Analisis Univariat 1. Identitas Responden

63 Kepala Instalasi Farmasi membawahi 4 empat Sub bagian yaitu : 1. Koordinator Pelayanan Umum 2. Koordinator Pelayanan Rawat Jalan a. Pelayanan Jaminan Kesehatan Aceh JKA b. Pelayanan Askes PNS 3. Koordinator Pelayanan Rawat Inap a. Depo UGD b. Depo VIP Melati 4. Koordinator Perbekalan Farmasi Keempat sub bagian dikoordinasi oleh sarjana farmasi, dalam menjalani tugasnya masing-masing koordinator bertanggung jawab kepada kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara. 4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Identitas Responden Identitas responden yang ditanyakan dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Berdasarkan umur responden, sebagian besar responden berumur antara 31-40 tahun yaitu 38 orang 40,0, sebagian kecil berumur 60 tahun yaitu 4 orang 4,2. Berdasarkan jenis kelamin responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu 61 orang 64,2 dan selebihnya adalah laki-laki yaitu 34 orang 35,8. Berdasarkan pendidikan responden sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu 54 orang 56,8, Universitas Sumatera Utara 64 sebagian kecil berpendidikan SD yaitu 3 orang 3,2. Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yaitu 36 orang 37,9, dan paling sedikit responden bekerja sebagai pedagang yaitu 1 orang 1,1. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Identitas di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No Identitas Responden Jumlah orang Persentase

1. Umur

20-30 tahun 14 14,7 31-40 tahun 38 40,0 41-50 tahun 28 29,5 51-60 tahun 11 11,6 60 tahun 4 4,2 Total 95 100,0 2. Jenis Kelamin Laki-laki 34 35,8 Perempuan 61 64,2 Total 95 100,0 3. Pendidikan SD 3 3,2 SMP 13 13,7 SMA 54 56,8 DiplomaSarjana 25 26,3 Total 95 100,0 4. Pekerjaan Pedagang 1 1,1 Petani 19 20,0 Ibu Rumah Tangga 36 37,9 PNS 21 22,1 Pegawai Swasta 18 18,9 Total 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 65

