Asumsi- Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda

d Estimasi yaitu e yang diharapkan sekecil mungkin. Penerapan asumsi klasik pada model regresi linier berganda tergantung ada tidaknya gangguan pada asumsi klasik tersebut. Dalam pengujian ini dihindari penyimpangan- penyimpangan yang bersifat sebagai berikut :

1. Autokorelasi

Satu dari asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa kesalahan atau gangguan. Uji yang kedalam fungsi regresif populasi adalah random atau tak berkorelasi. Jika ini dilanggar, kita mempunyai problem serial korelasi atau autokorelasi. Sedangkan yang dimaksud dengan autokorelasi yaitu keadaan dimana kesalahan pengganggu dalam suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan pengganggu periode yang lain. Pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik Durbin Watston Gujarati, 1995 : 223. d =       n 1 t 2 t n 1 t 1 t 1 e e e Dimana : e t = Residual perbedaan variabel tak bebas yang sebenarnya dengan variabel tak bebas yang ditaksir dari setiap periode waktu. e t-1 = Residual dari waktu sebelumnya. Gambar 8. Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi Menolak Ho bukti autokorelasi nositif Daerah keragu- raguan Daerah keragu- raguan Menolak Ho bukti autokorelasi positif Menerima Hi atau Ho kedua-duanya 4d 4-dl 4-du du 0 dl Sumber : Gujarati Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta, Hal. 216 Dari hasil d hitung kemudian dilambangkan dengan d tabel . Hipotesis Ho : Ada autokorelasi positif atau autokorelasi negatif. Hi : Tidak ada autokorelasi positif atau autokorelasi negatif. Uji autokorelasi ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara residu atau sisa regresi pada kasus ke-n dengan residu kasus ke n-1.

2. Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Hal tersebut dilambangkan sebagai : E Ui 2 = …………………………… Gujarati, 1995 : 223 2  Dimana : 2  = Varian I = 1, 2, ….. n Apabila didapat varian yang sama maka asumsi homokedastisitas penyebaran yang sama diterima.

3. Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independen terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel independen lainnya, dengan kata lain satu atau lebih variabelnya merupakan fungsi linier dari variabel independen yang lain. Untuk mempermudah dalam pengujian maka terlebih dahulu dilakukan uji korelasi. Uji korelasi ini dilakukan untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen. Tulisan dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Faktor VIF. VIF = 1 1 – R 2 Sudrajat, 1998 : 210 Dimana : R = Koefisien korelasi antar variabel bebas VIF menyatakan tingkat pembengkakan varian apabila VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinier pada persamaan tersebut.

3.4.3. Teknik

Analisis Data diolah dengan teknik analisis dengan menggunakan uji statistik regresi linier berganda, dengan bentuk persamaannya adalah sebagai berikut : Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + Sudjana, 2003 : 69 c Keterangan : Y = Keputusan pemberian kredit b = Konstanta b 1 ...b 4 = Koefisien X 1 = Kemauan untuk membayar character X 2 = Pendapatan debitur capacity X 3 = Modal debitur capital X 4 = Jaminan atas kredit collateral X 5 = Kondisi perekonomian secara umum conditions c = Variabel pengganggu, merupakan wakil dari semua faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pemberian kredit. Untuk mengetahui apakah model analisis tersebut cukup layak atau tidak digunakan dalam pembuktian selanjutnya, maka perlu untuk mengetahui R 2 koefisien determinasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : R 2 = 2 y gresi Re JK  Sudjana, 2003 : 107 Keterangan : R 2 = Koefisien determinasi JK = Jumlah kuadrat 2 y  = Jumlah kuadrat-kuadrat total regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki 110 CDT Shogun Pada PT.Anthon Jaya Motor Bondowoso.

0 3 79

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN PADA TOKO BUKU TOGAMAS JEMBER

0 4 17

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA SECARA KREDIT PADA DEALER GARUDA MOTOR DI BANYUWANGI

0 5 17

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL MEREK SUZUKI PADA PT. UMC CABANG JEMBER

0 7 62

Analisis variabel-variabel yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor kawasaki pada PT. Surapita Unitrans cabang Jember

0 3 90

PENGARUH VARIABEL BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SEPEDA Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Honda Pada Pt. Central Sakti Motor Cabang Wonogiri.

0 1 13

VARIABEL – VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BPR SURYA ARTHA UTAMA DI SURABAYA.

0 0 109

VARIABEL VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT UNTUK PEMBELIAN SEPEDA MOTOR PADA PT. SUZUKI SEJAHTERA SIDOARJO

0 0 20

VARIABEL – VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BPR SURYA ARTHA UTAMA DI SURABAYA

0 0 15