Model Fitzhugh-Nagumo 3.1 Pemodelan cara kerja retina menggunakan teknik Phase Plane Analysis : studi kasus pada Model Fitzhugh-Nagumo.

14

2.2 Retina

Retina melapisi tiga perempat bola mata dan paling tebal pada bagian belakangnya. Fungsi retina tidak hanya sebagai pendeteksi cahaya tetapi juga memainkan peran penting dalam persepsi visual. Retina terdiri atas lapisan berpigmen di sebelah luar dan lapisan jaringan syaraf di sebelah dalam. Lapisan jaringan syaraf pada retina terdiri dari tiga lapisan sel peka rangsang, yaitu :

2.2.1 Sel-sel fotoreseptor

Lapisan paling luar yang mengandung sel batang dan sel kerucut atau biasa disebut sel fotoreseptor menjauhi sinar datang. Sel fotoreseptor terdiri dari tiga bagian, segmen luar, segmen dalam, dan terminal sinaps. Segmen luar berbentuk batang pada sel batang dan berbentuk kerucut pada sel kerucut, dan bagian ini berfungsi untuk mendeteksi rangsangan cahaya.Segmen dalam terletak di bagian tengan fotoreseptor dan mengandung perangka metabolik sel. Terminal sinaps terletak dekat dengan interior mata, bagian ini berfungsi menyalurkan sinyal yang dihasilkan fotoreseptor karena stimulasi cahaya ke sel-sel berikutnya di jalur penglihatan. Setiap retina mengandung sekitar 150 juta fotoreseptor dan lebih dari satu milyar molekul fotopigmen yang berada di dalam segmen luar setiap fotoreseptor. Fotopigmen mengalami suatu perubahan kimiawi ketika diaktifkan oleh sinar yang masuk ke retina. Melalui serangkaian 15 proses sehingga terjadi perubahan yang disebabkan oleh cahaya hingga mengaktifkan fotopigmen menyebabkan terbentuknya potensial reseptor yang akhirnya menghasilkan potensial aksi. Potensial aksi yang terjadi bertujuan untuk menyalurkan informasi yang diterima menuju ke otak untuk pemrosesan visual.

2.2.2 Sel-sel bipolar

Lapisan tengah atau sel bipolar adalah sel saraf perantara di retina yang mengirimkan sinyal visual dari sel-sel fotoreseptor ke sel-sel ganglion.

2.2.3 Sel-sel ganglion

Lapisan dalam atau sel ganglion terdiri dari inti sel ganglion dan merupakan asal dari serat syaraf optik.

2.3 Mekanisme Jalur Penglihatan

Cahaya masuk ke mata melalui kornea kemudian melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris, lalu dibiaskan oleh lensa sehingga terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil. Selanjutnya sel-sel batang dan kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik menuju ke otak yang kemudian membalikkan kembali bayangan yang terlihat di retina ke bentuk aslinya sehingga di peroleh persepsi mengenai obyek apa yang terlihat.