4.2.2. Bukti Langsung

Berdasarkan hasil jawaban responden pada butir pernyataan bukti langsung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat baik pada pernyataan nomor 5 yaitu tersedia obat yang cukup dan nomor 6 yaitu obat-obat tersusun teratur dan rapi masing-masing sebanyak 10 orang 10,5. Sebagian besar responden yang menjawab baik pada pernyataan nomor 6 yaitu obat-obat tersusun teratur dan rapi sebanyak 44 orang 46,3. Sebagian besar responden yang menjawab sedang pada pernyataan nomor 2 yaitu ruang tunggu farmasi sejuk sebanyak 63 orang 66,3. Sebagian besar responden yang menjawab buruk pada pernyataan nomor 5 yaitu tersedia obat yang cukup sebanyak 22 orang 23,2. Dan sebagian besar responden yang menjawab buruk sekali juga pada pernyataan nomor 5 yaitu tersedia obat yang cukup sebanyak 25 orang 26,3. Selengkapnya jawaban responden pada variabel bukti langsung dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5. Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Bukti Langsung di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No Pernyataan Pilihan Jawaban Jumlah SB B S BR BS 1 Ruang tunggu farmasi bersih 4 4,2 30 31,6 56 58,9 4 4,2 1 1,1 95 100 2 Ruang tunggu farmasi sejuk 6 6,3 20 21,1 63 66,3 4 4,2 2 2,1 95 100 3 Tata ruang tunggu farmasi menarik 9 9,5 16 16,8 48 50,5 20 21,1 2 2,1 95 100 4 Tempat duduk ruang tunggu farmasi nyaman 9 9,2 24 25,3 35 36,8 10 10,5 17 17,9 95 100 5 Tersedia obat yang cukup 10 10,5 14 14,7 24 25,3 22 23,2 25 26,3 95 100 6 Obat-obat tersusun teratur dan rapi 10 10,5 44 46,3 34 35,8 7 7,4 - 95 100 Ket: SB = Sangat baik, B = Baik, S = Sedang, B = Buruk, BS = Buruk Sekali Universitas Sumatera Utara 66 Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel bukti langsung sebagian besar responden menyatakan bukti langsung pelayanan dalam kategori kurang baik yaitu 48 orang 50,5, selebihnya dalam kategori baik yaitu 47 orang 49,5. Terlihat bahwa jumlah responden yang menyatakan bahwa bukti langsung baik dan kurang baik dengan jumlah yang hampir berimbang seperti terlihat pada tabel berikut . Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Bukti Langsung di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No. Bukti Langsung Jumlah Persentase 1. Kurang baik 48 50,5 2. Baik 47 49,5 Jumlah 95 100,0 4.2.3. Kehandalan Berdasarkan hasil penelitian jawaban responden pada butir pernyataan kehandalan menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat baik pada pernyataan nomor 3 yaitu petugas farmasi teliti dalam membaca resep sebanyak 15 orang 15,8. Sebagian besar responden yang menjawab baik pada pernyataan nomor 2 yaitu petugas farmasi memahami resep sebanyak 62 orang 65,3. Sebagian besar responden yang menjawab sedang pada pernyataan nomor 1 yaitu prosedur penerimaan resep jelas sebanyak 71 orang 74,7. Sebagian besar responden yang menjawab buruk pada pernyataan nomor 6 yaitu jadwal pelayanan resep sebanyak 22 orang 23,2. Dan sebagian besar responden yang menjawab buruk sekali pada pernyataan nomor 5 yaitu petugas farmasi cepat dalam Universitas Sumatera Utara 67 memberikan pelayanan sebanyak 31 orang 32,6. Selengkapnya jawaban responden pada variabel kehandalan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Responden Variabel Kehandalan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No Pernyataan Pilihan Jawaban Jumlah SB B S BR BS 1 Prosedur penerimaan resep jelas 8 8,4 10 10,5 71 74,7 4 4,3 2 2,1 95 100 2 Petugas farmasi memahami resep 9 9,5 62 65,3 13 13,7 10 10,4 1 1,1 95 100 3 Petugas farmasi teliti dalam membaca resep 15 15,8 57 60,0 15 15,8 6 6,2 2 2,1 95 100 4 Petugas farmasi dalam pelayanan pemberian obat sesuai dengan resep. 3 3,2 20 21,1 52 54,7 15 15,8 5 5,2 95 100 5 Petugas farmasi cepat dalam memberikan pelayanan 14 14,7 16 16,8 14 14,7 20 21,2 31 32,6 95 100 6 Jadwal pelayanan resep 11 11,6 16 16,7 22 23,2 22 23,2 24 25,3 95 100 Ket: SB = Sangat baik, B = Baik, S = Sedang, B = Buruk, BS = Buruk Sekali Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel kehandalan sebagian besar responden menyatakan bahwa kehandalan pelayanan kefarmasian dalam kategori baik yaitu 48 orang 50,5, selebihnya menyatakan kurang baik yaitu 47 orang 49,5. Jumlah responden yang menyatakan bahwa kehandalan baik dan kurang baik dalam jumlah yang berimbang seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kehandalan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No. Kehandalan Jumlah Persentase 1. Kurang baik 47 49,5 2. Baik 48 50,5 Jumlah 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 68

