Penerapan pembelajaran kooperatif teknik picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMS Negeri 10 Yogyakarta pada materi animalia.

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA PADA MATERI ANIMALIA

Deska Aliza

Universitas Sanata Dharma 2016

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Guru Biologi di SMA Negeri 10 Yogyakarta, didapatkan adanya berbagai masalah seperti nilai rata-rata kelas hanya 64,5% dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tergolong sangat rendah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tekhnik Picture and Picture.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus sebanyak 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian kuesioner, post-test dan lembar observasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta yang berjumlah 28 orang.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 85,89 pada siklus I menjadi 87,678 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai nilai KKM meningkat dari 92,86% menjadi 100%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I belum ada yang mencapai kriteria tinggi sedangkan pada siklus II 84,5% siswa sudah mencapai kriteria tinggi. Motivasi siswa pada siklus I yaitu 60,71% kategori tinggi dan pada siklus II meningkat menjadi 92,9% kategori tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 75 untuk nilai rata-rata kognitif, 75% untuk ketuntasan KKM, 70% untuk nilai afektif siswa, dan 70% untuk motivasi siswa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tekhnik Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Picture and Picture, Motivasi, Hasil Belajar, Animalia.


(2)

ABSTRACT

THE USE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TECHNICAL PICTURE AND PICTURE TO ENHANCE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOME OF THE 10TH GRADE STUDENTS SMA NEGERI 10

YOGYAKARTA TOWARDS ANIMALIA TOPIC Deska Aliza

Universitas Sanata Dharma 2016

After observing and interviewing the Biology teacher of SMA Negeri 10 Yogyakarta, many problems exist in the learning process of studying Biology. The problems are the class’ average score is only 64.5% and students’ motivation in the learning process is relatively very low. This research is conducted to enhance motivation and the learning outcomes of the 10th grade students class D SMA Negeri 10 Yogyakarta towards Animalia topic using cooperative learning technical Picture and Picture.

This research is a classroom action research and it is done in two cycles. Each cycle is done within two meetings and has two periods. For each cycle, there are four sequences; the plan, execution, observation and reflection. The data collection is gathered from the scoring of questionnaire sheets, post-tests, and observation sheets. The subjects are the 28 students of 10th grade class D SMA Negeri 10 Yogyakarta.

The result of the study reveals the enhancement of the learning motivation and learning outcome of students. Students’ learning outcome in cognitive aspect increases from 85,89 to 87,678 in the average on the first cycle. In addition, there is an enhancement of KKM score among students from 92,86% to 100%. Learning outcome students’ on first cycle no one has reached an criteria in addition on the second cycle 84,5% of students have reached high criteria. Motivation students’ at first cycle is 60,71% high category and at second cycle increased to 92,9% high category. According to the data above, it shows the indicator that writer wants to achieve has been accomplished. The targets are 75 for cognitive average score, 75% for KKM accomplishment, 70% for the students’ affective aspect, and 70% for the minimum target of students’ motivation in the learning process. According to the data above, the writer may conclude that cooperative learning model Picture and Picture is effective to enhance students’ motivation and learning outcome in Biology subject class D SMA Negeri 10 Yogyakarta towards Animalia topic.

Keywords: Cooperative Learning Model, Picture and Picture, Motivation, Learning Outcome, Animalia.


(3)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA PADA MATERI ANIMALIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh :

Deska Aliza NIM : 121434033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(4)

(5)

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan yang Maha Esa Ayah, Ibu dan Keluarga besar tersayang Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi Sahabat-sahabatku Pendidikan Biologi 2012 Universitas Sanata Dharma


(7)

MOTTO

ILMU TANPA AGAMA ADALAH LUMPUH

AGAMA TANPA ILMU ADALAH BUTA


(8)

(9)

(10)

ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA PADA MATERI ANIMALIA

Deska Aliza

Universitas Sanata Dharma 2016

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Guru Biologi di SMA Negeri 10 Yogyakarta, didapatkan adanya berbagai masalah seperti nilai rata-rata kelas hanya 64,5% dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tergolong sangat rendah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tekhnik Picture and Picture.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus sebanyak 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian kuesioner, post-test dan lembar observasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta yang berjumlah 28 orang.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 85,89 pada siklus I menjadi 87,678 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai nilai KKM meningkat dari 92,86% menjadi 100%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I belum ada yang mencapai kriteria tinggi sedangkan pada siklus II 84,5% siswa sudah mencapai kriteria tinggi. Motivasi siswa pada siklus I yaitu 60,71% kategori tinggi dan pada siklus II meningkat menjadi 92,9% kategori tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 75 untuk nilai rata-rata kognitif, 75% untuk ketuntasan KKM, 70% untuk nilai afektif siswa, dan 70% untuk motivasi siswa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tekhnik Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Picture and Picture, Motivasi, Hasil Belajar, Animalia.


(11)

ABSTRACT

THE USE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TECHNICAL PICTURE AND PICTURE TO ENHANCE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOME OF THE 10TH GRADE STUDENTS SMA

NEGERI 10 YOGYAKARTA TOWARDS ANIMALIA TOPIC Deska Aliza

Universitas Sanata Dharma 2016

After observing and interviewing the Biology teacher of SMA Negeri 10 Yogyakarta, many problems exist in the learning process of studying Biology. The

problems are the class’ average score is only 64.5% and students’ motivation in

the learning process is relatively very low. This research is conducted to enhance motivation and the learning outcomes of the 10th grade students class D SMA Negeri 10 Yogyakarta towards Animalia topic using cooperative learning technical Picture and Picture.

This research is a classroom action research and it is done in two cycles. Each cycle is done within two meetings and has two periods. For each cycle, there are four sequences; the plan, execution, observation and reflection. The data collection is gathered from the scoring of questionnaire sheets, post-tests, and observation sheets. The subjects are the 28 students of 10th grade class D SMA Negeri 10 Yogyakarta.

The result of the study reveals the enhancement of the learning motivation

and learning outcome of students. Students’ learning outcome in cognitive aspect

increases from 85,89 to 87,678 in the average on the first cycle. In addition, there is an enhancement of KKM score among students from 92,86% to 100%. Learning outcome students’ on first cycle no one has reached an criteria in addition on the second cycle 84,5% of students have reached high criteria. Motivation students’ at first cycle is 60,71% high category and at second cycle increased to 92,9% high category. According to the data above, it shows the indicator that writer wants to achieve has been accomplished. The targets are 75 for cognitive average score, 75% for KKM accomplishment, 70% for the students’ affective aspect, and 70%

for the minimum target of students’ motivation in the learning process. According

to the data above, the writer may conclude that cooperative learning model Picture and Picture is effective to enhance students’ motivation and learning outcome in Biology subject class D SMA Negeri 10 Yogyakarta towards Animalia topic.

Keywords: Cooperative Learning Model, Picture and Picture, Motivation, Learning Outcome, Animalia.


(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Picture and Picture Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta Pada Materi Animalia”.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program studi Pendidikan Biologi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada

1. Allah Swt. yang selalu memberi rahmat kehidupan, penyertaan, dan memberkatiku sepanjang waktu.

2. Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dorongan semangat serta perhatian sehingga aku dapat sampai sekolah ke jenjang ini.

3. Ibu Dra Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sabar menghadapi saya selama bimbingan dan berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Ibu Dra. Dyah Amin selaku guru biologi SMA Negeri 10 Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaaan penelitian dan membimbing saya.

5. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Biologi Pak Tri, Pak Kris, Bu Luisa, Romo Wir, Bu Ika, Bu Nana, Bu Wiwid, Bu Ratna, Bu Nia, Pak Suthardi, dan segenap Staff Sekretariat JPMIPA Sanata Dharma yang telah mendukung penulisan skripsi ini secara tidak langsung.

6. Sahabat terdekat Damar Sugesti Sulistia yang telah memberikan semangat dan membantu dalam penulisan skripsi ini.


(13)

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5


(15)

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Belajar dan Pembelajaran ... 8

B. Motivasi Belajar ... 10

C. Hasil Belajar ... 14

D. Pembelajaran Kooperatif ... 18

E. Teknik Picture And Picture ... 21

F. Pembelajaran Animalia ... 24

G. Kajian Empiris ... 24

H. Kerangka Berpikir ... 25

I. Hipotesa………...….28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Setting Penelitian ... 29

C. Variabel Penelitian ... 29

D. Rancangan Tindakan ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 33


(16)

G. Analisis Data ... 36

H. Indikator Keberhasilan Penelitian………...41

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Pelaksanaan Penelitian ... 43

B. Hasil Penelitian ... 43

C. Analisis Data ... 55

D. Pembahasan ... 58

BAB V KESIMPULAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 36

Tabel 3.2 Penetapan Skor Motivasi Belajar ... 37

Tabel 3.3 Kategori Motivasi Belajar Siswa ... 37

Tabel 3.4 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ... 38

Tabel 3.5 Kriteria Aspek Afektif Siswa ... 40

Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 41

Tabel 4.1 Data Motivasi Awal Siswa ... 45

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus I... 48

Tabel 4.3 Hasil Post-test Siklus I ... 49

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus II ... 53

Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus II ... 53

Tabel 4.6 Data Motivasi Akhir Siswa ... 54

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Post-test Siklus I dan Siklus II ... 56

Tabel 4.8 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ... 57

Tabel 4.9 Analisis Item Kuesioner Motivasi Pernyataan Positif………...…59


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 27

Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ... 30

Gambar 4.1 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok ... 46

Gambar 4.2 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok dan Menempel Kartu Gambar di Papan Tulis ... 47

Gambar 4.3 Obsever Saat Melakukan Observasi di Kelas ... 49

Gambar 4.4 Siswa Saat Mengerjakan Post-test Siklus I ... 50

Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok dan Menempelkan Gambar di Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 52

Gambar 4.6 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok... 52

Gambar 4.7 Peneliti Menyampaikan Materi Kepada Siswa ... 53

Gambar 4.8 Siswa Mengerjakan Post-test Siklus II... 54

Gambar 4.9 Persentase Motivasi Awal Siswa... 55

Gambar 4.10 Persentase Motivasi Akhir Siswa ... 56

Gambar 4.11 Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Akhir Siswa ... 59

Gambar 4.12 Perbandingan Nilai Kognitif Siklus I dan Siklus II ... 62


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Silabus ... 71

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 73

Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 83

Kisi-Kisi ... 102

Soal Post-test, dan Kunci Jawaban ... 107

Lembar Observasi Kelas ... 121

Lembar Kuisioner ... 123

Data Nilai Post-test I ... 125

Data Nilai Post-test II ... 126

Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II ... 127

Data Perhitungan Kuisioner Motivasi Awal dan Akhir ... 129

Hasil Post-test I tertinggi dan terendah ... 131

Hasil Post-test II tertinggi dan terendah ... 139

Hasil LKS siklus I pertemuan 1 ... 147

Hasil LKS siklus I pertemuan 2 ... 149

Hasil LKS siklus II pertemuan 1 ... 151

Hasil LKS siklus II pertemuan 2 ... 154

Media Picture and Picture yang di Gunakan Pada Siklus I dan Siklus II ... 157

Hasil Lembar Observasi ... 158

Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Awal ... 162

Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Akhir... 164


(20)

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan kegiatan dimana terjadinya proses belajar. Didalam pembelajaran pendidik memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peserta didik. Dari proses pembelajaran ini diharapkan siswa atau peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan ditunjukkan dengan perubahan dalam diri peserta didik menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Biologi merupakan salah satu pelajaran yang mencakup ilmu alam atau keseluruhan makhluk hidup yang ada di bumi ini. Dengan ilmu yang begitu luas biologi tidak dapat dikuasai atau dipahami hanya dengan mendengarkan penjelasan dari guru. Dengan menjelaskan materi saja siswa akan menjadi pasif. Tekhnik yang digunakan guru dalam proses pembelajaran dengan cara menjelaskan atau biasa disebut ceramah kurang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar biologi. Guru dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran yang meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar biologi siswa. Salah satu cara pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru adalah teknik pembelajaran Picture and Picture. Teknik tersebut


(22)

menggunakan gambar-gambar yang dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama masa PPL di SMA Negeri 10 Yogyakarta, diketahui bahwa kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dengan bantuan media powerpoint. Teknik ceramah membuat siswa menjadi kurang aktif selama pembelajaran dan proses pembelajaran terlihat tidak menarik. Meskipun selama pembelajaran, guru memberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab, namun hanya beberapa siswa saja yang mau bertanya sehingga peran guru masih sangat dominan. Siswa hanya mendengarkan penjelasan pelajaran dari guru tanpa adanya aktivitas yang melibatkan siswa untuk aktif. Selain itu, selama proses pembelajaran siswa juga sibuk sendiri dan tidak menghiraukan penjelasan dari guru seperti mengobrol dengan teman sebangku hingga menggangu temannya sampai membuat keributan di kelas.

