Konfigurasi Dasar Konfigurasi Load balancing

Gambar 4.5 Welcome screen Mikrotik

4.3 Konfigurasi Load balancing

4.3.1 Konfigurasi Dasar

Dalam tahap konfigurasi dasar, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan konfigurasi hardware yaitu memasangkan semua modem ke port USB yang tersedia. Untuk memastikan bahwa modem yang digunakan telah tersupport oleh MikrotikOS dapat dilihat menggunakan perintah system- resource-usb melalui winbox atau terminal, keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.6 Pengecekan USB modem Jika semua modem telah terbaca oleh mikrotik maka modem tersebut telah support oleh Mikrotik. Dan Mikrotik akan membuatkan interface baru untuk kedua modem tersebut degan nama ppp-out1 dan ppp-out2. Untuk memudahkan penulis dalam mengembangkan sistem perlu dilakukanya inisialisasi interface dengan cara memberikan nama pada masing-masing interface . Langkahnya sebagai berikut : Interface Ethernet set 0 comment= disable=no name=lokal set 1 comment= disable=no name=modem1 set 2 comment= disable=no name=modem2 Perintah set merupakan perintah untuk memilih interface yang akan dikonfigurasikan dengan menggunakan nomer 0 sampai 2 untuk membedakan modem 1 modem 2 interface yang satu dengan interface yang lain. Inteface pertama yaitu lokal merupakan interface yang menuju ke lokal jaringan sedangkan modem1 dan modem2 merupakn interface yang menuju ke jaringan public. Setelah semua interface diberi nama sesaui dengan fungsinya, maka langkah selanjutnya adalah memberikan IP address. PC router yang digunakan memiliki tiga interface yaitu interface modem1, modem2 yang merupakan interface yang digunakan untuk WAN melewati modem USB dan interface lokal digunakan untuk LAN atau interface yang mengghubungakan antara router dengan client. Pada interface lokal, pemberian IP address dilakukan dengan perintah sebagai berikut : ip address Add address=192.168.2.224 network=192.168.2.0 brodcast address=192.168.2.255 Interface=lokal Baris pertama perintah untuk masuk ke menu IP address selanjutnya merupakan perintah untuk memberikan IP address pada interface lokal dengan IP 192.168.2.2 dan subneting 24. Keterangan selanjutnya seperti pada gambar berikut : Gambar 4.7 IP address pada masing-masing interface Untuk Interface modem1 dan modem2 tidak dilakukan pemberian IP address secara manual, karena setelah modem melakukan dial, maka modem tersebut otomatis akan mendapatkan IP address, Ip address tersebut bersifat dinamis, yang artinya jika modem tersebut di putus dan melakukan dial lagi maka IP address pada modem tersebut akan berubah. Berikut adalah konfigurasi pada Interface modem1 dan modem2 agar modem dapat melakukan dial ke internet : a. Pada interface modem1 interface ppp-client add add-default-route=yes allow=pap,chap,mschap1,mschap2 data-channel=2 dial-command=ATDT dial-on-demand=no disabled=no info- channel=1 keepalive-timeout=30 max-mru=1500 max-mtu=1500 modem- init= mrru=disabled name=modem1 null-modem=no password=no phone=99 pin= port=usb2 APN=3data profile=default use-peer-dns=no user= b. Pada interface modem2 interface ppp-client add add-default-route=yes allow=pap,chap,mschap1,mschap2 data-channel=0 dial-command=ATDT dial-on-demand=no disabled=no info- channel=0 keepalive-timeout=30 max-mru=1500 max-mtu=1500 modem- init= mrru=disabled name=modem2 null-modem=no password=no phone=99 pin= port=usb3 APN=indosat3g profile=default use-peer-dns=no user= Keterangan lainya seperti pada gambar berikut : Modem ZTE menggunakan provider Tri Gambar 4.8 Konfigurasi Interface modem1 Modem HUAWEI mengguanakan provider Tri Gambar 4.9 Konfigurasi interface modem2 Yang terakhir dalam konfigurasi dasar yaitu pemberian IP DNS server . Seperti penjelasan sebelumnya, DNS server berguna untuk memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Pada tahap ini alamat DNS yang digunakan merupakan DNS public yang dimiliki oleh google. Konfigurasinya seperti berikut : ip dns set servers=8.8.8.8 allow-remote-requests=yes Sampai disini konfigurasi dasar yang dilakukan telah selesai, tahap selanjutnya adalah melakukan konfigurasi load balancing.

4.3.2 Konfigurasi NAT Network Address Translation