4.2.4. Ketanggapan

Berdasarkan hasil penelitian tentang jawaban responden pada butir pernyataan ketanggapan menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat baik pada pernyataan nomor 6 yaitu petugas farmasi mampu mencari pengganti obat yang ditulis obat yang diminta tidak tersedia sebanyak 16 orang 16,8. Sebagian besar responden yang menjawab baik pada pernyataan nomor 2 yaitu petugas farmasi bersedia menanggapi keluhan yang disampaikan sebanyak 32 orang 33,7. Sebagian besar responden yang menjawab sedang pada pernyataan nomor 4 yaitu semua pasien mendapat prioritas yang sama oleh petugas farmasi sebanyak 60 orang 63,2. Sebagian besar responden yang menjawab buruk pada pernyataan nomor 2 yaitu petugas farmasi bersedia menanggapi keluhan yang disampaikan sebanyak 34 orang 35,8. Dan sebagian besar responden yang menjawab buruk sekali pada pernyataan nomor 6 yaitu petugas farmasi mampu mencari pengganti obat yang ditulis jika obat yang diminta tidak tersedia sebanyak 28 orang 29,6. Selengkapnya jawaban responden pada variabel ketanggapan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara 69 Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Ketanggapan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No Pernyataan Pilihan Jawaban Jumlah SB B S BR BS 1 Petugas farmasi bersedia mene- rima keluhan atas pelayanan farmasi. 2 2,1 17 17,9 42 44,2 31 32,6 3 3,2 95 100 2 Petugas farmasi bersedia me- nanggapi keluhan yang disam- paikan. 6 6,3 32 33,7 23 24,2 34 35,8 - 95 100 3 Petugas farmasi mampu menga- tasi keluhan yang disampaikan pasien. 9 9,5 22 23,2 23 24,2 30 31,6 11 11,5 95 100 4 Semua pasien mendapat prioritas yang sama oleh petugas farmasi 4 4,2 25 26,3 60 63,2 6 6,3 - 95 100 5 Petugas farmasi memberikan informasi terkait obat yang telah diresepkan. 5 5,3 13 13,7 49 51,6 24 25,3 4 4,1 95 100 6 Petugas farmasi mampu mencari pengganti obat yang ditulis jika obat yang diminta tidak tersedia. 16 16,8 16 16,8 17 17,9 18 18,9 28 29,6 95 100 Ket: SB = Sangat baik, B = Baik, S = Sedang, B = Buruk, BS = Buruk Sekali Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel ketanggapan sebagian besar ketanggapan pelayanan kefarmasian dalam kategori baik yaitu 50 orang 52,6, selebihnya dalam kategori kurang baik yaitu 45 orang 47,4. Dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Ketanggapan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No. Ketanggapan Jumlah Persentase 1. Kurang baik 45 47,4 2. Baik 50 52,6 Jumlah 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 70

4.2.5. Jaminan

Berdasarkan hasil penelitian tentang jawaban responden pada butir pernyataan jaminan menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat baik pada pernyataan nomor 1 yaitu petugas farmasi mampu menjawab pertanyaan dan menanggapi permasalahan pasienkeluarga pasien terkait obat yang diresepkan dengan tepat dan cepat sebanyak 18 orang 18,9. Sebagian besar responden yang menjawab baik pada pernyataan nomor 6 yaitu petugas farmasi menyediakan kotak saran untuk menerima masukan atau kritikan dari pasienkeluarga pasien sebanyak 33 orang 34,7. Sebagian besar responden yang menjawab sedang masing-masing pada pernyataan nomor 3 yaitu petugas farmasi bersikap ramah dan sopan dalam menjalankan tugasnya dan nomor 4 yaitu petugas farmasi memberikan informasi jika kemudian diketahui ada kesalahan mengenai pemberian resep nama obat, jumlah obat, dosis, bentuk sediaan sebanyak 50 orang 52,6. Sebagian besar responden yang menjawab buruk pada pernyataan nomor 1 yaitu petugas farmasi mampu menjawab pertanyaan dan menanggapi permasalahan pasienkeluarga pasien terkait obat yang diresepkan dengan tepat dan cepat sebanyak 25 orang 26,3. Sebagian besar responden yang menjawab buruk sekali pada pernyataan nomor 5 yaitu petugas farmasi mampu memberikan jaminan apabila terjadi kesalahan dalam pemberian obat sebanyak 23 orang 24,2. Selengkapnya jawaban responden pada variabel jaminan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara 71 Tabel 4.11. Distribusi Jawaban Responden Variabel Jaminan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No Pernyataan Pilihan Jawaban Jumlah SB B S BR BS 1 Petugas farmasi mampu menjawab pertanyaan dan menanggapi permasalahan pasien keluarga pasien terkait obat yang diresepkan dengan tepat dan cepat 18 18,9 18 18,9 34 35,8 25 26,3 - 95 100 2 Apakah petugas farmasi bersedia memberikan keterangan apabila masih kurang jelas. 6 6,3 30 31,6 49 51,6 10 10,5 - 95 100 3 Petugas farmasi bersikap ramah dan sopan dalam menjalankan tugasnya. 7 7,4 18 18,9 50 52,6 12 12,6 8 8,4 95 100 4 Petugas farmasi memberikan informasi jika kemudian diketahui ada kesalahan mengenai pemberian resep nama obat, jumlah obat, dosis, bentuk sediaan. 7 7,4 18 18,9 50 52,6 12 12,6 8 98,4 95 100 5 Petugas farmasi mampu memberikan jaminan apabila terjadi kesalahan dalam pemberian obat 11 11,6 18 18,9 25 26,3 18 18,9 23 24,2 95 100 6 Petugas farmasi menyediakan kotak saran untuk menerima masukan atau kritikan dari pasien keluarga pasien 14 14,7 33 34,7 21 22,1 6 6,3 21 22,1 95 100 Ket: SB = Sangat baik, B = Baik, S = Sedang, B = Buruk, BS = Buruk Sekali Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel jaminan sebagian besar responden mengatakan jaminan pelayanan dalam kategori baik yaitu 48 orang 50,5, selebihnya dalam kategori kurang baik yaitu 47 orang 49,5. Jumlah responden yang menyatakan jaminan baik dan kurang baik hampir berimbang seperti yang terlihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara 72 Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jaminan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No. Jaminan Jumlah Persentase 1. Kurang Baik 47 49,5 2. Baik 48 50,5 Jumlah 95 100,0 4.2.6. Empati Berdasarkan hasil penelitian tentang jawaban responden pada butir pernyataan empati menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat baik pada pernyataan nomor 2 yaitu petugas farmasi menunjukkan sikap menghargai pasien keluarga pasien sebanyak 11 orang 11,6. Sebagian besar responden yang menjawab baik pada pernyataan nomor 4 yaitu petugas farmasi menunjukkan kesediaan siap membantu sebanyak 34 orang 35,8. Sebagian besar responden yang menjawab sedang pada pernyataan nomor 6 yaitu petugas farmasi dalam memberikan pelayanan tidak terpengaruh dengan segala macam bentuk emosi pasien keluarga pasien sebanyak 64 orang 67,4. Sebagian besar responden yang menjawab buruk pada pernyataan nomor 1 yaitu petugas farmasi mendengarkan keluhan pasienkeluarga pasien dengan seksama sebanyak 37 orang 38,9. Dan sebagian besar responden yang menjawab buruk sekali pada pernyataan nomor 6 yaitu petugas farmasi dalam memberikan pelayanan tidak terpengaruh dengan segala macam bentuk emosi pasien keluarga pasien sebanyak 5 orang 5,3. Selengkapnya jawaban responden pada variabel jaminan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara 73 Tabel 4.13. Distribusi Jawaban Responden Variabel Empati di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No Pernyataan Pilihan Jawaban Jumlah SB B S BR BS 1 Petugas farmasi mendengarkan keluhan pasienkeluarga pasien dengan seksama. 2 2,1 11 11,6 41 43,2 37 38,9 4 4,2 95 100 2 Petugas farmasi menunjukkan sikap menghargai pasien keluarga pasien. 12 12,6 20 21,1 47 49,5 14 14,7 2 2,1 95 100 3 Petugas farmasi mendengarkan keluhan dengan antusias. 6 6,3 20 21,1 32 33,7 35 36,8 2 2,1 95 100 4 Petugas farmasi menunjukkan kesediaan siap membantu. 7 7,4 34 35,8 32 33,7 19 20,0 3 3,1 95 100 5 Petugas farmasi menunjukkan sikap menghormati pasien. 11 11,6 14 14,7 56 58,9 12 12,7 2 2,1 95 100 6 Petugas farmasi dalam memberikan pelayanan tidak terpengaruh dengan segala macam bentuk emosi pasien keluarga pasien 3 3,2 15 15,8 64 67,4 8 8,4 5 5,2 95 100 Ket: SB = Sangat baik, B = Baik, S = Sedang, B = Buruk, BS = Buruk Sekali Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel empati sebagian besar responden mengatakan empati dalam kategori kurang baik yaitu 48 orang 50,5, selebihnya dalam kategori baik yaitu 47 orang 49,5. Jawaban responden untuk variabel jaminan dalam kategori kurang baik dan baik tidak memiliki selisih yang banyak hanya berbeda satu point saja, dan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Empati di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No. Empati Jumlah Persentase 1. Kurang baik 48 50,5 2. Baik 47 49,5 Jumlah 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 74

4.2.7. Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil penelitian tentang jawaban responden pada butir pernyataan kepuasan pasien menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat puas pada pernyataan nomor 3 yaitu pelayanan yang diberikan petugas farmasi dalam menyiapkan obat sebanyak 13 orang 13,7. Sebagian besar responden yang menjawab puas pada pernyataan nomor 7 yaitu kemasan obat yang diberikan dalam kondisi baik tidak rusak sebanyak 23 orang 24,2. Sebagian besar responden yang menjawab cukup puas pada pernyataan nomor 7 yaitu kemasan obat yang diberikan dalam kondisi baik tidak rusak sebanyak 47 orang 49,5. Sebagian besar responden yang menjawab kurang puas pada pernyataan nomor 1 yaitu penyambutan petugas farmasi ketika pertama kali datang sebanyak 45 orang 47,4. Dan sebagian besar responden menjawab tidak puas pada pernyataan nomor 5 yaitu lamanya waktu menunggu obat sebanyak 37 orang 38,9. Selengkapnya jawaban responden pada variabel kepuasan pasien dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.15. Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No Pernyataan Pilihan Jawaban Jumlah SP P CP KP TP 1 Penyambutan petugas farmasi ketika pertama kali datang. 5 5,3 17 17,9 24 25,3 45 47,4 4 4,1 95 100 2 Sikap petugas farmasi dalam melayani resep. 8 8,4 24 25,3 20 21,1 33 34,7 10 10,5 95 100 3 Pelayanan yang diberikan petugas farmasi dalam menyiapkan obat Anda. 13 13,7 17 17,9 16 16,8 30 31,6 19 20,0 95 100 Universitas Sumatera Utara 75 Tabel 4.15. Lanjutan No Pernyataan Pilihan Jawaban Jumlah SP P CP KP TP 4 Lamanya menunggu antrian mendapatkan pelayanan. 7 7,4 22 23,2 19 20,0 14 14,7 33 34,7 95 100 5 Lamanya waktu menunggu obat. 4 4,2 19 20,0 24 25,3 11 11,6 37 38,9 95 100 6 Kemudahan mendapat informasi dari petugas farmasi tentang obat yang diresepkan 3 3,2 23 24,2 20 21,1 28 29,5 21 22,0 95 100 7 Kemasan obat yang diberikan dalam kondisi baik tidak rusak. 8 8,4 30 31,6 47 49,5 7 7,4 3 3,1 95 100 8 Ketersediaan obat 7 7,4 17 17,9 23 24,2 19 20,0 29 30,5 95 100 9 Kesopanan petugas. 10 10,5 16 16,8 32 33,7 29 30,5 8 8,5 95 100 10 Keramahan petugas dalam menjelaskan pemakaian obat. 9 9,5 15 15,8 25 26,3 29 30,5 17 17,9 95 100 Ket: SP = Sangat Puas, P = Puas, CP = Cukup Puas, KP = Kurang Puas, TP = Tidak Puas Berdasarkan perhitungan jawaban responden untuk variabel kepuasan pasien sebagian besar responden mengatakan tidak puas dengan pelayanan kefarmasian yaitu 49 orang 51,6, selebihnya dalam kategori puas yaitu 46 orang 48,4. Dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 No. Kepuasan Pasien Jumlah Persentase 1. Tidak puas 49 51,6 2. Puas 46 48,4 Jumlah 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 76 4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Hubungan Bukti Langsung dengan Kepuasan Pasien Berdasarkan hasil penelitian hubungan bukti langsung dengan kepuasan pasien menunjukkan bahwa dari 48 responden yang menyatakan bahwa bukti langsung kurang baik sebagian besar menyatakan merasa tidak puas yaitu 40 orang 42,1, sedangkan dari 47 responden yang menyatakan bahwa bukti langsung baik sebagian besar menyatakan merasa puas yaitu 38 orang 40,0. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara bukti langsung dengan kepuasan pasien pada bagian farmasi di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara, nilai probabilitas p = 0,000 0,05. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel silang berikut ini. Tabel 4.17. Tabulasi Silang Hubungan Bukti Langsung dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 Bukti Langsung Kepuasan Pasien Jumlah p Tidak Puas Puas Jlh Jlh Jlh Kurang baik Baik 40 9 42,1 9,5 8 38 8,4 40,0 48 47 50,5 49,5 0,000 Total 49 51,6 46 48,4 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 77

