orang lain, dan membina hubungan. Ketidakberasilan tersebut berdampak pada kegagalan mahasiawa dalam melakukan penyesuaian
diri
B. KETERBATASAN
1. Ada kemungkinan subjek dalam penelitian ini telah mengisi kuesioner semacam ini, hal ini dikarenakan subjek dalam
penelitian ini sering dijadikan subjek peneliti lain. Pengalaman ini
yang membuat subjek kurang serius dalam mengisinya.
2. Metodologi dalam penelitian ini hanya menggunakan survey yaitu berupa angket atau kuesioner. Oleh karena itu hasil yang diperleh
dari penelitian
ini belum
menggambarkan data
yang
sesungguhnya.
C. SARAN
Berikut ini dikeukakan saran bagi beberapa pihak:
1. Pihak Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Pihak Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma hendaknya menjadikan penelitian ini sebagai dasar
pembuatan dasar pembuatan program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Semester II
angkatan 2013 agar mahasiwa menyadari pentingnya meningkatkan kecerdasan emosi maka dari itu mahasiwa memiliki
kwalitas hidup yang sangat baik 2. Penelitian lain
a. Alat penelitian yang digunakan pada penelitan hendaknya tidak hanya kuesioner tertutup; sebaiknya juga digunakan
kuesioner terbuka, wawancara dan observasi agar informasi yang dikumpulkan semakin lengkap.
Dalam menyusun kuesioner hendaknya digunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh respondensubjek penelitian.
b. Mengingat pentingnya kecerdasan emosi, peneliti lain diharapkan mengadakan penelitian yang lebih mendalam
mengenai kecerdasan emosi agar diperoleh gambaran yang lebih tepat dan menyeluruh mengenai kecerdasan emoosi.
c. Dalam menyusun kisi-kisi kuesioner hendaknya peneliti mmembuat keseimbangan item pada setiap aspek dan
indikator.
Daftar Pustaka
Stein, Steven dan Howard. 2004 . Ledakan EQ 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Bandung: Kaifa.
Kountur, Ronny.2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsidan Tesis. Buana Printing: Jakarta.
Winkel, W.S. dan Sri Hastuti, M.M. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Goleman Daniel. 2009. Emotional Intelegence – Kecerdasan Emosional Mengapa
EQ Lebih Penting Daripada IQ Penerjemah. T. Harmaya. Jakarta. Gramedia Pustaka utama.
Masidjo, I. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Albin Semmel Rochelle. 2010. Emosi Bagaimana Mengenal, Menerima, dan Mengarahkanya. Yogyakarta. Kanisius.
Asrori Mohammad, Ali Mohammad. 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. PT Bumi Akrasa.
Hurlock, E.B. 2009. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Terjemahan. Jakarta. Erlangga.
Nurdin. 2011. Pengaruh kecerdasan Emosional Terhadap Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah. Vol 1. Diunduh pada tanggal 13 Mey 2014.
https:www.google.comq=jurnal+kecerdasan+emosistart=10. Winanti Siwi R1, Aziz Luthfi1, Nasrul Pradana1. 2011. Perbedaan Kecerdasan
Emosional Ditinjau Dari Persepsi Penerapan Disipli Orang Tua Pada Mahasiswa UIEU. Vol 9 1. Diunduh pada tanggal 11 Maret 2014
Margono. S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan RD. Bandung. Alfabeta. Azwar. 2009. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
--------------------. 2011. Reliabilitas dan Validitas Ed. 3. Yogyakarta: Pustaka. Pelajar.
--------------------. 2012. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Beny Sittanggang. 2012. Deskripsi Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20112012 Dan Implikasinya
Terhadap Usulan-usulan Topik Bimbingan Bimbingan Kelompok. Skripsi Tidak DiterbitkanYogyakarta. Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
Sudirman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. CV Rajawali
Murphy, Richard. 1988. Prilaku Manusia. Status dan Penyesuaian Diri. Jakarta. PT Tira Pustaka.
G. A. Lunardi. 1987. Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Antara Pribadi. Yogyakarta. Kanisius.
Supratiknya. 1995. Komunikasi Antarpribadi. Tinjauan Psikologis. Yogyakarta. Kanisius.
Tabah Anton. 1999. Empati Ditengah Badai. Jakarta. Kharisma. Sinurat, R.H.Dj. 1991. Konsep Diri dan Pengembangannya Diktat Mata Kuliah
Dinamika Kelompok, Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma. Allyn dan Bacon.1995. Ways to Develop Student Self-Esteem and Responsibility.
Needham Heights, Massachusetts. Sinurat, R.H.Dj. 1992. Reader Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta :
USD Staltz, P. G. 2000. Adversity Quetient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang
Jakarta: Grasindo. Supratiknya. 1995. Komunikasi Antarpribadi. Tinjauan Psikologis. Yogyakarta.
Kanisius. Devas, Rich. 1995. Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial; Tolonglah Orang Lain
Agar Kita Dapat Menolong Diri Sendiri. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Bosmas, Phil. 1996. Anda Dilahirkan Untuk Mencintai. Yogyakarta. Kanisius.
Sudirman. 1986.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. CV Rajawali. Bosmas, Phil. 1996. Anda Dilahirkan Untuk Mencintai. Yogyakarta. Kanisius.
Melasen, Van.M.G.A. 1985. Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab. Jakarta. Gramedia.
Hidayat, Komaruddin 2005. Psikologi Kematian: Mengubah Ketakutan Menjadi Optimisme. Jakarta Selatan. Hikmah.
Needham Heights 1995. Ways to Develop Student Self-Esteem and Responsibility. Massachusetts.
Sinurat, R.H.Dj. 1992. Reader Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta : USD.
West, Michael. 1998. Kerja Sama Kelompok yang Efektif. Yogyakarta. Kanisius. Dwijayawiyata. 1990. Sopan Santun Dalam Pergaulan. Yogyakarta. Kanisius.
Surya, Hendra.2000. .Kiat Mengatasi Kesulitan.Belajar, Jakarta : Gramedia.