E. Pembahasan
Hasil analisis Independent Sample T-test 20.00 for Windows memperoleh nilai p sebesar 0,568 atau p 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak
ada perbedaan tingkat pengendalian emosi antara remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal kota.
Mean empirik tingkat pengendalian emosi remaja yang tinggal di desa sebesar 68,88 dan remaja yang tinggal di kota sebesar 68,35. Mean teoritis
sebesar 55. Nilai mean empirik lebih tinggi daripada mean teoretik. Hal ini menunjukkan bahwa remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal di kota
memiliki tingkat pengendalian emosi yang tinggi. Hipotesis ditolak dapat dikarenakan teori yang digunakan untuk
membangun hipotesis awal kurang kuat maupun belum banyak diuji dalam penelitian lain Widiarso, 2012. Remaja yang tinggal di desa dan di kota
memiliki tingkat pengendalian emosi yang tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar usia subjek remaja akhir. Remaja akhir memiliki emosi
yang lebih stabil Larson, Moneta, Richards, Wilson, dalam Papalia, 2002. Remaja akhir mampu memahami dan mengendalikan emosi dengan
bertambahnya usia dan pengalaman seseorang sehingga mampu memahami, mengantisipasi, dan bereasi terhadap respon emosional Bausmeiter, 2002.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian Proshansky, H., William, I., Leanne 1970 menunjukkan bahwa
masyarakat desa memiliki tingkat pengendalian emosi yang tinggi daripada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masyarakat kota dengan subjek individu dewasa awal. Peneliti berasumsi bahwa perbedaan tugas perkembangan pada penelitian sebelumnya dengan
penelitin ini menciptakan hasil yang berbeda. Pada penelitian ini berfokus pada remaja yang berusia 15-21 tahun.
Hasil penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Prawoto 2009. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa remaja yang tinggal di desa dan
kota memiliki tingkat pengendalian emosi yang tinggi untuk menjaga relasi yang baik dengan sesama.Tingkat pengendalian emosi yang tinggi remaja yang
tinggal di desa dan yang tinggal di kota menunjukkan bahwa lingkungan tempat tinggal yaitu desa dan kota memiliki pengaruh yang baik terhadap
subjek untuk mengembangkan kemampuan mengendalikan emosi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat pengendalian emosi antara remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal di
kota hasil hitung p = 0,568 atau p 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal di kota memiliki tingkat
pengendalian emosi yang tinggi.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Jumlah item awal kurang memenuhi syarat penulisan item. Hal ini berdampak pada jumlah item yang lolos tidak sesuai dengan harapan awal
peneliti. 2.
Sampel penelitian tidak memiliki semua kriteria yang telah disebutkan oleh ahli dalam karakteristik tempat tinggal.
C. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan menyusun item dua kali lipat dari item yang diharapkan lolos pada awal penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi item yang gugur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Albin, S. 1986. Emosi: bagaimana mengenal, menerima dan mengarahkannya. Yogyakarta: Kanisius.
Anwar, Z. 2015. Strategi penyelesaian konflik antar teman sebaya pada remaja. Surabaya: Universitas Muhamadiyah Malang.
Azwar, S. 1998. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S . 2005. Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2005. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2009. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik BPS. 2010. Jumlah dan distribusi penduduk. http:sp2010.bps.go.idindex.phpsite?id=3400000000wilayah=DI-
Yogyakarta diakses pada 09 Agustus 2015. Berk, L. 2012. Development through the lifespan: dari prenatal sampai remaja
transisi menjelang dewasa, ed Ke-5. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bisri, R. 2015. Materi persiapan kontingen Indonesia dalam IGEO. Jakarta: Tim
IGEO. Chaplin, P. 2006. Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Diener, E., Sanvik, E., Larsen, J. 2000. Age and sex effects for emotional
intensity. Journal of Personality and Social Psychology, 66, 776-797. Eisenberg, N., Fabes, A., Murphy. 1994. Age and sex effect for emotionality
and regulation to dispotional and situational emphaty related responding. Journal of Personality and Social Psychology, 66,776-797.
