kelas VIIIB. Jika dilihat berdasarkan nilai KKM-nya, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar di kelas eksperimen lebih banyak dibanding
kelas kontrol, meskipun jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar belum seperti yang peneliti harapkan, yaitu masing-masing kelas hanya
sebesar 8,33 dan 5,56. Jadi, hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian kuis dalam pembelajaran metematika berpengaruh positif
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa, di mana kelas yang diberi kuis motivasi dan hasil belajarnya lebih tinggi dan lebih baik dibanding kelas yang
tidak diberi kuis.
G. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang penelitian, telah diketahui bahwa masih banyak ditemui permasalahan yang menyangkut motivasi belajar siswa.
Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa diperlukan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal yang muncul dari dalam diri
seseorang untuk mendorongnya melakukan kegiatan belajar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal yang datang dari luar individu yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari tingkat motivasi belajar yang ditunjukkan
oleh siswa. Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang dapat
menyebabkan perubahan tingkah laku yang relatif tetap baik dalam hal pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang merupakan hasil dari
pengalaman. Dilihat dari hasil penelitian yang relevan, pemberian kuis dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran matematika memberikan pengaruh yang positif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan
perlakuan berupa pemberian kuis dalam proses pembelajaran matematika. Kuis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah ujian tertulis yang
dilaksanakan di akhir pembelajaran dalam jangka waktu maksimal 10 menit dengan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan.
Pemberian kuis ditujukan agar siswa belajar dan berlatih soal. Ketika siswa mampu mengerjakan kuis yang diberikan dengan baik, maka siswa akan
termotivasi untuk belajar dengan lebih giat lagi agar dapat mengerjakan soal- soal yang diberikan selanjutnya oleh guru. Apabila siswa terbiasa dengan kuis
yang diberikan, maka siswa akan memiliki kesiapan yang cukup saat menghadapi ulangan maupun ujian karena siswa terbiasa menghadapi situasi
tersebut dan cukup banyak berlatih soal. Dengan demikian, siswa diharapkan akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan memberikan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Zainal Arifin 2011: 54, penelitian deskriptif adalah penelitian yang
digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam
variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel. Perbedaan antara penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif adalah dalam
sifat kajiannya, penelitian deskriptif kuantitatif gambarannya menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi, sedangkan dalam penelitian deskriptif
kualitatif lebih
memperhatikan karakteristik,
kualitas, keterkaitan
antarkegiatan Nana Syaodih, 2011: 72-73. Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan data kuantitatif berupa
jumlah skor tes untuk melihat hasil belajar siswa dan angket untuk mengetahui sejauh mana manfaat pemberian kuis dalam pembelajaran
matematika terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat, Klaten tahun ajaran 20152016 pada sub pokok bahasan limas.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bayat, Klaten, Jawa Tengah pada bulan April-Mei 2016.