Tabel 13 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
-.155 .095
-1.636 .109
-.052 .081
-.087 -.643
.524 -.091
-.095 -.087
.720 .239
.407 3.005
.004 .408
.409 .407
Constant LogX1
LogX2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Zero-order Partial
Part Correlations
Dependent Variable: Log2Y a.
Sumber : Lampiran 4 Adapun persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Y = - 0,155 - 0,052 X
1
+ 0,720 X
2
Interpretasi dari persamaan regresi diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar - 0,155 Artinya tanpa pengaruh dari variabel Profitabilitas Industri dan
Profitabilitas Industri Keuangan Tertimbang maka ROE Perusahaan nya
adalah – 0,155. b. Koefisien regresi variabel X
1
Profitabilitas sebesar - 0,538 Artinya apabila Profitabilitas Industri X
1
berubah sebesar satu- satuan mengakibatkan penurunan terhadap ROE Perusahaan Y sebesar -
0,538 dengan asumsi bahwa variabel lain konstan begitu pula sebaliknya. c. Koefisien regresi variabel X
2
Profitabilitas Industri Keuangan Tertimbang sebesar 0,720
Artinya apabila Profitabilitas Industri Keuangan Tertimbang X
2
berubah sebesar satu-satuan mengakibatkan penurunan terhadap ROE
Perusahaan Y sebesar - 0,040 dengan asumsi bahwa variabel lain
konstan begitu pula sebaliknya.
4.3.5. Koefisien Determinansi R
2
Besarnya pengaruh Profitabilitas Industri X
1
, Leverage Keuangan Tertimbang
X
2
dan berpengaruh terhadap ROE Perusahaan Y dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R-squareR
2
. Berikut ini nilai koefisien determinasi R-squareR
2
.
Tabel 14 : Nilai Koefisien Determinansi R-squareR
2
Model Summary
.417
a
.174 .137
.64278 .174
4.743 2
45 .014
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change F Change
df1 df2
Sig. F Change Change Statistics
Predictors: Constant, LogX2, LogX1 a.
Sumber : Lampiran 4 Nilai koefisien determinasi R-squareR
2
yang dihasilkan sebesar 0,174 menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas Industri X
1
, dan Leverage Keuangan Tertimbang
X
2
dapat menjelaskan ROE Perusahaan Y sebesar 17,4 sedangkan sisanya 82,6 dijelaskan oleh variabel lain
diluar model.
4.3.6. Uji t
Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Hubungan secara parsial antara variabel X
1
terhadap Y Dari uji-t atau t-test dari Variabel X
1
Profitabilitas Industri, didapat t
hitung
adalah -0,643 dengan tingkat signifikansi 0,524. Karena probabilitas 0,524 dari α 0,05, maka Profitabilitas Industri
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROE Perusahaan Rokok, sehingga penggunaan variabel bebas atau variabel independent
Profitabilitas Industri untuk menganalisis variabel terikat atau variabel dependen tidak dapat dipercaya.
b. Hubungan secara parsial antara variabel X
2
terhadap Y Dari uji-t atau t-test dari Variabel X
2
Leverage Keuangan Tertimbang, didapat t
hitung
adalah 3.005 dengan tingkat signifikansi 0,004. Karena probabilitas 0,004 dari α 0,05, maka Leverage Keuangan Tertimbang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE Perusahaan Rokok, sehingga penggunaan variabel bebas atau variabel independent Leverage
Keuangan Tertimbang untuk menganalisis variabel terikat atau variabel dependen dapat dipercaya.
4.4. Pembahasan
a. Variabel Profitabilitas Industri tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap ROE Perusahaan pada perusahaan Rokok yang go publik di BEI
tahun 2005-2008. Dikarenakan dengan tingkat signifikansi 0,524. Maka probabilitas 0,524 dari α 0,05. Ini menunjukkan bila Profitabilitas
Industri menurun tetapi ROE Perusahaan rokok tetap mengalami peningkatan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan