Konfigurasi Dasar : Konfigurasi NAT Konfigurasi mangle

Penggunaan PC sebagai router mempunyai kemampuan yang sama atau bahkan lebih dibandingkan dengan routerboard yang dimiliki Mikrotik, karena memiliki Kemampuan processing dengan speed yang lebih tinggi. PC router juga memiliki beberapa keuntungan yaitu bisa men-support fitur-fitur terbaru dari mikrotik, installasi yang mudah serta dapat menghemat biaya. 3.4 Perancangan Konfigurasi laod balancing Konfigurasi pada implementasi sistem meliputi beberapa tahap yaitu :

3.4.1. Konfigurasi Dasar :

Konfigurasi load balancing memerlukan beberapa tahap, yang pertama adalah melakukan konfigurasi dasar : Yang pertama melakukan konfigurasi interface yang akan digunakan modem USB untuk men-dial internet lewat router mikrotik. Interface ini merupakan PPP point to point protocol, PPP bekerja dengan cara memeriksa apakan kondisi line atau saluran telepon tersedia atau tidak, juga melakukan autotenfikasi password yang digunakan. Dan setelah melalui semua pemeriksaan awal, kemudian menetapkan koneksi dengan ISP dan melakukan permintaan alamat IP. Selanjutnya melakukan konfigurasi IP address pada masing-masing Ethernet dan DNS yang akan digunakan.

3.4.2. Konfigurasi NAT

Setelah pengkonfigurasian IP dan DNS, selanjutnya harus menambahkan konfigurasi NAT network address translation. NAT berguna agar client dapat terhubung dengan internet. NAT akan mengubah alamat sumber paket yaitu alamat client yang memiliki IP address private agar dapat dikenali oleh internet yaitu dengan cara mentranslasikanya menjadi IP address public . Pengaturan NAT ini menggunakan metode Masquerading NAT. Karena provider yang digunakan hanya memberikan satu IP public, jadi semua IP address dari client akan dipetakan kepada satu IP public. Tabel 3.4 Perancangan konfigurasi NAT

3.4.3. Konfigurasi mangle

Mangle berguna untuk untuk melakukan penandaan suatu paket, penandaan yang dilakukan sesuai kondisi dan syarat yang kita inginkan, setelah itu hasil dari penandaan akan digunakan untuk kebutuhan tertentu berdasarkan action yang di pilih. Chain Out.Interface Action scrnat Modem1 Masquerade scrnat Modem2 Masquerade Proses penandaan ini berdasar pada hasil stateful packet inspection, yaitu src-IP, dst-IP, src-port dan dst-port. Dari parameter tersebut kemudian dapat dilakukan connection-mark dan routing-mark, yang kemudian dapat digunakan untuk pengolahan paket yang spesifik. Selain itu terdapat chain yang merupakan tahapan dari proses pengolahan data, sehingga penandaan dapat dilakukan dengan lebih spesifik sesuai dengan chain yang ada. Pada proses mangle ini terdapat metode PCC dimana penandaan connection dilakukan dengan menggunakan hasil hashing. Input Mangle Mark-connection Mangle Mark-routing Policy based routing Output Failover Gambar 3.2 Tahap pengaturan mangle

3.4.4. Pengaturan Routing