Uji Normalitas Uji Asumsi

44 penggunaan situs jejaring sosial memiliki sumbangan efektif sebesar 2,8 terhadap kepuasan dalam hubungan pacaran, sedangkan 97,2 lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.

E. Pembahasan

Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kepuasan dalam hubungan romantis. Hasil tersebut ditunjukkan dengan angka koefisien korelasi sebesar -0,168, dengan p=0,014 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan situs jejaring sosial maka semakin rendah kepuasan hubungan berpacaran. Sebaliknya, semakin rendah intensitas penggunaan situs jejaring sosial maka semakin tinggi kepuasan hubungan berpacaran. Situs jejaring sosial mengurangi kepuasan hubungan melalui kebiasan atau adiksi, perasaan cemburu, atau memfasilitasi adanya perselingkuhan. Penggunaan situs jejaring sosial berlebih berhubungan dengan penggunaan berulang yang menyebabkan kesulitan psikologis, sosial, dan sekolah maupun kerja dalam kehidupan manusia Valenzuela, dkk, 2014. Fenomena ini nantinya mungkin memicu tingkat kepuasan hubungan romantis yang rendah. Situs jejaring sosial dapat menciptakan lingungan dengan potensi yang menimbulkan perasaan cemburu pada pasangan yang mengancam 45 kepuasan hubungan. Situs jejaring sosial tidak hanya memberikan informasi lebih banyak mengenai pasangan, namun juga secara sosial lebih diterima jika mengamati aktifitas pasangan melalui situs jejaring sosial karena informasi pada situs jejaring sosial sifatnya umum, minimal dapat dilihat oleh lingkaran pertemanannya Utz Beukeboom, 2011. Kualitas komunikasi antar pasangan berpengaruh terhadap kepuasan hubungan Anderson Emmers-Sommer, 2006. Komunikasi adalah komponen inti dari membangun dan memelihara hubungan Duck Pittman, dalam Anderson Emmers-Sommer, 2006. Berkomunikasi secara online dengan pasangan melalui internet situs jejaring sosial mungkin menyebabkan bias sehingga berdampak pada berkurangnya kepuasan hubungan karena pasangan dapat melakukan suntingan pesan yang akan dikirim dan menampilkan dirinya secara hati-hati sehingga menyebabkan munculnya persepsi pasangan ideal Walther dalam Anderson Emmers-Sommer, 2006. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Walther dalam Anderson Emmers-Sommer, 2006 juga menemukan bahwa frekuensi penggunaan sistem komunikasi berbasis internet mempengaruhi persepsi terhadap pasangan. Kegiatan impression management yang dilakukan dalam memelihara situs jejaring sosial justru menjauhkan diri dari waktu sharing pribadi dengan pasangan Barbara, dalam Siddique, 2013. Hal ini dikarenakan untuk menampilkan diri yang baik pada situs jejaring