Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Analisis soal merupakan suatu prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang akan kita susun Arikunto, 2012: 220. Kualitas tes dapat diketahui melalui analisis pada setiap butir soalnya. Analisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi mengenai kualitas butir soal sehingga apabila butir soal kurang baik sehingga dapat diperbaiki. Apabila seluruh siswa memperoleh skor jelek, berarti soal yang disusun terlalu sukar. Sebaliknya apabila seluruh siswa memperoleh skor baik, berarti tes yang disusun terlalu mudah Arikunto, 2012: 220. Ada empat cara untuk menilai tes Arikunto, 2012: 220-222, yaitu: 1 cara pertama meneliti secara jujur soal-soal yang sudah disusun, kadang-kadang dapat diperoleh jawaban tentang ketidakjelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran, dan lain-lain keadaan soal tersebut, 2 cara kedua adalah mengadakan analisis soal, 3 cara ketiga adalah mengadakan checking validitas. 4 cara keempat adalah dengan mengadakan checking reliabilitas. Pada kenyataannya, butir soal tes yang diujikan belum dianalisis pada setiap butir soalnya, sehingga belum dapat diketahui kualitas soal yang digunakan tersebut. Banyak alat tes yang belum melalui tahap analisis pada setiap butir soalnya. Seperti halnya yang terjadi di SD di Kecamatan Depok. Alat tes yang digunakan di Kecamatan Depok belum melalui tahap analisis butir soal. Dengan diadakannya analisis pada setiap butir soalnya maka akan diketahui apakah soal yang digunakan baik atau perlu diperbaiki. Ada beberapa manfaat mengadakan analisis soal Arikunto: 220 antara lain: 1 membantu peneliti dalam mengidentifikasi butir-butir soal yang jelek; 2 memperoleh informasi yang akan dapat digunakan untuk menyempurnakan soal-soal untuk kepentingan lebih lanjut; 3 memperoleh gambaran secara selintas tentang keadaan yang peneliti susun. Analisis kualitas tes berkaitan dengan karakteristik soal yang baik Arifin, 2009: 246 ada tiga, yaitu: 1 validitas; 2 reliabilitas; dan 3 kepraktisan. Tes atau soal dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, Arikunto, 2012: 72-77, yaitu memiliki: 1 validitas, sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur; 2 reliabilitas, sebuah tes dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang tetap jika diujikan berulang-ulang; 3 objektivitas, sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada factor subjektif yang mempengaruhi; 4 praktikabilitas, sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis; 5 ekonomis, pelaksanaan tes tidak membutuhkan ongkosbiaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Depok karena Kecamatan tersebut memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya adalah Kecamatan Depok merupakan pusat pendidikan. Hal ini terlihat bahwa terdapat banyak Universitas Negeri maupun swasta yang berjumlah sekitar 23 universitas. SD di Kecamatan Depok berjumlah 49 sekolah. Dengan 37 SD berstatus negeri dan 12 SD berstatus swasta. Dengan banyaknya SD sehingga diharapkan hasil data yang diperoleh lebih akurat. Selain itu dari 49 SD di Kecamatan Depok 34 SD menerapkan kurikulum 2004 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Berdasarkan wawancara dengan petugas UPTD kecamatan Depok, di kecamatan ini terdapat 9 gugus dan 3 kelompok belajar besar, yaitu Caturtunggal, Condongcatur, dan Maguwoharjo. Ibu Kepala UPTD juga mengatakan bahwa di Kecamatan Depok sangat sering digunakan sebagai obyek penelitian bagi mahasiswa. Hasil wawancara terhadap beberapa Kepala SD di Kecamatan Depok mengenai penelitian analisis setiap butir soal di SD se-kecamatan Depok mengungkapkan bahwa di SD Samirono pernah dilakukan penelitian analisis butir soal oleh mahasiswa UNY, namun sudah beberapa waktu yang lalu. Sedangkan di SD Muhamadiyah Kayen belum pernah ada penelitian seperti ini. Salah satu butir soal yang jarang diminati peneliti untuk dianalisis yaitu butir soal mata pelajaran PKn. PKn merupakan materi yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter Aryani, 2010: 18. Pada semester genap mata pelajaran PKn terdiri dari standar kompetensi 3 dan 4. Standar kompetensi 3 terdiri dari tiga kompetensi dasar dan standar kompetensi 4 terdiri dari dua kompetensi dasar. Jadi, kelas III semester genap terdiri dari dua standar kompetensi dan lima kompetensi dasar. Analisis soal dilakukan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS mata pelajaran PKn kelas III. Alasan peneliti memilih soal pilihan ganda karena soal tersebut bersifat obyektif, artinya soal tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban sudah disediakan dan bersifat mutlak Widoyoko, 2014: 94. Ulangan Akhir Semester UAS merupakan ulangan yang dilaksanakan setiap akhir semester dan dilaksanakan secara bersama- sama,baik tingkat rayon, kecamatan, kabupaten maupun provinsi. Alasan peneliti memilih kelas III, karena usia kelas III umur 9-10 tahun masuk dalam kategori tahap operasional konkret, dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah dapat mengembangkan operasi-operasi logis. Operasi tersebut bersifat reversibel, artiya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran yang dapat dikembalikan kepada awalnya lagi. Pemikiran anak dalam banyak hal sudah lebih teratur dan terarah karena sudah dapat berpikir seriasi, klasifikasi dengan l ebih baik, bahkan mengambil kesimpulan secara probabilistis Suparno, 2000: 69-70. Peneliti mengangkat masalah ini untuk mengetahui kualitas soal yang baik. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian melalui lembar jawab siswa dengan menganalisis butir soal UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran PKn kelas III SD di Kecamatan Depok ditinjau dari validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan untuk pihak UPT, sekolah dan guru.

B. Pembatasan Masalah