3. Analisis Butir Soal
a. Pengertian
Kusaeri dan Suprananto 2012: 173 menyatakan bahwa analisis butir soal sebagai proses penelaahan butir soal melalui informasi dari
jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan. Menurut Basuki 2014: 129 analisis butir soal adalah
jawabanya. Analisis butir soal adalah cara yang berharga serta relatif mudah pengerjaannya, dan merupakan suatu prosedur yang dapat
digunakan untuk menjawab pertanyaan. Analisis butir soal ingin menjawab pertanyaan seberapa baik suatu tes
dapat membedakan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dirancang oleh guru Basuki,2014: 130. Arikunto 2005: 206
mengatakan bahwa analisis butir soal merupakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat
diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soaldan ‘petunjuk’ untuk mengadakan perbaikan. Sedangkan menurut Sudjana: 2012 135
mengartikan analisis butir soal merupakan pengkajian pertanyaan- pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas
yang memadai. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis butir
soal merupakan identifikasi soal untuk mengetahui seberapa baik suatu tes yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
b. Manfaat
Menurut Basuki 2014: 130 analisis butir soal memiliki sembilan manfaat, yaitu sebagai berikut:
1 Membantu para siswa pengguna tes dalam evaluasi terhadap tes
yang digunakan. 2
Mendukung penulisan butir soal yang efektif. 3
Meningkatkan validitas dan reliabilitas soal. 4
Memberikan masukan kepada peserta didik tentang kemampuannya.
5 Memberikan masukan kepada guru tentang kesulitan-kesulitan
siswa. 6
Memberikan masukan kepada guru tentang efektivitas pembelajaran.
7 Merevisi atau mengganti sama sekali butir soal yang dinilai tingkat
kesukarannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang validitas dan reliabilitasnya rendah.
8 Meningkatkan keterampilan guru dalam penulisan soal.
9 Memberi masukan hal-hal tertentu yang bermanfaat bagi
pengembangan kurikulum.
4. Validitas Isi