kepercayaan diri dan tidak merasakan adanya perubahan tempramen ataupun emosi dalam dirinya. Keadaan – keadaan tersebut menunjukkan
bahwa HR sedang berada pada tahap crisis atau culture shock. Tahap ini dialami HR selama kurang lebih 3 bulan dan baru bisa diatasi memasuki
bulan ke sembilan tinggal di Yogyakarta. HR mencoba mengatasi masalah – masalahnya diantaranya dengan
membaca buku untuk menambah perbendaharaan kata untuk mempermudah ia berinteraksi dengan temannya di Yogyakarta. Setelah
HR mulai mampu untuk mengatasi masalahnya ia menjadi semakin termotivasi. HR merasa senang ketika ia mampu mengatasi masalahnya
dan perasaannya pun menjadi lebih baik. HR mengaku saat ini ia sudah dapat berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
HR sudah dapat menjalankan rutinitasnya dengan baik. Keadaan ini menunjukkan bahwa HR sudah mulai memasuki tahap selanjutnya, yakni
tahap recovery. HR memasuki tahap recovery pada saat semester 2 ini.
3. Subjek 3 VL
a. Deskripsi Subjek Subjek ketiga dalam penelitian ini adalah seorang perempuan
berusia 20 tahun. Subjek adalah mahasiswa asal Papua yang melanjutkan studi di Yogyakarta. Subjek tinggal di Papua sejak lahir sampai dengan
SMP, sedangkan SMA subjek tinggal di asrama. Subjek lahir di Sorong pada tanggal 8 Maret 1993. Subjek saat ini kuliah di salah satu universitas
swasta di Yogyakarta, saat ini subjek berada di semester 4. Di Yogyakarta subjek tinggal bersama neneknya di daerah condong catur.
b. Gambaran Umum Culture Shock yang Dialami Oleh Subjek 3 VL Ketika awal VL tinggal di Yogyakarta VL merasakan perasaan
senang karena akan tinggal di kota yang baru. Menurut VL Yogyakarta merupakan kota yang bagus dan memiliki suasana yang enak. VL
mengatakan bahwa dirinya sudah sangat tertarik dengan Yogyakarta, sehingga ia ingin tinggal di Yogyakarta. Selain itu, VL juga mengaku
dengan tinggal sendiri di Yogyakarta VL menjadi merasa tertantang untuk menjalaninya. Keadaan ini menunjukkan bahwa VL sedang berada
pada tahap honeymoon. Tahap ini di alami VL selama 1 bulan pertama tinggal di Yogyakarta.
Pada bulan selanjutnya VL mengaku bahwa masalah – masalah mulai bermunculan. VL mengatakan bahwa dirinya mengalami banyak
masalah yang menyebabkan perasaan senang yang dirasakan ketika awal – awal tinggal di Yogyakarta berkurang. VL mulai menyadari bahwa
dirinya tinggal jauh dari orang tua dan adik – adiknya, hal ini menyebabkan VL merasakan perasaan sedih dan rindu dengan
keluarganya. Selain itu, hidup di Yogyakarta membuat menuntut VL untuk menjadi lebih sabar dan mandiri.
Di sisi lain, VL merasakan adanya perbedaan bahasa atau cara bicara antara Papua dan Yogyakarta. VL mengatakan bahwa teman –
temannya di Yogyakarta seringkali tidak mengerti dengan cara bicara VL.
Ketika hal itu terjadi VL mencoba untuk menjelaskan apa yang dimaksud, namun temannya tetap saja tidak mengerti. Hal ini kemudian yang
memicu perasaan tidak nyaman dalam diri VL. Masalah lain yang dialami oleh VL adalah masalah terkait dengan kekasih VL. VL merasa bahwa
semenjak VL tinggal di Yogyakarta kekasih VL seringkali mengekang VL. Hal ini yang menyebabkan VL berkelahi dengan
kekasihnya.Perkelahian tersebut yang kemudian menimbulkan masalah bagi VL. Selain itu, VL juga mengalami masalah dengan Omanya. VL
mengatakan bahwa Omanya sudah tidak mau mengantar – jemput VL, padahal saat itu VL belum bisa mengendarai sepeda motor ataupun mobil.
Hal ini menyebabkan VL dituntut untuk bisa membawa kendaraan sendiri. Keadaan seperti ini menimbulkan suatu masalah bagi VL.
Di sisi lain, VL merasa bahwa teman – temannya yang berasal dari Jawa lebih memilih untuk berinteraksi sendiri dan tidak mengajak
VL. Hal ini mengakibatkan VL menjadi merasa terasingkan.VL juga mengatakan bahwa dirinya memiliki kebiasaan tertawa terbahak – bahak
dan VL merasa teman – temannya sering memandang heran terhadap kebiasaannya itu. VL menceritakan bahwa dirinya memiliki keinginan
untuk selalu berinteraksi dengan rekannya yang juga berasal dari Papua, supaya ketika VL ada masalah VL dapat meminta bantuan kepada
temannya tersebut. VL mengaku bahwa dirinya pernah merasakan perasaan tidak aman di Yogyakarta, ini disebabkan oleh cerita yang
didengar VL dari teman – temannya tentang kejahatan di Yogyakarta. VL
mengatakan dirinya pernah mengalami masalah dengan teman – temannya, hal ini dikarenakan VL tidak cocok dengan sifat temannya.
Keadaan ini menunjukkan bahwa VL sedang berada pada tahap crisis atau culture shock. Tahap ini dialami VL selama 9 bulan.
VL berusaha untuk mengatasi perasaan – perasaan tidak nyamannya dengan cara merubah pola pikirnya. Ketika temannya tidak
mengerti cara bicara VL, VL mencoba untuk menyesuaikan diri dengan belajar bahasa yang bisa dimengerti teman – temannya dan berusaha
untuk mengerti bahasa Jawa. Selain itu, VL berusaha untuk menunjukkan kepada lingkungannya bahwa dirinya mampu.VL menunjukkan kepada
Omanya bahwa dirinya mampu untuk mandiri. VL juga menunjukkan ke teman – temannya dengan apa adanya dirinya. Semua usaha VL tersebut
berhasil dan VL sudah dapat mengatasi semua masalahnya. Keadaan ini menunjukkan bahwa VL telah memasuki tahap selanjutnya, yakni tahap
recovery.VL mulai memasuki tahap recovery. VL mulai memasuki tahap recovery setelah setahun tinggal di Yogyakarta.
Ketika VL sudah berhasil mengatasi semua masalahnya, VL merasa sangat bersyukur.VL mengatakan bahwa dirinya sudah lebih baik,
VL sangat merasa senang dan bahagia. Di sisi lain, VL merasa bahwa dirinya sudah mampu beradaptasi dengan fakultas. VL juga merasa
bahwa teman – temannya sudah bisa menerima dirinya.Hal ini yang membuat perasaan VL sudah jauh lebih baik. Di Yogyakarta VL merasa
sudah memiliki sahabat yang seperti keluarga sendiri dan VL merasa
bahwa Yogyakarta sudah menjadi bagian dari hidupnya. VL mengatakan bahwa saat ini VL sudah merasa nyaman sekali tinggal di Yogyakarta.
Rutinitas VL sudah dapat berjalan dengan baik dan relasi VL dengan orang – orang di lingkungannya sudah menjadi lebih dekat. Saat ini VL
sudah memiliki sahabat dan bisa bergabung dengan teman – teman yang berasal dari Jawa. Keadaan ini menggambarkan bahwa pada saat ini VL
telah memasuki tahap adjustment. VL memasuki tahap ini setelah dua tahun tinggal di Yogyakarta.
4. Subjek 4 IF