Kota Letak Tempat Tinggal

E. Kerangka Penelitian F. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah ada perbedaan tingkat pengendalian emosia antara remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal di kota. Daerah Tempat Tinggal Remaja Desa Kota  Individu saling mengenal dan mengutamakan keberasamaan serta tolong - menolong sangat tinggi  Kepadatan penduduk yang cukup rendah.  Didominasi oleh area pertanian  Kehidupan yang individualistis.  Kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.  Tuntutan dan kompetisi tinggi. Kondisi lingkungan mendukung proses belajar mengendalikan emosi. Kondisi lingkungan kurang mendukung proses belajar mengendalikan emosi Tingkat pengendalian emosi tinggi. Tingkat pengendalian emosi rendah. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah kuantitatif komparatif. Penelitian kuantitatif komparatif adalah penelitian mengenai perbandingan antara satu variabel dengan variabel yang lain Purwanto Sulistyastuti, 2007. Peneliti ingin mengetahui perbedaan tingkat pengendalian emosi remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal di kota.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian Suryabrata, 1998. Variabel-variabel penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab atau mempengaruhi variabel lain Siregar, 2013. Variabel bebas adalah letak tempat tinggal yang terdiri dari desa dan kota. 2. Variabel Tergantung Variabel tergantung merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain Siregar, 2013. Variabel tergantung adalah tingkat pengendalian emosi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional merupakan definisi variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik yang dapat diamati dan diukur Azwar, 2005. Definisi operasional dirumuskan untuk memudahkan peneliti menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data. 1. Pengendalian emosi Pengendalian emosi adalah usaha menghadapi situasi dengan sikap rasional, merespon situasi tidak berlebihan tanpa berusaha menekan dan menghilangkan emosi agar tidak muncul, sehingga tidak menimbulkan kerusakan psikis dan fisik serta dapat diterima oleh lingkungan sosial. Pengendalian emosi diukur menggunakan skala tingkat pengendalian emosi yang disusun oleh peneliti. Tingkat pengendalian emosi ditunjukkan melalui skor total yang diperoleh subjek. Semakin tinggi skor total tingkat pengendalian emosi subjek semakin tinggi. Semakin rendah skor total tingkat pengendalain subjek semakin rendah. 2. Remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal di kota