Macam-macam Sel Elektrolisis Reaksi Sel Elektrolisis

33 pada Kegiatan Pembelajaran 3. Prinsip elektrolisis banyak diterapkan dalam bidang industri, antara lain pada pembuatan beberapa bahan kimia, pengolahan dan pemurnian logam , serta pelapisan logam dengan logam yang lebih baik.

5.1 Elektroplating

Penyepuhan elektroplating adalah suatu metode elektrolisis yang bertujuan melapisi permukaan logam oleh logam lain yang lebih stabil terhadap cuaca. Elektroplating merupakan proses pengendapan ion-ion logam pada katoda yang terjadi karena arus listrik mengalir melalui larutan atau bahan lain yang konduktif. Pada saat sumber arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, akan terbentuk kation dan anion karena adanya perpindahan elektron. Kation yang dihasilkan dapat menentukan reaksi reduksi yang terjadi pada katoda, sedangkan anion yang dihasilkan akan menentukan reaksi oksidasi yang terjadi pada anoda. Terbentuknya endapan dikatoda karena ion-ion bermuatan listrik berpindah dari anoda melalui elektrolit menuju ke katoda. Salah satu cara untuk menanggulangi bahaya korosi pada logam adalah melakukan elektroplating. Elektroplating memberikan perlindungan dengan menggunakan logam-logam tertentu sebagai lapisan pelindung, misalnya nikel, krom, emas, perak, zink, timah, dan lain-lain. Selain melindungi logam dari korosi elektroplating juga dapat menambah daya tahan terhadap gesekan, memperbaiki sifat konduktivitas, dan menambah kekerasan bahan. Sehingga didapatkan kombinasi sifat-sifat dari permukaan benda yang dilapisi dan logam pelapisnya.

5.1.1 Mekanisme Elektroplating

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses elektroplating yaitu: 1. Katoda sebagai bahan yang akan dilapisi harus bersifat konduktor dan dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber arus listrik. 2. Anoda adalah elektroda positif, harus dapat mengalirkan arus listrik dari luar ke dalam larutan elektrolit dan berfungsi sebagai pengisi kekurangan logam di dalam larutan elektrolit karena logamnya mengendap pada permukaan katoda. Ada dua jenis anoda, yaitu anoda inert dan tak inert. Anoda tak inert adalah anoda yang terbuat dari logam yang akan diendapkan. Berfungsi sebagai penghantar arus listrik dan merupakan bahan baku pelapis logam yang akan melapisi. Keuntungan menggunakan anoda tak inert adalah 34 larutannya memiliki kandungan logam yang konstan sehingga tidak diperlukan penambahan garam yang sesuai dengan logamnya. Adanya pengotor yang ikut terlarut dan bahan-bahan yang tidak larut akan mengotori rendaman merupakan kerugian menggunakan anoda tak inert. Anoda inert adalah anoda yang terbuat dari logam lain yang tidak larut dalam larutan elektrolit dan berfungsi sebagai penghantar listrik saja. Keuntungan menggunakan anoda inert adalah dapat digunakan selamanya sehingga tidak perlu mengganti anoda karena tidak akan habis. Kerugiannya adalah logam di dalam larutan elektrolit lama kelamaan akan habis karena mengendap di dasar larutan sehingga penambahan bahan kimia ke dalam larutan harus sering dilakukan. Larutan elektrolit Sumber : www.infometrik.com Gambar 2. 3 Ilustrasi Sel Elektrolisis pada Elektroplating 3. Larutan elektrolit yang digunakan dalam elektroplating bertujuan untuk membantu melarutkan anoda, menyediakan logam pelapis, bersifat konduktor, dapat membentuk kompleks dengan logam pelapis, mampu menstabilkan pH, dan mampu menstabilkan larutan dari hidrolisis. 4. Rangkaian luar yaitu rangkaian listrik di luar sistem elektroplating terdiri dari sumber arus DC, penyalur arus ke larutan elektrolit, dan peralatan lain yang dapat menyearahkan arus bila sumber arus listrik memberikan arus bolak-balik. Pada elektroplating arus listrik akan mengalir dari katoda ke anoda. Arus listrik untuk proses elektroplating umumnya mempunyai beda potensial kecil namun dengan arus yang tinggi, menyebabkan terjadinya perpindahan ion logam melalui 35 larutan elektrolit sehingga ion logam mengendap pada katodabenda yang akan dilapisi. Sum ber : w ww.Infometrik.com Gambar 2. 4 Skema Proses Elektroplating Reaksi kimia yang terjadi pada proses elektroplating logam besi menggunakan larutan elektrolit NiSO 4 atau NiCl 2 seperti contoh yang terlihat pada Gambar 11 dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada katoda terjadi pembentukan lapisan nikel, gas hidrogen, dan reduksi oksigen. Pembentukan lapisan nikel Ni 2+ aq + 2e - → Ni s Pembentukan gas hidrogen 2H + aq + 2e - → H 2 g Reduksi oksigen terlarut ½ O 2 g + 2H + aq → H 2 O l Pada anoda terjadi reaksi oksidasi air menghasilkan gas oksigen dan oksidasi gas hidrogen. Pembentukan gas oksigen H 2 O l → 4H + aq + O 2 g + 4e - Oksidasi gas hidrogen H 2 g → 2H + aq + 2e -