1
BAB I
Pendahuan
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini Perkembangan teknologi sangat cepat dan maju, salah satunya
perkembangan di bidang internet dan jaringan [1]. Pemanfaatan internet dan
jaringanpun juga semakin berkembang, terbukti banyaknya tempat-tempat umum yang menyediakan layanan internet misalnya warnet dan Wifi-cafe yang berbasis
RTRW net
.
Itu di dukung oleh banyaknya penyedia ISP Internet Service Provider di Indonesia yang bersaing untuk memberikan kualitas layanan internet yang baik,
beberapa contoh ISP yang ada di Indonesia, antara lain adalah Telkom Speedy, Biznet, Asiakom.net
dan lain sebagainya. Tetapi yang menjadi masalah belum semua wilayah di Indonesia terjangkau oleh kabel telepon atau layanan ISP tersebut,
sehingga masyarakat yang ingin membuat jaringan internet berbasis RTRW net memiliki kendala pada sumber koneksi.
Terkait dengan masalah tersebut, ada usaha lain yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan jaringan 3GHSDPA sebagai sumber koneksi internet. Jaringan
3GHSDPA yang ditawarkan provider-provider di Indonesia memiliki kecepatan hingga 7.2Mbps. Dalam perkembanganya provider-provider di Indonesia juga
semakin memperluas jaringan 3GHSDPA hingga pulau terluar Indonesia
[2]
. Permasalahan yang muncul adalah koneksi dari beberapa operator penyedia layanan
internet dibeberapa daerah yang kurang stabil akibat banyaknya pengguna
[3] .
Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan lebih dari satu koneksi yaitu menggunakan teknik load balancing pada dua atau lebih jalur koneksi. Load balance
adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu
tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi
[4].
Kemampuan load balancing
juga dimiliki oleh router Mikrotik yang berbasis perangkat lunak, Mikrotik memiliki beberapa metode untuk melakukan load balancing salah satunya
metode PCC Per Connection Classifier. Metode PCC bekerja dengan cara mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi
beberapa kelompok
[4].
Tetapi penggunaan jaringan 3GHSDPA pada load balancing jarang dilakukan, sehingga belum bisa di pastikan apakah load balancing akan berjalan
dengan seimbang dan kulitas layanan internet Quality of service pada jaringan yang digunakan dapat bersaing dengan ISP yang menggunakan media kabel telepon seperti
Speedy atau ISP yang menggunakan wireless seperti Citranet.
Maka dari itu, penulis akan melakukan analisis terhadap unjuk kerja load balancing
pada jaringan 3GHSDPA menggunakan metode PCC Per Connection
Classifier serta menganalisis apakah jaringan 3GHSDPA dapat dijadikan sumber
alternatif koneksi internet yang digunakan pada jaringan menengah kebawah seperi RTRWnet.
1.2 Perumusan Masalah