Pengujian Packet Loss Penggujian Jitter

- ISP 1 : Indosat - ISP 2 : Tri Dari data pengujian Delay pada Tabel 4.5 ketika kedua gateway hidup atau salah satu mati pada jam 21.00 WIB, dari masing- masing PCclient waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan suatu paket sebesar 32bit ke tujuan rata-rata kurang dari 150 ms. Dan ketika pengujian jam 10.00 WIB terjadi peningakatan delay tetapi tidak terlalu besar. Hal ini terjadi karena meskipun pada saat trafik jaringan sedang padat, kerana paket yang dikirim cukup kecil maka tidak terlalu mempengaruhi delay yang dihasilkan. Menurut standart TIPHON nilai delay dengan rata-rata kurang dari 150 ms termasuk dalam kategori sangat bagus.

b. Pengujian Packet Loss

Berikut adalah besar packet loss berdasarkan pengujian menggunakan tools axence NetTools saat pengiriman paket data dari client menuju ke www.usd.ac.id. Gambar 4.35 Hasil pengujian packet loss menggunakan Axence NetTools Tabel 4.6 Data pengujian Packet Loss K e t e Keterangan : - ISP 1 = Indosat - ISP 2 = Tri Jam Packet loss Status Gateway Keterangan PC1 PC2 PC3 ISP1 ISP2 10.00 1 2 1 Hidup Hidup Sangat bagus 21.00 10.00 2 2 2 Mati Hidup Sangat bagus 21.00 10.00 1 1 1 Hidup Mati Sangat bagus 21.00 Dari pengujian data packet loss pada Tabel 4.6, ketika kedua gateway hidup atau salah satu mati pada jam 21.00 WIB tidak ada paket yang hilang saat pengiriman yaitu dengan persentasi 0. Tetapi ketika pada saat pengujian 10.00 WIB ketiga PCclient terjadi packet loss tetapi hanya kecil. Hal ini terjadi karena paket yang dikirimkan berukuran kecil, jika terjadi packet loss ini disebabkan oleh jaringan yang digunakan terjadi noise atau gangguan menyebabkan naik turunya kecepatan internet yang disebabkan oleh padatnya pengguna. Menurut standart TIPHON jumlah presentase packet loss yang terjadi di kategorikan dengan indeks 4 yaitu sangat bagus.

c. Penggujian Jitter

Jitter adalah besaran variasi delay, yaitu perbedaan delay dari tiap-tiap paket yang diterima. Jitter menyebabkan packet loss terutama pada kecepatan transmisi yang tinggi. Berikut adalah besar jitter berdasarkan pengujian menggunakan tools Axence NetTool dengan melakukan perhitungan manual dari hasil data pengujian delay : Tabel 4.7 Data pengujian Jitter Jam WIB Jitter ms Rata- rata Status Keterangan PC1 PC2 PC3 Modem1 Modem2 10.00 50.63 84.8 62.61 62.68 Hidup Hidup Bagus 21.00 10.72 11.96 10.76 11.14 Bagus 10.00 86.2 85.9 84.7 85.61 Mati Hidup Sedang 21.00 11.56 11.13 12.18 11.62 Bagus 10.00 41.23 40.64 41.09 40.98 Hidup Mati Bagus 21.00 10.56 11.09 11.13 10.92 Bagus Keterangan : - ISP1 = Indosat - ISP2 = Tri Dari data pengujian jitter pada Tabel 4.7 terlihat bahwa rata- rata jitter ketika kedua gateway hidup atau salah satu mati, pada jam 10.00 lebih besar dari pada jam 21.00 WIB. Dan terlihat bahwa selisih yang terjadi cukup besar. Menurut standart TIPHON rata-rata jitter berada pada indeks ke 3 dinyatakan bagus pada saat jam 21.00. Begitu pula ketika pengujian jam 10.00 WIB masih berada pada indeks yang sama dengan keterangan serupa. Kecuali pada saat status ISP modem1 mati, dan pengujian pada saat jam 10.00 WIB sebesar 85.61 ms, yang termasuk pada indeks ke 2 dengan kategori sedang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa waktu pengujian mempengaruhi nilai jitter yang dihasilkan tetapi tidak terlalu signifikan. Jitter bisa terjadi karena tiba-tiba terjadi lonjakan trafik internet sehingga terjadi overload trafik.

d. Pengujian Throughput