4. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa
Peneliti mengecek jawaban siswa pada angket motivasi belajar apakah konsisten atau tidak melalui tabel 4.5. Setelah melakukan
pengecekan, diketahui bahwa jawaban seluruh siswa konsisten pada angket motivasi belajar. Peneliti mengetahui kategori motivasi belajar
setiap siswa melalui perolehan skor total setiap siswa yang disesuaikan dengan tabel 3.9 sebagai tolak ukurnya. Berikut ini merupakan tabel
kategori motivasi belajar setiap siswa.
Tabel. 4.11. Kategori Motivasi Belajar Setiap Siswa
No. Kode Siswa
Skor Total Kategori
1 S1
46 Cukup
2 S2
56 Cukup
3 S3
66 Tinggi
4 S4
66 Tinggi
5 S5
64 Tinggi
6 S6
63 Tinggi
7 S7
63 Tinggi
8 S8
49 Cukup
9 S9
62 Tinggi
10 S10
61 Tinggi
11 S11
62 Tinggi
12 S12
56 Cukup
13 S13
51 Cukup
14 S14
61 Tinggi
15 S15
54 Cukup
16 S16
51 Cukup
17 S17
53 Cukup
18 S18
56 Cukup
19 S19
45 Cukup
20 S20
72 Sangat Tinggi
21 S21
56 Cukup
22 S22
49 Cukup
23 S23
67 Tinggi
24 S24
61 Tinggi
25 S25
56 Cukup
26 S26
63 Tinggi
27 S27
64 Tinggi
28 S28
61 Tinggi
29 S29
66 Tinggi
30 S30
68 Tinggi
31 S31
67 Tinggi
No. Kode Siswa
Skor Total Kategori
32 S32
52 Cukup
33 S33
59 Tinggi
Keterangan: S1
– S33 adalah kode siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Bayat dan S26 adalah siswa yang tidak hadir pada pertemuan ke-3.
Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa terdapat 1 siswa yang termasuk kategori motivasi belajar sangat tinggi, 18 siswa yang
termasuk kategori motivasi belajar tinggi, dan 14 siswa yang termasuk kategori motivasi belajar cukup. Persentase siswa yang termasuk kategori
motivasi belajar sangat tinggi adalah , sedangkan
persentase siswa yang termasuk kategori motivasi belajar tinggi adalah dan persentase siswa yang termasuk kategori
motivasi belajar cukup adalah . Kategori motivasi
belajar yang memiliki frekuensi paling besar adalah kategori motivasi belajar tinggi. Dengan demikian, motivasi belajar siswa secara
keseluruhan termasuk dalam kategori motivasi belajar tinggi. Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5, peneliti menghitung skor total
yang diperoleh setiap butir pernyataan dan skor total yang diperoleh setiap aspek. Hasil perhitungan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 4.12. Skor Total Setiap Pernyataan dan Aspek
Aspek yang Diukur
Bentuk Pernyataan
Nomor Butir
Skor Total Setiap
Pernyataan Skor Total
Setiap Aspek ST
Kemauan siswa untuk belajar
Positif 3
4 12
96 105
96 593
Negatif 6
13 16
87 104
105
Kesungguhan siswa dalam belajar
Positif 2
5 9
14 19
92 112
92 93
111 974
Negatif 8
11 15
18 20
83 99
116 91
85 Kemandirian siswa
dalam belajar Positif
1 7
91 98
379 Negatif
10 17
93 97
Dari tabel 4.12 telah diketahui skor total yang diperoleh setiap aspek, selanjutnya peneliti menghitung persentase ketercapaian setiap
aspek motivasi belajar siswa secara keseluruhan dengan rumus yang telah dijelaskan pada bab III. Perhitungan untuk menentukan persentase
ketercapaian setiap aspek motivasi belajar siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut.
Keterangan: P
1
= persentase jawaban pada aspek kemauan siswa untuk belajar P
2
= persentase jawaban pada aspek kesungguhan siswa dalam belajar P
3
= persentase jawaban pada aspek kemandirian siswa dalam belajar Berikut ini merupakan tabel persentase ketercapaian setiap aspek
motivasi belajar siswa secara keseluruhan.
Tabel 4.13. Ketercapaian Setiap Aspek Motivasi Belajar
Aspek yang Diukur
Indikator Skor Total Setiap
Aspek ST Skor Maksimum
Setiap Aspek SM Persentase
Kemauan siswa untuk
belajar Kemauan siswa
mengerjakan PR Kemauan siswa
mengerjakan latihan soal
593 792
74,87
Kesungguhan siswa dalam
belajar Kesadaran siswa
untuk belajar matematika secara
kontinu Kesadaran siswa
untuk mendalami materi
pembelajaran Kesungguhan siswa
dalam menyelesaikan
tugas 974
1320 73,79
Kemandirian siswa dalam
belajar Kesadaran siswa
untuk belajar secara mandiri
Kesadaran siswa untuk tidak
mencontek 379
528 71,78
Dilihat dari tabel 4.13 diketahui bahwa hasil perhitungan persentase ketercapaian setiap aspek motivasi belajar siswa yang
memperoleh persentase tertinggi adalah aspek kemauan siswa untuk belajar.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Adanya variabel bebas dalam penelitian ini, yakni peneliti yang berperan sebagai guru, maka siswa harus menyesuaikan diri dengan karakter
dan gaya mengajar peneliti. Meskipun seperti itu, siswa tetap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cukup baik dan mengerjakan kuis dengan
sungguh-sungguh seperti saat mereka mengerjakan soal tes hasil belajar. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 33 siswa kelas VIII E yang
mengikuti tes hasil belajar terdapat 20 siswa yang telah mencapai KKM dan 13 siswa yang tidak mencapai KKM. Persentase siswa yang telah mencapai
KKM adalah , sedangkan persentase siswa yang tidak mencapai KKM
adalah . Persentase siswa yang telah mencapai KKM lebih besar
daripada siswa yang tidak mencapai KKM dengan selisih sebesar .
Jika hasil tes dikaitkan dengan hasil kuis, peneliti mengetahui bahwa beberapa siswa kesulitan dalam menggambar jaring-jaring limas. Dilihat dari
tabel 4.9, nilai rata-rata kuis yang paling rendah adalah kuis 2. Kuis 2 berisi tuntutan untuk menggambar jaring-jaring limas dan menghitung luas
permukaan limas. Dilihat dari lembar pengerjaan siswa pada kuis 2 dan pengakuan siswa saat di kelas, peneliti megetahui bahwa sebagian besar siswa
kelas VIII E kesulitan dalam menggambar jaring-jaring limas. Skor rata-rata yang diperoleh pada soal menggambar jaring-jaring limas di kuis 2 adalah 8,5
dengan skor maksimum 20. Perolehan skor rata-rata tersebut memiliki rentang yang sangat jauh dari skor maksimum. Oleh karena itu, peneliti
menjelaskan kembali cara menggambar jaring-jaring limas pada pertemuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI