LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

4 Namun, meskipun situs jejaring sosial dapat membantu dalam membangun hubungan, situs jejaring sosial juga dapat menjadi akhir dari sebuah hubungan Porter, dkk, 2012. Penggunaan situs jejaring sosial ini berdampak buruk pada kepuasan hubungan romantis pada pasangan yang menjalin hubungan pacaran jarak dekat. Pollet, dkk 2011 menemukan bahwa penggunaan situs jejaring sosial tidak membentuk kedekatan emosional antar penggunanya pada keadaan tatap muka. Mendukung pernyataan diatas, Dr Karen North dalam CBSNews, 2014 mengatakan bahwa hubungan bersama pasangan yang terjalin di situs jejaring sosial, tidak sebaik itu pada realitanya karena sebenarnya mereka terlalu sibuk pada situs jejaring sosialnya. Pada akhirnya, waktu dan tenaga yang dihabiskan menggunakan dan memelihara beberapa situs jejaring sosial dapat menjauhkan diri dari waktu pribadi dan berbagi bersama pasangan Barbara, dalam Siddique, 2013. Menurut Elphinston dan Noller 2011 penggunaan internet berlebihan kerap dikaitkan dengan peningkatan ketidakpuasan dan kecemburuan. Pada situs jejaring sosial tersedia informasi mengenai pasangannya, ketika pasangannya adalah pengguna aktif situs jejaring sosial maka postingan pasangan di profilnya dan yang ditinggalkan oleh teman pasangannyalah yang menyediakan banyak informasi bagi individu tersebut mengenai kegiatan pasangannya Utz dan Beukeboom, 2011. Ketika individu melihat pasangannya meninggalkan komentar pada dinding profil lawan jenis 5 yang kiranya menarik dapat memicu kecemburuan Utz dan Beukeboom, 2011. Semakin sering seseorang menggunakan situs jejaring sosial seperti Twitter, semakin sering pasangan tersebut menghadapi konflik yang berujung pada perselingkuhan, putusnya hubungan, dan perceraian Clayton, 2014. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Valenzuela, dkk 2014 juga menemukan bahwa penggunaan situs jejaring sosial dapat menurunkan kepuasan dalam hubungan pernikahan melalui habituasi, memicu perasaan cemburu, atau memfasilitasi perselingkuhan. Hal tersebut dikarenakan situs jejaring sosial memberikan fasilitas bagi pengguna untuk berbagi koneksi dengan individu lain yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar belakang mulai dari keluarga, individu yang dikenal sehari-hari, termasuk mereka yang pernah menjalin hubungan romantis maupun hubungan dekat, sampai dengan orang asing Boyd Ellison, 2008 sehingga situs jejaring sosial mungkin menciptakan lingkungan dengan situasi yang berpotensi membangkitkan perasaan cemburu antar pasangan Elphinston Noller, 2011. Alasan utama individu berpacaran adalah karena cinta yang romantis Santrock, 2002. Penggunaan situs jejaring sosial yang dominan di Indonesia dengan individu paling aktif berusia 18 hingga 25 tahun Lorenzo-Romeo, dkk, 2012 merupakan hal yang menarik untuk diteliti, mengingat tugas perkembangan pada usia ini adalah untuk membangun hubungan romantis yang serius sehingga tercapainya pernikahan Santrock, 2002. Untuk 6 mencapai pernikahan, dibutuhkan kepuasan hubungan, karena kepuasan hubungan merupakan tujuan dari semua hubungan romantis dan dapat menjadi penentu keberhasilan suatu hubungan Hendrick, 1988. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kepuasan dalam hubungan romantis sebagai gambaran berhasil tidaknya hubungan romantis di masa depan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar berlakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan kepuasan dalam hubungan romantis relationship satisfaction pada masa berpacaran?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan kepuasan dalam hubungan romantis relationship satisfaction masa pacaran.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

7 a. Memberi tambahan pengetahuan mengenai hubungan kepuasan dalam hubungan dan intensitas penggunaan situs jejaring sosial pada bidang cyberpsychology. b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi refrensi bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan masalah intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kepuasan hubungan.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai bagaimana kepuasan dalam hubungan relationship satisfaction berhubungan dengan intensitas penggunaan situs jejaring sosial b. Bagi subjek penelitian diharapkan dapat membantu refleksi mengenai kepuasan hubungannya dan intensitas penggunaan situs jejaring sosial selama ini. 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Intensitas Penggunaan Social Network Sites Situs Jejaring Sosial

1. Pengertian Intensitas Penggunaan Situs Jejaring Sosial

Situs jejaring sosial adalah layanan berbasis web disebut juga jejaring pertemanan, ditujukan sebagai komunitas online bagi individu dengan kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar belakang mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Pengguna dapat melakukan kegiatan seperti membangun profil yang terbuka untuk umum maupun semi terbuka, berhubungan dengan daftar koneksi dari pengguna lain, melihat dan melintasi daftar koneksi pengguna lain maupun diri sendiri Boyd Ellison, 2008. Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya, intens berarti hebat atau sangat kuat yang mengacu pada kekuatan atau efek Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Andarwati dan Sankarto 2005 menyatakan bahwa intensitas mengacu pada frekuensi yang dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu per hari, per minggu, atau per bulan dan durasi yang dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu per menit atau per jam . Menurut Horrigan dalam Ngrayung, 2012, terdapat dua hal mendasar untuk mengetahui intensitas penggunaan situs jejaring sosial 9 seseorang, yakni frekuensi situs jejaring sosial yang sering digunakan dan lama durasi menggunakan tiap kali mengakses situs jejaring sosial yang dilakukan oleh pengguna. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian intensitas penggunaan situs jejaring sosial adalah frekuensi penggunaan jejaring pertemanan berbasis web dengan kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, dalam satuan kurun waktu tertentu per hari, per minggu, atau per bulan dan durasi yang dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu per menit atau per jam. The Graphic, Visualization Usability Center, the Georgia Institute of Technology Surya, dalam Ngrayung, 2012 menggolongkan pengguna Situs Jejaring Sosial menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas Situs Jejaring Sosial yang digunakan, antara lain: 1 Heavy users lebih dari 40 jam per bulan 2 Medium users antara 10 sampai 40 jam per bulan 3 Light users kurang dari 10 jam per bulan

2. Ciri Situs Jejaring Sosial

Berikut adalah layanan yang disediakan oleh situs jejaring sosial menurut Boyd Ellison 2008: a. Profil Merupakan tampilan yang mencerminkan pengguna, biasanya berisi foto profil, umur, lokasi, ketertarikan, “tentang saya”, beberapa