15
proses sehingga terjadi perubahan yang disebabkan oleh cahaya hingga mengaktifkan fotopigmen menyebabkan terbentuknya potensial reseptor
yang akhirnya menghasilkan potensial aksi. Potensial aksi yang terjadi bertujuan untuk menyalurkan informasi yang diterima menuju ke otak
untuk pemrosesan visual.
2.2.2 Sel-sel bipolar
Lapisan tengah atau sel bipolar adalah sel saraf perantara di retina yang mengirimkan sinyal visual dari sel-sel fotoreseptor ke sel-sel
ganglion.
2.2.3 Sel-sel ganglion
Lapisan dalam atau sel ganglion terdiri dari inti sel ganglion dan merupakan asal dari serat syaraf optik.
2.3 Mekanisme Jalur Penglihatan
Cahaya masuk ke mata melalui kornea kemudian melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris, lalu dibiaskan oleh lensa sehingga terbentuk bayangan di
retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil. Selanjutnya sel-sel batang dan kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik menuju ke otak yang
kemudian membalikkan kembali bayangan yang terlihat di retina ke bentuk aslinya sehingga di peroleh persepsi mengenai obyek apa yang terlihat.
16
Pada saat sel fotoreseptor meneruskan sinyal cahaya terlebih dahulu cahaya tersebut diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik disebut juga impuls
atau rangsangan yang dihasilkan oleh perubahan pada perpindahan ion saat melintasi membran plasma. Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam
keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang demikian
dinamakan polarisasi atau potensial istirahat, di sel saraf saat potensial istirahat terjadi membran mengalami polarisasi pada -70mV
.
Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-
kalium. Konsentrasi ion natrium Na+ di luar membran plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya,
konsentrasi ion kalium K+ di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.
Apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini
menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma
berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi. Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membran. Fase
ini dinamakan repolarisasi, yaitu saat membran kembali ke keadaan istirahat setelah mengalami depolarisasi. Peningkatan besar potensial membran negatif
atau membran menjadi lebih terpolarisasi dibandingkan saat waktu istirahat
dinamakan hiperpolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami
polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik. Arus listrik inilah yang