4.3.2. Hubungan Kehandalan dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil penelitian hubungan kehandalan dengan kepuasan pasien menunjukkan bahwa dari 47 responden yang menyatakan bahwa kehandalan petugas farmasi kurang baik sebagian besar menyatakan tidak puas yaitu 36 orang 37,9, sedangkan dari 48 responden yang menyatakan bahwa kehandalan petugas farmasi baik sebagian besar menyatakan merasa puas yaitu 48 orang 50,5. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan kehandalan dengan kepuasan pasien pada bagian farmasi di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara, nilai probabilitas p = 0,000 0,05. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel silang berikut ini. Tabel 4.18. Tabulasi Silang Hubungan Kehandalan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 Kehandalan Kepuasan Pasien Jumlah p Tidak Puas Puas Jlh Jlh Jlh Kurang baik Baik 36 13 37,9 13,7 11 35 11,6 36,8 47 48 49,5 50,5 0,000 Total 49 51,6 46 48,4 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 78

4.3.3. Hubungan Ketanggapan dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil penelitian hubungan ketanggapan dengan kepuasan pasien menunjukkan bahwa dari 45 responden yang menyatakan bahwa ketanggapan petugas farmasi dalam kategori kurang baik sebagian besar menyatakan merasa tidak puas yaitu 38 orang 40,0, sedangkan dari 50 responden yang menyatakan bahwa ketanggapan petugas farmasi dalam pelayanan baik sebagian besar menyatakan merasa puas yaitu 39 orang 41,0. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan ketanggapan dengan kepuasan pasien pada bagian farmasi Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara, nilai probabilitas p = 0,000 0,05. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel silang berikut ini. Tabel 4.19. Tabulasi Silang Hubungan Ketanggapan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 Ketanggapan Kepuasan pasien Jumlah P Tidak puas Puas Jlh Jlh Jlh Kurang baik Baik 38 11 40,0 11,6 7 39 7,4 41,0 45 50 47,4 52,6 0,000 Total 49 51,6 46 48,4 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 79

4.3.4. Hubungan Jaminan dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil penelitian hubungan jaminan dengan kepuasan pasien menunjukkan bahwa dari 47 responden yang menyatakan bahwa jaminan dari petugas farmasi kurang baik sebagian besar menyatakan merasa tidak puas yaitu 40 orang 42,1, sedangkan dari 48 responden yang menyatakan bahwa jaminan dari petugas farmasi baik sebagian besar menyatakan merasa puas yaitu 39 orang 41,0. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan jaminan dengan kepuasan pasien pada bagian farmasi di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara, nilai probabilitas p = 0,000 0,05. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel silang berikut ini. Tabel 4.20. Tabulasi Silang Hubungan Jaminan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 Jaminan Kepuasan Pasien Jumlah p Tidak puas Puas Jlh Jlh Jlh Kurang baik Baik 40 9 42,1 9,5 7 39 7,4 41,0 47 48 49,5 50,5 0,000 Total 49 51,6 46 48,4 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 80

