Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan menyumbang informasi pada bidang psikologi perkembangan dan sosial berkaitan dengan pengendalian emosi remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal di kota.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberi gambaran mengenai perbedaan tingkat pengendalian emosi antara remaja yang tinggal di desa dan yang tinggal di kota. Remaja diharapkan menggunakan informasi tersebut untuk mengendalikan emosi dalam kehidupan sehari-hari. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengendalian Emosi

1. Pengertian Emosi Morgan, King, dan Robinson Manz, 2009 menjelaskan bahwa emosi adalah perasaan subyektif individu yang berkaitan dengan ekpresi raut muka dan gerak tubuh. Emosi merujuk pada perasaan, pikiran, keadaan biologis, dan psikologis serta kecenderungan untuk bertindak Goleman, 1996. Emosi adalah keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu disertai ekspresi sehingga orang lain mengetahui bahwa seseorang mengalami emosi Walgito, 2010. Santoso 2008 menjelaskan bahwa emosi adalah perubahan yang dialami individu yang mencakup reaksi fisiologis, perasaan, proses kognitif, dan tingkah laku. Chaplin dalam Safaria dan Saputra, 2009 menyatakan bahwa emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu yang berkaitan dengan perilaku bertahan atau menyerah terhadap sesuatu. Peneliti menyimpulkan bahwa emosi adalah perasaan individu yang ditimbulkan oleh situasi tertentu disertai dengan kecenderungan bertindak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Bentuk - bentuk emosi Goleman 1996 menyatakan bahwa manusia memiliki 4 jenis emosi, antara lain : a. Takut Takut terjadi saat individu merasa terancam dan menghadapi permasalahan yang terjadi secara tiba-tiba. Contoh emosi takut adalah kecemasan, kegugupan, dan kekhawatiran. b. Marah Marah terjadi saat individu diperlakukan tidak adil atau tidak menyenangkan dalam interaksi sosial. Contoh emosi marah adalah kejengkelan, kebencian, tersinggung, dan terganggu. c. Senang Senang terjadi saat individu mampu menyesuaikan diri dengan baik pada suatu situasi, berhasil memperoleh suatu hal yang diharapkan, mampu melepaskan diri dari situasi yang menimbulkan kegelisahan. Contoh emosi senang adalah kebahagiaan, kegembiraan, dan rasa terpenuhi. d. Sedih Sedih terjadi saat individu dihadapkan pada keadaan yang mengecewakan, kehilangan orang yang dicintai, dan mengalami penderitaan karena luka atau sakit. Contoh emosi sedih adalah keputusasaan, kesedihan, dan penyesalan. 3. Pengertian Pengendalian Emosi Pengendalian emosi adalah usaha individu untuk mengatur dan menguasai emosi Chaplin, 2006. Goleman 1996 menyatakan bahwa pengendalian emosi adalah kemampuan indvidu untuk mengatur emosi sesuai dengan tuntutan lingkungan. Ekman 2009 menjelaskan bahwa pengendalian emosi adalah usaha individu untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang tidak menimbulkan kerugian. Hurlock 1973 menyatakan bahwa pengendalian emosi merupakan usaha menghadapi situasi dengan sikap rasional, merespon situasi tanpa berusaha menekan dan menghilangkan emosi agar tidak muncul. Pengendalian emosi merupakan tindakan mengendalikan ekspresi yang meliputi ekspresi verbal dan motoris. Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan kerusakan psikis dan fisik serta diterima oleh lingkungan sosial. Peneliti memilih definisi pengendalian emosi dari Hurlock 1973 karena lebih lengkap dibandingkan Chaplin 2006, Goleman 1996, dan Ekman 2009. 4. Dampak Pengendalian Emosi Individu yang tidak mampu mengendalikan emosi sulit bekerja sama dengan orang lain, menarik diri dari lingkungan, dan berperilaku agresif Hurlock, 1973. Eisenberg 1994 menjelaskan bahwa individu yang tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mampu mengendalikan emosi mudah frustasi, cemas, dan menyelesaikan masalah secara emosional. Remaja yang tidak mampu mengendalikan emosi rentan mengalami depresi, kemarahan, kesulitan akademis, dan kenakalan Gumora Arsenio, dalam Santrock, 2007. Ekman 2009 menyatakan bahwa individu yang mengendalikan emosi mampu menunjukkan prestasi dan menyelesaikan masalah dengan baik saat berada pada situasi yang tidak menyenangkan. Individu yang mampu mengendalikan emosi mampu mengatur emosi dengan menunjukkan respon sosial yang baik yaitu mampu menyelesaikan masalah secara konstruktif Eisenberg, 1994. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengendalian Emosi Goleman 2000 menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengendalian emosi adalah sebagai berikut: 1 Usia Pertambahan usia remaja meningkatkan pengendalian emosi. Individu memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memahami, mengantisipasi, dan bereaksi terhadap stimulus. Belsky dan Steinberg 1991 menyatakan bahwa remaja akhir lebih matang dalam membuat keputusan daripada remaja awal. Remaja akhir lebih menyadari dan memikirkan konsekuensi dari setiap tindakannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI