Faktor – Faktor Penyebab Kredit Bermasalah

dalam menyusun rencana kredit serta dalam membuat keputusan akhir kredit, hal mana juga dipengaruhi oleh pengalaman dan pertimbangan dari analisis kredit.

2.1.6.7 Faktor – Faktor Penyebab Kredit Bermasalah

1. Faktor Internal Menurut Dahlan Siamat 2001 : 175, faktor internal kredit bermasalah berhubungan dengan kebijakan dan strategi yang ditempuh pihak bank. a. Kebijakan perkreditan yang ekspansif Bank yang memiliki kelebihan dana exess liqudity sering menetapkan kebijakan perkreditan yang terlalu ekspansif yang melebihi pertumbuhan kredit secara wajar yaitu dengan menetapkan sejumlah target kredit yang harus dicapai ubtuk kurun waktu tertentu tersebut cenderung mendorong pejabat kredit menempuh langkah – langkah yang lebih agresif dalam memilih calon debitur dan kurang menerapkan prinsip – prinsip perkreditan yang sehat dalam menilai permohonan kredit sebagaimana seharusnya. Di samping itu bank sering saling membajak nasabah dengan memeberikan kemudahan yang berlebihan. Bank dalam beberapa kasus sering mengabaikan kalau calon debiturnya masuk dalam daftar kredit macet yang diterbitkan bank indonesia secara rutin. b. Penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan Pejabat bank sering tidak mengikuti dan kurang disiplin dalam menerapkan prosedur perkreditan sesuai dengan pedoman dan tata cara pemberian kredit dalam suatu bank. Hal yang sering terjadi, bank tidak mewajibkan calon debitur membuat studi kelayakan dan menyampaikan data keuangan yang lengkap. Penyimpangan sistem dan prosedur perkreditan tersebut bisa disebabkan karena jumlah dan prosedur dan kualitas sumber daya manusia khususnya yang menangani maslah perkreditan belum memadai. Di samping itu, salah satu penyebab timbulnya kredit bermasalah tersebut dari sisi intern bank adalah adanya pihak dalam bank yang sangat dominan dalam pemutusan kredit. c. Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit Untuk mengukur kelemahan sistem administrasi dan pengawasan kredit bank dapat dilihat dari dokumen kredit yang seharusnya diminta dari debitur tapi tidak dilakukan oleh bank, berkas perkreditan tidak lengkap dan tidak teratur, pemntauan terhadap usaha debitur tidak dilakukan secara rutin, termasuk peninjauan langsung pada lokasi usaha debitur secara periodik. Lemahnya sistem administrasi tersebut menyebabkan kredit yang secara potensial akan mengalami masalah tidak dapat dilacak secara dini, sehingga bank melakukan langkah – langkah pencegahan. d. Lemah sistem informasi kredit sistem informasi kredit yang tidak berjalan sebagaimana seharusnya akan memperlemah keakuratan pelaporan bank yang pada gilirannya akan sulit melakukan deteksi dini. Hal tersebut dapat menyebabkan terlambatnya pengambilan langkah – langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah. e. Itikad kurang baik dari pihak bank pemilik atau pengurus bank seringkali memenafaatkan keberadaan banknya untuk kepentingan kelompok bisnisnya dengan sengaja melanggar ketentuan kehati – hatian perbankan terutama ketentuan legal lending limit. Skenario lain adalah pemilik dan atau pengurus bank memberikan kredit tersebut digunakan untuk kepentingan pemilik atau pengurus bank untuk tujuanyang lain. Skenario lain adalah pemilik dan atau pengurus bank untuk tujuan yang lain. Skenario ini terjadi karena adanya kerjasama antara pemilik dan pengurus bank yang memiliki itikad kurang baik. 2. Faktor eksternal Faktor eksternal ini sangat terkait dengan kegiatan usaha debitur yang menyebabkan tejadinya kredit bermasalah antara lain dari : 1. Penurunan kegiatan ekonomi dan tingginya tingkat bunga kredit Kegiatan usaha debitur rentan terhadap terjadinya penurunan kegiatan ekonomi dan dalam waktu yang sama tingkat suku bunga mengalami kenaikan yang tinggi. Penurunan kegiatan ekonomi dapat disebabkan oleh adanya kebijakan pengetatan uang yang dilakukan oleh bank indonesia menyebabkan tingkat bunga naik yang pada gilirannya bank tidak lagi mampu membayar cicilan pokok dan bunga kredit. 2. Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat oleh debitur Persaingan bank yang sangat ketat dalam penyaluran kredit dapat dimanfaatkan debitur yang kurang memiliki itikad baik dengan cara memeperoleh kredit melebihi jumlah yang diperlukan dan untuk usaha yang tidak jelas atau spekulatif. Dalam kondisi persaingan yang tajam sering bank manjadi rasional dalam pemberian kredit dan akan diperburuk dengan keterbatasan kemampuan teknis dan pengalaman petugas bank dalam pengelolaan kredit. 3. Kegagalan usaha debitur Kegagalan usaha debitur dapat terjadi karena sifat usaha debitur sensitive terhadap pengaruh eksternal external factor misalnya kegagalan dalam pemasaran produk, terjadi perubahan harga dipasar, perubahan pola konsumen dan pengaruh perekonomian nasional. 4. Debitur mengalami musibah Musibah dapat saja terjadi pada debitur misalnya meninggal dunia, lokasi usahanya mengalami kebakaran atau kerusakan sementara usaha debitur tidak dilindungi dengan asuransi. 2.1.7 Perusahaan Pembiayaan Konsumen 2.1.7.1 Pengertian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki 110 CDT Shogun Pada PT.Anthon Jaya Motor Bondowoso.

0 3 79

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN PADA TOKO BUKU TOGAMAS JEMBER

0 4 17

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA SECARA KREDIT PADA DEALER GARUDA MOTOR DI BANYUWANGI

0 5 17

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL MEREK SUZUKI PADA PT. UMC CABANG JEMBER

0 7 62

Analisis variabel-variabel yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor kawasaki pada PT. Surapita Unitrans cabang Jember

0 3 90

PENGARUH VARIABEL BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SEPEDA Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Honda Pada Pt. Central Sakti Motor Cabang Wonogiri.

0 1 13

VARIABEL – VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BPR SURYA ARTHA UTAMA DI SURABAYA.

0 0 109

VARIABEL VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT UNTUK PEMBELIAN SEPEDA MOTOR PADA PT. SUZUKI SEJAHTERA SIDOARJO

0 0 20

VARIABEL – VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BPR SURYA ARTHA UTAMA DI SURABAYA

0 0 15