Berdasarkan hasil ulangan harian biologi pada materi animalia kelas X D sebelumnya didapatkan nilai rata-rata 64,5. Dari nilai rata-rata yang diperoleh 38,5 % siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sementara 61,5 % siswa memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan. Secara nasional pembelajaran dianggap tuntas apabila KKM minimal 75%. Dari data tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas X D masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang dipakai oleh guru masih menggunakan metode ceramah sehingga motivasi belajar siswa masih rendah. Metode yang digunakan


(23)

hampir sama terus menerus di setiap materi pembelajaran maka akan menimbulkan kebosanan bagi siswa. Untuk itu maka diperlukan suatu tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi siswa.

Salah satu cara untuk membangkitkan motivasi siswa adalah dengan menerapkan pembelajaran yang lebih menarik, tidak hanya dengan cara ceramah dan bantuan powerpoint saja. Biologi sebagai sebuah ilmu alam mengkaji tentang makhluk hidup. Obyek biologi bisa diamati secara langsung dan akan lebih bermakna apabila menggunakan teknik atau cara yang menyenangkan yang melibatkan siswa dalam berpikir sehingga mudah mendalami materi yang disampaikan dalam pembelajaran. Pembelajaran teknik Picture and Picture dapat membantu siswa mengamati secara langsung materi yang disampaikan melalui gambar-gambar yang terkait dengan materi yang dipelajari.

Menurut Suprijono (2009), pembelajaran kooperatif adalah konsep belajar dalam bentuk kelompok. Salah satu teknik kooperatif adalah Picture and Picture yang diharapkan dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

Menurut Suprijono (2009) teknik Picture and Picture adalah teknik pembelajaran yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Dalam hal ini guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,


(24)

menyampaikan materi sebagai pengantar. Setelah itu guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Ditanyakan juga alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas peneliti bernaksud melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA PADA MATERI ANIMALIA“.


(25)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah

penerapan pembelajaran kooperatif teknik Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia?”

C. Batasan Masalah

Dapat menemukan jawaban dari suatu masalah dengan efisien dan terarah, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan dikaji secara mendalam. Pada penelitian ini, batasan masalahnya adalah sebagai berikut.

1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 28 orang.

2. Obyek penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP.

b. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu animalia dengan Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati dan kompetensi dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan, khususnya pada hewan invertebrata.

c. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran pada pokok bahasan


(26)

animalia yang diukur melalui angket/kuisioner yang diberikan kepada siswa.

d. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aspek kognitif dan aspek afektif, aspek kognitif diketahui melalui hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda, sedangkan aspek afektif diketahui melalui lembar observasi.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi animalia melalui pembelajaran kooperatif teknik Picture and Picture.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini bagi siswa, guru, sekolah, maupun bagi peneliti sendiri adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi siswa.

a. Membantu siswa dalam memahami materi Animalia dengan mudah dan lebih menyenangkan, sehingga motivasi dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

b. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih semangat dalam belajar.


(27)

2. Manfaat bagi guru

a. Memberikan masukan bagi guru mengenai manfaat pembelajaran kooperatif teknik Picture And Picture untuk meningkatkan motivasi belajar biologi siswa.

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam pemilihan dan penggunaan teknik pembelajaran sebagai evaluasi guru dalam meningkatkan motivasi belajar biologi siswa

3. Manfaat bagi sekolah

a. Menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun program peningkatan proses pembelajaran pada tahap berikutnya.

b. Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran biologi.

4. Manfaat bagi peneliti

a. Penelitian ini dapat menambah pengalaman bagi peneliti terkait cara mengajar dengan teknik Picture and Picture.

b. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang berkaitan dengan cara meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi dan dapat dijadikan bekal bagi masa depan sebagai seorang calon pendidik.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar

Belajar menurut Siregar dan Nara (2011) adalah suatu proses perubahan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif. Perubahan ditunjukkan dalam tingkah laku, pengetahuan, keterampilan dan juga sikap. Belajar juga berlangsung seumur hidup, sejak manusia berada didalam kandungan, tumbuh dan berkembang dari anak-anak, remaja, hingga ke liang lahat. Salah satu tanda seseorang telah belajar yaitu adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.

Belajar menurut Skinner dalam Syaiful Sagala (2014) adalah proses adaptasi seseorang dimana pada saat orang tidak belajar akan mengakibatkan respon orang tersebut menurun. Sebaliknya jika orang belajar dengan baik maka responnya akan menjadi lebih baik.

Beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan sesuatu yang dilakukan oleh invidu secara sadar. Pada siswa belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan nilai serta sikap yang di fasilitatori oleh guru.


(29)

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan interaksi yang terjadi antara siswa dan guru dalam lingkungan belajar. Pembelajaran menurut Ridwan Abdullah (2013) merupakan kondisi dimana terjadinya proses belajar. Pembelajaran yang efektid tidak terlepas dari peran guru dan kondisi belajar yang efektif, keterlibatan siswa untuk aktif saat pembelajaran dan sumber belajar yang mendukung. Pembelajaran yang efektif mencakup tiga faktor, yaitu :

1) Motivasi belajar 2) Tujuan belajar

3) Kesesuian pembelajaran

Pembelajaran menurut Surya (2004) ialah suatu proses untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Perubahan yang disadari

Individu yang melakukan proses pembelajaran paham dan sadar terhadap perubahan yang terjadi dalam dirinya

2) Perubahan yang bersifat kontinyu

Perubahan yang telah terjadi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang lain.


(30)

3) Perubahan yang bersifat fungsional

Perubahan pembelajaran memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan.

4) Perubahan yang bersifat positif

Perubahan dalam diri individu tersebut semakin bertambah menuju sesuatu yang lebih baik lagi.

5) Perubahan yang bersifat aktif

Perubahan terjadi melalui aktivitas individu. 6) Perubahan yang bersifat permanen (menetap)

Perubahan terjadi akan berada secara kekal dalam diri individu, setidaknya untuk masa tertentu.

7) Perubahan yang bertujuan terarah

Perubahan terjadi karena ada sesuatu yang ingin dicapai, misalnya saya belajar mengaji agar bisa membaca al-qur’an.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi menurut Wlodkowski dalam Siregar dan Nara (2011) merupakan suatu kodisi yang dapat menyebabkan atau menimbulkan suatu perilaku tertentu. Motivasi juga yang memberi arah serta ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.


(31)

Menurut Cropley dalam Siregar dan Nara (2011) motivasi adalah sebuah tujuan yang hendak dicapai seseorang melalui perilaku tertentu. 2. Jenis dan Sumber Motivasi

Menurut Siregar dan Nara (2011) motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari lingkungan luar.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar individu, misalnya pemberian nilai untuk prestasi yang diraih atau pemberian hadiah sebagai penghargaan yang dapat mendorong motivasi individu tersebut.

3. Peran Motivasi dalam Pembelajaran

Dalam pembelajaran motivasi memiliki dua peranan penting. Berikut adalah peranan penting motivasi dalam pembelajaran menurut Siregar dan Nara (2011) :

a. Peran motivasi yang pertama adalah sebagai daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan pembelajaran dan menjamin kelangsungan belajar agar dapat mencapai tujuan tertentu.


(32)

b. Peran motivasi dalam pembelajaran yang kedua adalah memberikan gairah, rasa semangat yang tinggi dan senang dalam belajar, sehingga memiliki energi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Ali Imron (1996) :

a. Cita-cita/ aspirasi pembelajar

Cita-cita dari pembelajar dimasa yang akan datang dapat membuat individu termotivasi untuk meraih apa yang menjadi cita-citanya.

b. Kemampuan pembelajar

Setiap pembelajar memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Kemampuan pembelajar dalam suatu bidang tertentu dapat memotivasi pembelajar tersebut agar dapat mengembangkan kemampuannya.

c. Kondisi pembelajar

Kondisi pembelajar yang dimaksud dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kondisi fisik dan psikis. Fisik yang lelah dapat menyebabkan motivasi menjadi rendah. Psikis yang baik misalnya pembelajar sedang merasa senang dan bahagia akan membuat motivasi menjadi tinggi.


(33)

d. Kondisi lingkungan belajar

Lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang tidak menunjukkan kebiasaan belajar dan kegiatan belajar akan membuat motivasi pembelajar menjadi rendah, tetapi jika lingkungan menunjukkan kebiasaan belajar dan kegiatan belajar maka motivasi akan meningkat. Lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajar belajar, apakah tempat tersebut nyaman atau tidak.

e. Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran

Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran meliputi motivasi dan upaya memotivasi pembelajar untuk belajar, bahan dan alat belajar serta upaya penyediaannya, suasana belajar dan pengembangannya, kondisi subyek belajar dan upaya penyiapannya.

f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar

Guru yang bersungguh-sungguh saat membelajarkan pembelajar akan menjadikan motivasi belajar siswa tinggi.

5. Upaya-Upaya Memotivasi dalam Belajar

Menurut Ali Imron (1996) terdapat 4 upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar :

a. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.

Prinsip-prinsip dalam belajar berupa perhatian, keaktifan, keterlibatan langsung, rangsangan dan tantangan. Untuk


(34)

mengoptimalkan prinsip tersebut diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar mengurangi kendala dalam proses optimalisasi tersebut.

b. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis belajar.

Dalam mengoptimalkan unsur dinamis belajar diperlukan kreativitas dalam mempersiapkan alat-alat pembelajaran bersama siswa.

c. Mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Pada saat mengajar di kelas guru harus menciptakan suasana yang menyenangkan dan menunjukkan semangat yang tinggi agar siswa juga termotivasi untuk lebih sangat dalam mengikuti pembelajaran.

d. Mengembangkan cita-cita/ aspirasi dalam belajar

Mengembangkan aspirasi sangat penting sebagai upaya dalam memotivasi belajar siswa karena aspirasi atau cita-cita merupakan sesuatu yang dikejar oleh seseorang.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Suprijono (2009) adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar dapat berupa :


(35)

1) Informasi verbal adalah kemampuan mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan intelektual adalah kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2009) ada dua faktor- yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu :

a. Faktor Internal

Faktor iternal berupa faktor fisik seperti alat indera, dan faktor psikis seperti motivasi siswa.

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal berupa faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.


(36)

Hasil Menurut Bloom dalam Suprijono (2009) mencakup tiga kemampuan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam penelitian ini adalah aspek kognitif dan afektif.

1) Aspek kognitif

Domain aspek kognitif menurut Bloom dalam Suprijono adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan atau ingatan (knowledge)

Mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan.

b. Pemahaman (comprehension)

Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.

c. Penerapan (application)

Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu cara kerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru.

d. Menguraikan (analysis)

Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.

e. Evaluasi (evaluation)

Mengevaluasi adalah membuat suatu pertimbngan berdasarkan kriteria dan standar yang ada


(37)

f. Kreasi (creating)

Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan dan memproduksi. 2) Aspek afektif

Domain aspek afektif menurut Bloom dalam Suprijono (2009) yaitu : 1) Sikap menerima (receiving)

Mencakup kepekaan akan adanya suatu sistem nilai, menerima nilai dan memperhatikan nilai. Seperti membaca buku pelajaran atau mendengarkan penjelasan guru.

2) Memberikan respon (responding)

Meliputi sikap ingin merespon, puas dalam memberikan respon. 3) Nilai (valuing)

Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membuktikan diri sesuai dengan penilaian itu.

4) Organisasi (organization)

Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman.

5) Karakteristik (characterization)

mencakup perilaku secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai yang telah diorganisasikan.


(38)

D. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2009) adalah konsep belajar dalam bentuk kelompok. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih dipimpin oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan dan informasi yang dirancang oleh guru untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang dimaksud. Dalam pembelajaran kooperatif siswa diajak agar mampu bekerjasama dengan sesama dan menghargai orang lain. Dengan belajar secara berkelompok siswa juga dilatih untuk saling membantu jika ada teman dalam satu kelompok yang belum memahami materi pelajaran.

Roger dan David Johnson dalam Suprijono (2009) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah :

1) Positve interdependence (saling ketergantungan positif)

Dalam hal ini adanya hubungan timbal balik antar sesama anggota dalam kelompok agar dapat mencapai keberhasilan bersama.

2) Interaction face to face (interaksi tatap muka)

Ciri-ciri interaksi tatap muka adalah saling membantu secara efektif, saling memberi informasi, saling mengingatkan, saling percaya dan saling membantu.


(39)

Dalam hal ini peserta didik harus saling mengenal, mampu berkomunikasi secara akurat, saling menerima dan mendukung serta mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif.

