Baterai Ni- Cd Nikel-Kadmium
64 1 Ampere yang dapat bertahan selama 50 jam tanpa pengisian kembali. Secara
sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektroda Pb sebagai anoda dan PbO
2
sebagai katoda dengan elektrolit H
2
SO
4
.
Sumber : old.analyticalchem.itb.ac.id Gamber 3. 13 Katoda, Anoda, dan Larutan Elektrolit pada Sel Aki
Selama pemakaian akan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik, terjadi perubahan katoda, anoda dan elektrolitnya. Arus listrik dihasilkan oleh
reaksi redoks spontan, dalam reaksi ini dilepaskan elektron-elektron sehingga arus listrik mengalir pada penghantar luar dari elektroda positif ke elektroda negatif,
sehingga pada anoda terjadi perubahan dari timbal dioksida PbO
2
menjadi timbal sulfat PbSO
4
dan pada katoda terjadi perubahan dari timbal murni Pb menjadi timbal sulfat PbSO
4
. Pada larutan elektrolit terjadi perubahan, yaitu asam sulfat pekat menjadi encer karena ketika anoda dan katoda berubah menjadi timbal
sulfat akan menyerap ion sulfat dari larutan elektrolit dengan mereduksinya menjadi air.
Reaksi elektrokimia yang terjadi pada saat aki digunakan, Pada elektrolit
H
2
SO
4
aq → 2H
+
aq + SO
4 2
–
aq Katoda - : Pb s + SO
4 2
–
aq
↔
PbSO
4
s Eº = + 1,69 Volt
Anoda + : PbO
2
s + 2H
+
aq + 2e
↔
PbSO
4
s + 2H
2
Ol Eº = - 0,36 Volt Reaksi sel : Pb s + PbO
2
s + 2H
2
SO
4
aq
↔ 2
PbSO
4
s + 2H
2
O l
65 Potensial yang dihasilkan oleh masing-masing sel tunggal aki selama konsentrasi
dan temperatur yang standar adalah 2.05 Volt. Eº sel = Eº katoda
– Eº anoda = 1,69 Volt
– – 0,36 Volt = 2,05 Volt Pada saat aki digunakan, anoda maupun katoda perlahan - lahan akan berubah
menjadi timbal sulfat PbSO
4
. Tidak seperti sel kering, reaksi sel asam timbal dapat dikembalikan ke keadaan asalnya dengan mengalirkan listrik melalui sel
dalam arah yang berlawanan atau membalik reaksi dalam sel, merubah timbal sulfat dalam pelat kembali ke bahan aktif asal dan mengembalikan ion sulfat ke
elektrolit. Pengisian aki sering disebut penyetruman aki. Pada waktu proses
pengisianpenyetruman aki terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Pengisian aki dilakukan dengan mengalirkan arus searah yang memiliki beda
potensial lebih besar dari beda potensial aki dengan cara menghubungkan kutub positif sumber arus pengisi dengan kutub positif aki PbO
2
dan kutub negatif sumber arus pengisi dengan kutub negatif aki Pb.
Muatan listrik yang telah berpindah ke kutub negatif, dipindahkan kembali ke kutub positif sehingga potensial kutub positif kembali lebih tinggi daripada potensial
kutub negatif. Elektron - elektron pada aki dipaksa kembali ke elektroda aki semula, sehingga dapat membalik reaksi kimia pada kedua elektrodanya. Agar
hasil pengisian aki lebih baik, maka digunakan arus kecil dengan waktu yang lama. Reaksi kimia saat aki diisi, yaitu:
Pada elektrolit H
2
SO
4
aq → 2H
+
aq + SO
4 2
–
aq Katoda -
: PbSO
4
s + 2H
+
aq
↔
Pb s + H
2
SO
4
aq Anoda +
: PbSO
4
s + SO
4 2
–
aq + 2H
2
O l
↔
PbO
2
s + 2H
2
SO
4
aq Total reaksi elektrokimia saat pengisian aki adalah kebalikan dari reaksi
pemakaian aki yaitu :
2
PbSO
4
s + 2H
2
O l
↔
Pb s + PbO
2
s + 2H
2
SO
4
aq
66 Jadi, pengisian aki pada prinsipnya mengubah anoda dan katoda yang berupa
timbal sulfat PbSO
4
menjadi timbal dioksida PbO
2
dan timbal murni Pb. Ion Pb
2+
tereduksi menjadi timbal logam di katoda, dan ion Pb
2+
teroksidasi menjadi PbO
2
di anoda. Pada saat pengisian aki terjadi penguapan air sehingga menambah kepekatan asam sulfat dan menurunkan permukaan asam sulfat . Oleh
sebab itu, perlu ditambah air aki untuk menormalkan kembali. Secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering.
Yang termasuk jenis-jenis baterai asam timbal adalah aki basah konvensional, aki hybrid, aki kalsium, aki bebas perawatanmaintenance free MF, dan aki kering.