Motivasi Belajar LANDASAN TEORI

4.. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Motivasi menurut Sardiman 2004 menyatakan bahwa motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang tersebut mau dan ingin melakukan sesuatu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang mengaktifkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Jenis Motivasi a. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar Sardiman,2004. b. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. c. Faktor – faktor yang mempengaruhi Dalam buku belajar dan pembelajaran, menurut Ali Imron dalam Siregar dan Nara 2010 mengemukakan enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran yang meliputi : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Cita – cita aspirasi pembelajaran. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika sebelumnya sudah memiliki cita – cita untuk masa depan. 2. Kemampuan siswa Siswa yang mengetahui kemampuannya pada bidang tertentu akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan kemampuannya dalam bidang tertentu. 3. Kondisi siswa Kondisi fisik dan dan kondisi psikis siswa akan mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi siswa untuk belajar. 4. Kondisi lingkungan siswa Kondisi lingkungan siswa dapat diamati dari lingkungan fisik dan sosial siswa. Faktor lingkungan fisik mempengaruhi kenyamannan siswa saat belajar, sedangkan faktor lingkungan sosial seperti teman sepermainan, keluarga, dan teman kelas yang tidak menunjukkan kebiasaan belajar akan berpengaruh terhadap motivasi terhadap rendahnya motivasi belajar siswa. 5. Unsur – unsur dinamis belajarpembelajaran Dilihat dari upaya memotivasi tersebut dilakukan. Bahan pelajaran, alat bantu belajar, dan suasana belajar dapat mendinamisasikan proses pembelajaran. 6. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Guru mengubah kebiasaan dari yang semula menganggap siswa sebagai obyek menjadi menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran. Djamarah 2006 menyatakan ada beberapa cara menumbuhkan motivasi dalam belajar dikelas, antara lain: 1. Memberi angka Angka yang dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan motivasi mereka dimasa mendatang. 2. Hadiah Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang – kenangan. Hadiah yang diberikan kepada orang lain berupa apa saja, tergantung dari keinginan pemberi atau bisa juga sesuai dengan prestasi yang dicapai seseorang. 3. Saingan kompetisi Kompetensi adalah saingan, yang dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah dalam belajar. Persaingan baik dalam individu atau kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Ego – involvement Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga diri. 5. Memberi ulangan Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Anak didik biasanya mepersiapkan diri dengan belajar jauh – jauh hari untuk menghadapi ulangan. Oleh karena itu, ulangan merupakan strategi yang cukup untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar. 6. Mengetahui hasil Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil, anak didik didorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, anak didik berusaha ntuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan itensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari. 7. Pujian Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan alat motivasi. Pujian adalah bentuk Reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan disekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat – buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik. 8. Hukuman Meski hukuman sebagai Reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman akan merupakan alat motivasi yang baik bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, karena bukan balas dendam. 9. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih daripada anak didik yang berhasrat untuk belajar. 10. Minat Minat adalah kencenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Motivasi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah dimana siswa diharapkan memiliki minat, ketekunan, sikap, dan motivasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri tanpa adanya dorongan dari pihak lain motivasi intrinsik. Ini bisa diwujudkan dengan memberikan kebiasaan belajar bagi siswa seperti sering memberikan tugas dan Test. Untuk menjadi siswa yang termotivasi belajar atas keinginannya sendiri, pertamnanya memang perlu dorongan dari pihak lain terlebih dahulu motivasi ekstrinsik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENERAPAN MODEL TIPE PICTURE TO PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 26

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi keanekaragaman hayati.

3 26 266

Penerapan pembelajaran kooperatif teknik picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMS Negeri 10 Yogyakarta pada materi animalia.

0 2 188

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi keanekaragaman hayati

0 1 264

Niken Larasati S841102010

0 0 111

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA Aden Arif Gaffar

0 1 12