Motivasi Belajar Siswa Hasil Belajar

reproduksi, selain itu juga untuk mengetahui ketercapaian indikator yang telah ditentukan. Hasil post-test siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Post-test Siklus II No Hasil Belajar Nilai 1 Nilai Rata-rata 81,66 2 Nilai Tertinggi 90,00 3 Nilai Terendah 80,00 4 Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≥ 76 30 5 Jumlah Siswa yang mendapat nilai 76 6 Persentase Ketuntasan 100 7 Persentase Ketidaktuntasan e. Refleksi Pada siklus II ini peneliti sudah melaksanakan upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan melebihi target yang ditentukan yaitu mencapai persentase ketuntasan 100. Pada ranah afektif dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer juga mengalami peningkatan. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti ternyata memberikan dampak positif yang cukup besar untuk siswa. Untuk hasil kuisioner yang diisi oleh siswa kelas XI IPA 2, motivasi siswa termasuk dalam kategori tinggi dan sedang.

C. Analisis Data

1. Motivasi Belajar Siswa

a. Motivasi Belajar Awal Kuisioner motivasi awal siswa diberikan dengan tujuan untuk melihat motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi. Kuisioner motivasi awal ini terdiri dari 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif, dengan kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dari data yang diperoleh, hasil kuisioner motivasi awal adalah 56,66 siswa yang memiliki motivasi tinggi dan 43,33 siswa yang memiliki motivasi sedang. Hasil kuisioner motivasi awal siswa dapat dilihat dalam grafik pada gambar 4.8 berikut ini. Gambar 4.7 Persentase Motivasi Awal Siswa b. Motivasi Belajar Akhir Kuisioner motivasi akhir siswa diberikan dengan tujuan untuk melihat motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi dengan menggunakan pembelajaran Tipe Picture and Picture. Data kuisioner motivasi akhir siswa menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi menggunakan Tipe Picture and Picture adalah 80,00 siswa memiliki motivasi yang tinggi dan 20,00 siswa memiliki motivasi sedang. Hasil kuisioner motivasi akhir siswa dapat dilihat dalam grafik pada Gambar 4.9 berikut ini. 10 20 30 40 50 60 TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG P ers entase Gambar 4.8 Persentase Motivasi Akhir Siswa

2. Hasil Belajar

a. Hasil Belajar Aspek Kognitif Hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat dari hasil post-test siklus I dan post- test siklus II. Berikut merupakan Tabel 4.8 perbandingan post-test siklus I dan post-test siklus II. Tabel 4.8 Perbandingan Post-test Siklus I dan Siklus II No Hasil Belajar Post-test I Post-test II 1 Nilai Rata-rata 72,00 81,66 2 Nilai Terendah 65,00 80,00 3 Nilai Tertinggi 85,00 90,00 4 Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≤ 76 23 5 Jumlah Siswa yang mendapat nilai 76 7 30 6 Persentase Ketidaktuntasan 76,66 7 Persentase Ketuntasan 23,33 100 Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa di post-test siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata post-test siklus I. Nilai rata-rata dari post-test siklus I ke post-test siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 10 20 30 40 50 60 70 80 TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG P ers entase 72,00 menjadi 81,66. Pada siklus I, terdapat 3 orang yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 85, namun salah satu siswa tersebut mengalami penurunan dalam post-test siklus II yaitu dari 85 menjadi 80. Hal ini dapat terjadi karena siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal-soal ataupun kurang mempersiapkan belajar. Nilai terendah siswa pada post-tes I mengalami peningkatan dalam post-test II yaitu dari 60 menjadi 80. Jumlah siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dari 7 orang siswa 23,33 menjadi 30 orang siswa 100. Sehingga membuat persentase siswa yang belum tuntas menurun drastis dari 76,66 menjadi 0. b. Hasil Belajar Aspek Afektif Hasil belajar siswa dalam aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer. Observer bertugas untuk mengisi data di lembar observasi kelompok siswa. Anggota kelompok siswa dalam siklus I dan siklus II berbeda, pada siklus II anggota kelompok siswa telah dibagi oleh peneliti berdasarkan kemampuan akedemik siswa yang dilihat dari hasil post-test siklus I. Dari data hasil observasi kelompok siklus I akan dibandingkan dengan data hasil observasi kelompok pada siklus II. Data yang dihasilkan akan dihitung dalam bentuk data kuantitatif. Berikut merupakan Tabel 4.9 hasil perhitungan dan pengelompokkan kategori dalam ranah afektif. Tabel 4.9 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II No Kategori Siklus I Siklus II 1 Tinggi 100 100 2 Sedang 3 Rendah Berdasarkan data perhitungan observasi di atas, hasil belajar dalam aspek afektif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu rata-ratanya dari 79,21 menjadi 86,85. Ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Hasil belajar siswa dalam aspek afektif pada siklus I dan siklus II adalah 100, ini memperlihatkan bahwa sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikategorikan baik.

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENERAPAN MODEL TIPE PICTURE TO PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 26

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi keanekaragaman hayati.

3 26 266

Penerapan pembelajaran kooperatif teknik picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMS Negeri 10 Yogyakarta pada materi animalia.

0 2 188

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi keanekaragaman hayati

0 1 264

Niken Larasati S841102010

0 0 111

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA Aden Arif Gaffar

0 1 12