C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang yang merupakan mahasiswa asal Papua yang sedang menjalani perkuliahan aktif di Yogyakarta.
Keempat subjek ditentukan mennggunakan criterion sampling, yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dari peneliti yaitu mahasiswa asal Papua di
Yogyakarta yang masih duduk di semester 2 dan semester 4. Keempat subjek penelitian ini memiliki karakteristik yang sama yakni
lahir dan tinggal di Papua sampai dengan SMA. Selain itu mereka memiliki perawakan khas Papua dimana mereka mayoritas berkulit hitam dan berambut
ikal. Tiga subjek dalam penelitian ini tinggal di perkotaan di Papua yakni Jaya Pura, sedangkan satu subjek berasal dari daerah pedalaman di Papua. Tiga dari
subjek penelitian ini tinggal di kost di Yogyakarta dan satu dari subjek penelitian ini tinggal bersama neneknya di Yogyakarta.
Kriteria tersebut dinilai peneliti sesuai dengan pengalaman atas fenomena yang hendak diteliti Creswell, 2007.
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dengan pedoman umum, yaitu selama proses wawancara peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara. Tujuan penggunaan pedoman
wawancara adalah untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek checklist apakah semua
aspeknya sudah ditanyakan Poerwandari, 2005. Daftar pertanyaan disusun oleh peneiliti sebagai panduan selama
proeses wawancara agar peneliti tetap fokus dengan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan sebelumnya.Panduan pertanyaan disusun berdasarkan fokus
penelitian dan bersifat terbuka agar tidak mengarahkan subjek pada jawaban tertentu.
Berikut ini adalah panduan pertanyaan wawancara yang digunakan selama proses wawancara:
Tabel 1 Panduan Pertanyaan Wawancara
PROSES CULTURE SHOCK
NO TAHAP PERTANYAAN
WAWANCARA 1. Tahap
Honeymoon 1.
Tolong ceritakan apa yang memotivasi Anda untuk melanjutkan pendidikan di kota
Yogyakarta? 2.
Bagaimana perasaan Anda ketika awal sekali Anda tiba di Yogyakarta? Kenapa?
3. Tolong deskripsikan bagaimana perasaan senang
dan antusias Anda ketika Anda tinggal di lingkungan yang baru?
4. Apa saja yang Anda pikirkan tentang Yogyakarta
pada saat itu? Kenapa? 5.
Apa saja yang Anda lakukan pada saat itu? Kenapa?
6. Berapa lama perasaan dan pikiran itu Anda
rasakan? 2. Tahap
crisis atau culture
shock 1.
Bagaimana perasaan Anda ketika Anda harus tinggal di Yogyakkarta terpisah dengan keluarga
di Papua? 2.
Menurut Anda hal apa saja yang Anda rasakan berbeda ketika Anda berada di Papua dan ketika
Anda berada di Yogyakarta? 3.
Apakah Anda merasakan ketidaknyamanan ketika Anda melihat perbedaan – perbedaan terkait
dengan bahasa, kebiasaan dan budaya yang ada di Yogyakarta?
4. Apa saja yang ada dalam pemikiran Anda saat
Anda melihat beberapa hal yang berbeda dan belum pernah Anda alami sebelumnya? Kenapa?
5. Apa saja yang Anda rasakan pada saat itu?
Kenapa? 6.
Kapan perasaan tidak nyaman itu mulai muncul? 7.
Apakah keadaan seperti itu kemudian memberikan dampak bagi aktivitas Anda sehari –
hari? 8.
Tolong ceritakan apa saja dampak yang Anda rasakan?
tanyakan gejala yang dialami 3.
Tahap recovery
1. Bagaimana cara Anda mengatasi perasaan tidak
nyaman tersebut? 2.
Kapan Anda merasa mulai bisa mengatasi perasaan – perasaan tidak nyaman itu?
3. Apa saja yang Anda pikirkan pada saat itu?
Kenapa? 4.
Lalu bagaimana perasaan Anda ketika Anda sudah mulai bisa mengatasi rasa tidak nyaman
tersebut? Kenapa? 4. Tahap
adjustment 1.
Apakah saat ini Anda merasakan perasaan Anda sudah jauh lebih baik? Kenapa?
2. Apa saja perasaan yang Anda rasakan sekarang?
3. Kenapa perasaan – perasaan itu bisa muncul?
4. Apakah saat ini Anda sudah merasa nyaman
tinggal di Yogyakarta? Kenapa? 5.
Apa yang Anda pikirkan tentang Yogyakarta dan orang – orang di Yogyakarta?
6. Bagaimana kemampuan bahasa Jawa Anda saat
ini? 7.
Apakah saat ini Anda sudah memiliki rutinitas? 8.
Apa saja rutinitas Anda saat ini? 9.
Apakah itu sudah dapat berjalan dengan baik? 10.
Bagaimana relasi Anda di lingkungan yang baru ini?
11. Apakah Anda memiliki cukup banyak teman di
lingkungan baru sekarang? 12.
Sejak kapan Anda merasakan hal ini?
GEJALA CULTURE SHOCK
NO GEJALA –
GEJALA CULTURE
SHOCK PERTANYAAN
WAWANCARA 1. a.
Merasa sedih, sendirian dan terasingkan b.
Tidak mampu berbicara dan mengerti
bahasa yang digunakan oleh orang setempat dan cenderung menghindari
kontak dengan orang lokal c.
Takut melakukan kontak fisik d.
Keinginan untuk berinteraksi dengan rekan sesama
e. Merasa tidak aman rasa ketakutan
yang berlebihan takut ditipu, dirampok, takut terluka
f. Perubahan tempramen, depresi, merasa
menderita dan lemah g.
Mudah tersinggung, kesal dan marah h.
Sulit berkonsentrasi dan tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang
sederhana i.
Kehilangan identitas dan kurang percaya diri
j. Merindukan keluarga dan rumah
k. Memiliki hasra makan, minum dan
tidur yang berlebihan atau bahkan sangat kurangsedikit insomnia
l. Bermasalah dengan kesehatan flu,
demam, diare, alergi m.
Mengembangkan obsesi seperti over- cleanliness
kebersihan yang berlebihan terkait dengan masalah
makan, minum, piring ataupun tempat tidur.
pertanyaan akan disesuaikan oleh
jawaban dari masing- masing subjek, karena
gejala yang dirasakan oleh subjek mungkin
saja berbeda
Proses wawancara ini melalui beberapa tahap, yaitu: 1.
Mencari subjek yang sesuai dengan kriteria dan bersedia untuk berpartisipasi menjadi subjek penelitian.
2. Membangun rapport, menjelaskan tujuan penelitian dan kembali
memastikan kesediaan subjek untuk berpartisipasi dalam penelitian. 3.
Menyusun jadwal wawancara berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan subjek penelitian.
4. Menyususn panduan wawancara yang bersifat terstruktur.
5. Melakukan wawancara
Data wawancara akan direkam menggunakan digital recorder dan selanjutnya akan disalin dalam bentuk transkrip verbatim.
E. Prosedur Analisis Data