada pertemuan kali ini peneliti harus menunjuk perwakilan kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil pengerjaan kelompoknya di depan kelas karena tidak ada perwakilan yang mau menggunakan kesempatan tersebut. Selanjutnya, peneliti langsung memberikan tambahan dan pembenaran terkait hasil pengerjaan yang telah dipresentasikan.

Setelah melaksanakan diskusi kelompok, siswa mengerjakan latihan soal yang terdapat pada buku pegangan siswa secara mandiri sesuai seperti yang diperintahkan oleh peneliti. Kuis diberikan kepada siswa sebelum kegiatan penutup pembelajaran dengan waktu


(70)

pengerjaan 10 menit. Peneliti mengawasi siswa agar tidak ada siswa yang mencontek atau bekerja sama dalam menyelesaikan soal kuis. Setelah melaksanakan kuis, peneliti melaksanakan kegiatan penutup sesuai dengan RPP dan memberikan PR kepada siswa berupa soal-soal yang terdapat pada buku pegangan siswa, serta memberikan informasi bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes hasil belajar mengenai sub pokok bahasan limas.

d. Pertemuan ke-4

Pada pertemuan ke-4, peneliti mengadakan tes hasil belajar mengenai sub pokok bahasan limas. Tes hasil belajar dilaksanakan pada pukul 10.00 – 11.00 dan seluruh siswa kelas VIII E mengikuti tes tersebut. Selama tes berlangsung, peneliti berkeliling kelas untuk mengawasi siswa agar tidak ada siswa yang mencontek atau bekerja sama dalam menyelesaikan soal tes. Tes tersebut berlangsung dengan lancar dan suasana kelas sangat tenang.

Setelah tes hasil belajar selesai dilaksanakan, masih tersisa waktu 15 menit sebelum jam pelajaran berakhir. Peneliti menggunakan waktu tersebut untuk menyebarkan angket motivasi belajar kepada siswa dan mempersilahkan siswa mengisi angket tersebut dengan jujur. Siswa merespon dengan baik dan langsung mengisi angket tersebut. Peneliti mengakhiri pertemuan ke-4 dengan salam dan ucapan terima kasih kepada siswa karena telah berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dengan baik.


(71)

B. Tabulasi Data

1. Data Hasil Belajar Siswa

Sebelum peneliti menyajikan data hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten pada sub pokok bahasan limas, peneliti akan menyajikan data hasil kuis siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten pada sub pokok bahasan limas karena kuis tersebut merupakan pendukung dari hasil belajar siswa. Berikut ini adalah daftar nilai kuis siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten pada sub pokok bahasan limas.

Tabel 4.2. Daftar Nilai Kuis Siswa Kelas VIII E No. Kode Siswa

Nilai

Kuis 1 Kuis 2 Kuis 3

1 S1 61,5 48 40

2 S2 80,8 32 83,3

3 S3 61,5 76 40

4 S4 69,2 34 33,3

5 S5 71,2 18 100

6 S6 63,5 40 83,3

7 S7 42,3 28 30

8 S8 65,4 40 43,3

9 S9 86,5 34 100

10 S10 80,8 44 66,7

11 S11 77 30 100

12 S12 78,8 18 66,7

13 S13 75 16 40

14 S14 86,5 46 100

15 S15 82,7 40 86,7

16 S16 73 28 73,3

17 S17 100 50 100

18 S18 78,8 24 100

19 S19 57,7 20 100

20 S20 55,8 22 100

21 S21 77 22 66,7

22 S22 82,7 24 100

23 S23 88,5 68 100

24 S24 67,3 24 66,7

25 S25 75 32 86,7

26 S26 *) 55,8 16 -


(1)

(2)

135

Lampiran D.8


(3)

Lampiran E.1


(4)

137

Lampiran E.2

Foto Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan ke-2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

Lampiran E.3


(6)

139

Lampiran E.4

Foto Pelaksanaan Tes Hasil Belajar


Dokumen yang terkait

Efektifitas model simulasi bertingkat pada pembelajaran matematika sub pokok bahasan menghitung nilai fungsi siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 10 Jember tahun ajran 2006/2007 (Studi pada mahasiswa ppl Program studi pendidikan fisika FKIP Unej ta

1 6 107

Efektifitas pembelajaran dengan praktikum di laboratorium alam berwawasan salingtemas terhadap hasil belajar biologi(Di SMP Negeri 2 Jember kelas I semester 2 sub konsep pencemaran lingkungan tahun ajaran 2004/2005)

0 3 131

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21