34
b. Skala Relationship Assessment Scale RAS
Kepuasan hubungan
romantis diukur
menggunakan Relationship Assessment Scale
RAS. Skala ini disusun oleh Susan S. Hendrick 1988, Profesor psikologi Texas Tech University dan
didisain untuk menghasilkan ukuran umum dari kepuasan hubungan serta dapat diapliksikan pada varietas yang luas dari hubungan
romantis Hendrick, 1988. Skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai RAS menunjukkan semakin tinggi kepuasan yang
dirasakan seseorang terhadap hubungan romantisnya Relationship Assessment Scale
RAS; Hendrik, 1988 adalah skala yang umum digunakan untuk mengukur kepuasan dalam
hubungan romantis. RAS berisi 7 aitem yang mengukur sikap individu terhadap hubungan dan pasangannya, yakni:
1. Seberapa baikkah pasangan Anda dalam memenuhi kebutuhan Anda?
2. Secara umum, seberapa puaskah Anda dengan hubungan Anda? 3. Seberapa baikkah hubungan Anda, jika dibandingkan dengan
pasangan lainnya? 4. Seberapa sering anda berharap untuk tidak berada dalam
hubungan seperti ini? 5. Sejauh mana hubungan Anda dengan pasangan telah memenuhi
harapan Anda di awal?
35
6. Seberapa besar Anda mencintai pasangan Anda? 7. Berapa banyak masalah yang terjadi dalam hubungan anda?
Jawaban diberikan dalam bentuk skala Likert dengan rentang nilai 1 sangat tidak puas sampai dengan 5 sangat puas. Skor total
yang dapat diperoleh oleh subjek berkisar antara 7 dan 35. Titik tengah dari total skor adalah 21, yang menandakan skor dibawah 21
menandakan derajat kepuasan yang rendah, sedangkan skor diatas 21 menandakan derajat kepuasan hubungan yang tinggi.
Peneliti mengadaptasi skala dalam bahasa Indonesia dengan menerjemahkan skala RAS yang berbahasa Inggris ke bahasa
Indonesia kemudian menerjemahkannya kembali dalam bahasa Inggris. Dalam proses ini, peneliti meminta bantuan penerjemah
antara lain, 1 orang dengan latar belakang pendidikan bahasa Inggris dan 1 orang yang pernah tinggal di Swedia selama 2 tahun dan
memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik. Setelah itu peneliti mengkonsultasikan hasil tersebut kepada dosen pembimbing
penelitian untuk melihat kesesuaian penggunaan bahasa. Pemilihan RAS sebagai alat ukur pada penelitian ini berdasar
pada beberapa hal, yakni reliabilitas skala yang cukup tinggi, sebesar 0,86 Hendrick, 1988 dan karena RAS dapat mengukur kepuasan
hubungan romantis secara umum dan tidak hanya hubungan romantis
36
pernikahan saja dengan lebih singkat dibandingkan dengan alat ukur kepuasan lainnya.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian
1. Validitas dan Reliabilitas Skala Intensitas Penggunaan Situs
Jejaring Sosial
a Uji Validitas
Skala intensitas penggunaan situs jejaring sosial terdiri dari dua aspek yakni frekuensi dan durasi mengakses situs jejaring
sosial. Skala ini terdiri dari dua aitem, masing-masing aspek berjumlah satu aitem. Skala ini menggunakan validitas isi yang
diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgment Azwar, 1997.
Penilaian berdasarkan pada kesesuaian aitem dengan aspek yang hendak diungkap.
b Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan setelah aitem diuji melalui professional judgment
. Seleksi aitem dilakukan dengan cara menguji karakteristik aitem dengan uji coba. Apabila ada aitem
yang tidak memenuhi syarat, maka tidak dapat diikut sertakan dalam skala.
Peneliti melakukan uji coba Skala Intensitas Penggunaan Situs Jejaring Sosial pada 70 subjek dengan kriteria usia 18-25
37
tahun, memiliki pasangan, belum menikah, dan menggunakan situs jejaring sosial yang kemudian dianalisis menggunakan SPSS 16,00.
Dari hasil uji coba Skala Intensitas Penggunaan Situs Jejaring Sosial, didapatkan α = 0,712 dengan korelasi aitem total
sebesar 0.597 untuk masing-masing aitem. Hasil ini dianggap memuaskan karena Alpha Cronbach sama atau lebih besar dari 0,7
dan koefisien korelasi aitem total rix sama atau lebih besar dari 0,273, maka peneliti memutuskan untuk tidak melakukan seleksi
aitem. c
Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada sejauh mana hasil pengukuran
dapat dipercaya Azwar, 1997. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien korelasi yang berkisar antara 0 sampai dengan 1,00,
semakin mendekati 1,00 maka semakin reliabel skala yang diujikan. Metode yang digunakan adalah koefisien Alpha Cronbach dengan
SPSS 16,0
2. Validitas dan Reliabilitas Relationship Assessment Scale
Validitas yang digunakan pada RAS adalah validitas konkuren. Validitas konkuren adalah korelasi antara skor dalam sebuah tes dengan tes
lain yang telah valid Azwar, 1997. RAS memiliki validitas konkuren yang bagus, dengan korelasi yang signifikan dengan Love Attitude Scale dan
Dyadic Adjustment Scale DAS Hendrick, 1988. Koefisien korelasi RAS
38
dengan Dyadic Adjustment Scale DAS; Hendrick, 1988; Hand, 2013 sebesar 0,80. RAS juga memiliki validitas yang bagus karena dapat
membedakan secara signifikan antara pasangan mana yang kemudian memutuskan tetap bersama atau berpisah Hendrick, 1988.
Berdasarkan penghitungan uji coba RAS dengan 70 subjek menggunakan SPSS 16,0 ditemukan bahwa koefisien konsistensi internal
RAS pada penelitian ini sebesar 0,771, perbedaannya tidak begitu jauh dengan koefisien konsistensi internal RAS sebelumnya yakni 0.86
Hendrick, 1988. Dapat disimpulkan bahwa, RAS sudah memenuhi kriteria dan
layak digunakan dalam mengukur variabel kepuasan hubungan romantis.
H. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang memiliki sebaran data normal. Bila p
0,05 berarti sebaran data tersebut normal dan tidak berbeda secara signifikan dengan data populasi, sebaliknya jika p 0,05 maka sebaran
data tersebut tidak normal dan berbeda secara signifikan dengan populasi Santoso, 2010.
b Uji Linearitas
39
Uji linearitas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus. Peningkatan kuantitas pada satu
variabel akan diikuti secara linear oleh peningkatan kuantitas pada variabel lainnya. Penurunan kuantitas pada satu variabel akan diikuti
secara linear oleh penurunan kuantitas pada variabel lainnya. Uji linearitas bertujuan melihat kekuatan hubungan antara dua variabel
Santoso, 2010. 2.
Uji Korelasi Teknik korelasi digunakan untuk melihat kecenderungan pola suatu
variabel terhadap variabel lainnya, maksudnya adalah apakah ketika satu variabel mengalami kenaikan, maka akan menyebabkan penurunan atau
peningkatan terhadap variabel lain Santoso, 2010. Penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman dengan SPSS 16,00 karena data
penelitian merupakan data dengan distribusi tidak normal .