Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

mampu mengendalikan emosi mudah frustasi, cemas, dan menyelesaikan masalah secara emosional. Remaja yang tidak mampu mengendalikan emosi rentan mengalami depresi, kemarahan, kesulitan akademis, dan kenakalan Gumora Arsenio, dalam Santrock, 2007. Ekman 2009 menyatakan bahwa individu yang mengendalikan emosi mampu menunjukkan prestasi dan menyelesaikan masalah dengan baik saat berada pada situasi yang tidak menyenangkan. Individu yang mampu mengendalikan emosi mampu mengatur emosi dengan menunjukkan respon sosial yang baik yaitu mampu menyelesaikan masalah secara konstruktif Eisenberg, 1994. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengendalian Emosi Goleman 2000 menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengendalian emosi adalah sebagai berikut: 1 Usia Pertambahan usia remaja meningkatkan pengendalian emosi. Individu memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memahami, mengantisipasi, dan bereaksi terhadap stimulus. Belsky dan Steinberg 1991 menyatakan bahwa remaja akhir lebih matang dalam membuat keputusan daripada remaja awal. Remaja akhir lebih menyadari dan memikirkan konsekuensi dari setiap tindakannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Jenis Kelamin Laki-laki lebih terbuka mengeskpresikan emosi dibandingkan dengan perempuan kecuali untuk ekspresi takut. Dierner, dkk 1995 menyatakan bahwa intensitas emosi perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. 3 Lingkungan Sosial Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi individu dalam mengendalikan emosi. Individu belajar mengendalikan emosi melalui interaksi dengan lingkungan. Ekman 2009 menyatakan bahwa sistem sosial tempat individu tinggal dan menetap mempengaruhi individu mengekspresikan emosi. 4 Keluarga Keluarga merupakan sekolah pertama untuk mengelola emosi. Keluarga memiliki peran penting dalam perkembangan emosi remaja. Remaja yang tumbuh dan mendapatkan pembelajaran yang baik dalam keluarga mampu mengatur emosi dengan cara-cara yang tepat. Remaja yang kurang mendapat perhatian dari orang tua menyebabkan perkembangan emosi menjadi terhambat dan mengalami gangguan.