Ekman, P. 2009. Membaca emosi orang: panduan lengkap memahami karakter, perasaan, dan emosi orang. Yogyakarta: Think Yogyakarta.
Goleman, D. 1996. Kecerdasan emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Goleman, D. 1997. Kecerdasan emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. 2000. Emotional Intelligence terjemahan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hadi, S. 2000. Metodologi research. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Hadi, S. 2000. Panduan manual program statistik SPS 2000. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada. Hurlock, B. 1967. Adolescent development fourth edition. Tokyo: McGraw-
Hill. Hurlock, B. 1973. Adolescent development. Tokyo: Graw -Hill Kogaskusha.
Hurlock, B. 1980. Development psychology. New York: Mc Graw-Hill, Inc. Iskandar, Z. 2013. Psikologi lingkungan: metode dan aplikasi. Bandung: Refika
Aditama. Jahja,Y. 2011. Psikologi perkembangan. Jakarta: Kencana.
Kusmiyati.2013. Berbagai perilaku kenakalan remaja yang mengkhawatrikan. http:health.liputan6.com diakses pada 5 Januari 2016.
Lawrence, C. 2006. Measuring individual responses to aggression triggering events: development of the situational triggers of aggressive responses
STAR Scala. Journal Aggressive Behavior, 32, 241-252.
Malhotra, K. 2012. Basic marketing research: integration of social media, fourth edition. New Jersey: Pearson.
Manz, C. 2009. Sekolah emosi petunjuk-petunjuk untuk meraih energi positif dari segala jenis perasaan emosi yang terjadi pada jiwa anda. Yogyakarta:
Garailmu. Martaniah, M. 1984. Motif sosial remaja suku jawa dan keturunan cina di
beberapa SMA Yogyakarta suatu perbandingan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
MNC TV News. 2016. Sidik:Kenakalan remaja kian mengarah ke kriminal Makalah
on-line http:116.90.165.206~n3wsindex.php?option=com_contenttask=viewi
d=38376Itemid=1 diakses pada 6 Agustus 2016.
Mönks, J., Knoers, P., Haditono, R. 2002. Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nahusuly, N. 2015. Terampil mengatur emosi saat berkendara. Majalah Intisari, 636-639.
Papalia, E., Feldman, D. 2014. Menyelami perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Pemerintah Kabupaten Sleman 2014. Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman. httpa:
www.slemankab.go.idprofil-kabupaten-slemangeorafiletak-dan- luas-wilayah diakses 25 Agustus 2016.
Philip, H., MacLean, J., Allen, R. 2002. Age and the understanding of emotions. Scandinavian Journal of Psychology, 55, 37-40.
Prawoto, W. 2009. Hubungan antara pengalaman kekerasan pada masa anak dengan kecerdasan emosi pada anak SLB bagian E Bhina Putra Surakarta.
Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Proshansky, H., William, I., Leanne, R. 1970. Environmental psychology: man and his physical setting. New York: Holt, Rinehart, and Winston, INC.
Purwanto, A. Sulistyastuti. 2007. Metode penelitian kuantitatif untuk administrasi publik dan masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media.
Rahayu, S., Lestari, E., Maryadi. 2009. Nuansa geografi: untuk Sma Ma kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Safaria, T. Saputra, E. 2009. Manajemen emosi : sebuah panduan cerdas bagaimana mengelola emosi positif dalam hidup anda. Jakarta: Bumi Aksara.
Santosa, A. 2010. Statistik untuk psikologi dari blog menjadi buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santosa, S. 2008. Modul 10 kepribadian dan emosi. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Santosa, S. 2014. Statistik parametrik: konsep dan aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Santrock, W. 2002. Life span development ed. ke-5, jilid II. Jakarta: Erlangga. Santrock, W. 2003. Adolescence: perkembangan remaja edisi 6. Jakarta:
Erlangga. Santrock, W. 2007. Remaja jilid 1edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, W. 1992. Psikologi lingkungan. Jakarta: Gramedia. Sarwono, W 2008. Psikologi remaja ed.rev. Jakarta: Raja Grafindo Persada.