Proses penandaan ini berdasar pada hasil stateful packet inspection, yaitu src-IP, dst-IP, src-port dan dst-port. Dari parameter tersebut kemudian
dapat dilakukan connection-mark dan routing-mark, yang kemudian dapat digunakan untuk pengolahan paket yang spesifik. Selain itu terdapat chain
yang merupakan tahapan dari proses pengolahan data, sehingga penandaan dapat dilakukan dengan lebih spesifik sesuai dengan chain yang ada. Pada
proses mangle ini terdapat metode PCC dimana penandaan connection dilakukan dengan menggunakan hasil hashing.
Input Mangle
Mark-connection Mangle
Mark-routing Policy based
routing Output
Failover
Gambar 3.2 Tahap pengaturan mangle
3.4.4. Pengaturan Routing
Selanjutnya akan menetapkan route, berdasarkan routing mark yang sudah dibuat pada konfigurasi mangle, routing-mark yang pertama akan
menggunakan gateway modem1 dan routing-mark yang kedua akan mengunakan gateway modem2. Berikut perancang routing table yang akan
dibuat :
Tabel 3.5 Perancangan routing tabel
Dst-address gateway
Routing-mark
0.0.0.00 Modem1
Jalur1 0.0.0.00
Modem2 Jalur2
Start Pc client menjalin koneksi ke
Internet
Sistem PCC melakukan hashing
Hasil Hashing ?
Mark connection “modem1-conn”
Mark connection “Modem2-conn”
Mark route “jalur1”
Mark route “jalur2”
Penyimpanan entri pada chace
End
1
Modem 1 Sebagai gateway
Modem2 Sebgai gateway
Diagram 3.2 Diagram alir algoritma load balancing dengan metode PCC
Keterangan :
-
1 0 = Merupakan hasil algoritma hashing, yang akan
digunakan sebagai pengingat dimanakah paket akan di
tandai koneksi dan routingnya.
3.4.5. Pembuatan Failover
Failover berguna untuk menangani jika terjadi pemutusan koneksi
pada salah satu jalurISP. Diharapkan sistem akan melakukan perpindahan gateway
secara otomatis ke jalur yang masih tersedia atau aktif. Fitur yang digunakana adalah memanfaatkan proses pemeriksaan
gateway dengan mengirimkan ICMP echo request kepada sebuah alamat yang
dapat digunakan untuk mendeteksi kegagalan sebuah jalur. Dengan cara ini maka kegagalan jalur yang disebabkan oleh gagalnya sebuah hop dalam
proses transaksi data juga dapat terdeteksi. Dibawah ini merupakan tabel perilaku sistem yang akan dibuat jika terjadi pemutusan salah satu koneksi.
Tabel 3.6 Perilaku sistem saat pemutusan koneksi
Status Perilaku Sistem
ISP1 ISP2
Hidup Hidup
Mengarahkan gateway ke ISP1 dan ISP2 Mati
Hidup Semua koneksi diarahkan ke gateway ISP2
Hidup Mati
Semua koneksi diarahkan ke gateway ISP1 Mati
Mati -
Start
Gateway modem1 ?
Mark-route=jalur1 à Gateway=modem1
Mark-route=jalur2 à Gateway=modem2
Gateway modem2 ?
no
Modem1 sebagai gateway
Modem1 aktif ? yes
yes Modem2 aktif ?
yes Modem2 sebagai
gateway yes
no no
End
Diagram 3.3 Diagram alir algoritma failover
3.5 Perancangan sistem Uji