4.3.5. Hubungan Empati dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil penelitian hubungan empati dengan kepuasan pasien menunjukkan bahwa dari 48 responden yang menyatakan bahwa empati petugas farmasi kurang baik sebagian besar menyatakan merasa tidak puas yaitu 41 orang 43,2, sedangkan dari 47 responden yang menyatakan bahwa empati petugas farmasi baik sebagian besar menyatakan merasa puas yaitu 39 orang 41,1. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan empati dengan kepuasan pasien pada bagian farmasi di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara, nilai probabilitas p = 0,000 0,00. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel silang berikut ini. Tabel 4.21. Tabulasi Silang Hubungan Empati dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013 Empati Kepuasan Pasien Jumlah p Tidak puas Puas Jlh Jlh Jlh Kurang baik Baik 41 8 43,2 8,4 7 39 7,4 41,1 48 47 50,5 49,5 0,000 Total 49 51,6 46 48,4 95 100,0 Universitas Sumatera Utara 81

4.4. Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien secara bersamaan dilakukan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic regression melalui beberapa langkah yaitu: 1. Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih sebagai kandidat atau yang dianggap signifikan. 2. Dalam pemodelan ini variabel kandidat yang memiliki nilai p-value 0,25 pada uji bivariat uji Chi-square dimasukkan secara bersama-sama dalam uji multivariat. Dari hasil uji bivariat, variabel yang dijadikan kandidat model pada uji logistik ganda yaitu seluruh variabel independen bukti langsung, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati karena mempunyai nilai p0,25. Penggunaan kemaknaan statistik 0,25 dalam uji regresi linier logistik ganda untuk memungkinkan variabel-variabel yang secara terselubung sesungguhnya penting secara substansi dimasukkan ke dalam model multivariat. 3. Selanjutnya dilakukan pengujian secara bersamaan dengan metode forward conditional untuk mengidentifikasi variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien pada petugas farmasi. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda diperoleh hasil bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien pada petugas farmasi yaitu jaminan p=0,000 dan empati p=0,000, sedangkan variabel yang tidak berpengaruh yaitu bukti langsung p=0,093, kehandalan p=0,730, dan ketanggapan p=0,802 lihat lampiran uji regresi logistik ganda. Universitas Sumatera Utara 82 Variabel jaminan mempunyai nilai OR = 10,667 artinya dengan jaminan petugas farmasi yang baik pasien akan merasa puas 10 kali lebih tinggi dibandingkan pasien yang menyatakan bahwa jaminan petugas farmasi kurang baik. Variabel empati mempunyai nilai OR = 12,985 artinya dengan empati petugas farmasi yang baik pasien akan merasa puas 13 kali lebih tinggi dibandingkan pasien yang menyatakan bahwa empati petugas farmasi kurang baik. Dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.22. Hasil Analisis Multivariat Uji Regresi Logistik Ganda Variabel B Sig. ExpBOR 95CI for ExpB Jaminan Empati Constant 2,367 2,564 -2,610 0,000 0,000 10,667 12,985 3,107-36,629 3,794-44,435 Sehingga dapat dibuat model regresi logistik yaitu: γ i = ln       − p p 1 = -2,610 + 2,367 jaminan + 2,564 empati Sedangkan probabilitas individu merasa puas adalah sebagai berikut : p = empati jaminan 2,564 2,367 2,610 1 1 + + − − + e Dengan model persamaan regresi diperoleh, kita dapat membuat ramalan tentang probabilitas individu merasa puas sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 83 Tabel 4.23. Nilai Probabilitas Pasien Akan Merasa Puas Variabel Prediktor Proporsi Persentase Empati dan Jaminan 1 0,9106 0,0685 91,06 6,85 Berdasarkan tabel di atas bahwa jika kepuasan memiliki nilai variabel prediktor, sebagai berikut : 1. Misalnya empati dan jaminan baik 1, maka nilai probabilitas kepuasan pasien pada petugas farmasi sebesar 91,06. 2. Sebaliknya, misalnya empati dan jaminan kurang baik 0, maka nilai probabilitas kepuasan pasien pada petugas farmasi sebesar 6,85. Universitas Sumatera Utara 84

BAB 5 PEMBAHASAN