4) Personal responbility (tanggungjawab perseorangan)

Tanggungjawab perseorangan merupakan kunci untuk menjamin anggota kelompok menjadi kuat. Setiap orang memiliki tanggungjawab menguasi materi agar dapat saling melengkapi kekurangan satu sama lain.

5) Group processing (pemrosesan kelompok)

Tujuan dari pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.

Beberapa metode pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2009) adalah sebagai berikut :

1) Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)

Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Secara ringkas sintak pembelajaran tipe STAD, yaitu : mengajar, belajar dalam tim, tes dan penghargaan tim.


(40)

2) Tipe NHT (Numbered Head Together)

Tipe NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yang pada dasarnya merupakan varian dari diskusi kelompok. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada siswa lain untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan gagasan yang paling tepat.

3) Tipe Jigsaw

Tipe jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintak : Pengarahan, informasi bahan ajar, pembentukan kelompok, pemberian LKS, yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok. Tiap kelompok bertugas membahas bagian tertentu, bahan belajar tiap kelompok sama. Buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi. Kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, kesimpulan, evaluasi dan refleksi.

4) TPS (Think Pair Share)

Metode pembelajaran ini tergolong tipe kooperatif yang diawali guru menyajikan materi klasikal, memberikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs), presentasi kelompok, kuis individual, membuat skor perkembangan siswa, mengumumkan hasil kuis dan memberi reward


(41)

5) TGT (Teams Games Tournament)

TGT merupakan metode yang berkaitan dengan STAD, dimana siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan skor poin untuk skor tim mereka.

E. Teknik Picture and Picture

Menurut Suprijono dalam Huda (2013) Picture and Picture adalah salah satu tekhnik belajar yang menggunakan gambar dalam kegiatan pembelajaran sebagai media pembelajaran. Dalam praktiknya siswa memasangkan dan mengurutkan gambar menjadi pasangan maupun urutan yang logis. Pemasangan dan pengurutan gambar yang dilakukan secara kelompok dengan tujuan meningkatkan interaksi sosial siswa. Dalam kelompok, siswa akan saling membantu dan berdiskusi satu sama lain. Gambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran teknik Picture and Picture : 1) Penyampaian kompetensi

Pada langkah ini guru diharapkan menyampaikan apakah yang menjadi kompetensi dasar dan tujuan dalam pembelajaran.

2) Presentasi materi

Guru memberikan motivasi menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap.


(42)

3) Penyajian gambar

- Guru membagikan LKS

- Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang.

- Memberikan informasi kepada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran Picture and Picture.

4) Pemasangan gambar

- Meminta setiap kelompok menuliskan jawaban hasil diskusi pada LKS yang telah disediakan

- Meminta siswa maju bergantian mengidentifikasi gambar yang didapat.

5) Penjajakan

Guru bertanya kepada siswa tentang dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusun oleh siswa.

6) Penyajian kompetensi

Guru menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7) Penutup

Guru bersama siswa merefleksikan mengenai apa yang telah dipelajari. Refleksi bertujuan untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa.


(43)

Pembelajaran kooperatif teknik Picture and Picture memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa kelebihan dan kelemahan tekhnik Picture and Picture :

Kelebihan teknik Picture and Picture Huda (2013) 1) Guru lebih mengetahui kemampuan masing masing siswa 2) Siswa dilatih berpikir logis dan sistematis

3) Siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subyek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir.

4) Motivasi siswa untuk belajar semakin berkembang

5) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Kelemahan teknik Picture and Picture menurut Huda (2013) : 1) Memakan banyak waktu

2) Membuat sebagian siswa pasif

3) Munculnya kekhawatiran terjadi kekacauan di kelas

4) Adanya beberapa siswa yang terkadang tidak senang bekerjasama dengan yang lain

5) Kebutuhan akan dukungan fasilitas alat dan biaya yang cukup memadai.


(44)

F. Pembelajaran Animalia

Materi yang akan digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X dengan teknik Picture and Picture adalah materi animalia dengan standar kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati dengan kompetensi dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan.

Ruang lingkup materi dalam kompetensi dasar tersebut meliputi : Pembelajaran animalia khususnya invertebrata menekankan siswa untuk mengetahui dan mengerti berbagai ciri-ciri filum dan peranannya bagi kehidupan. Secara garis besar materi yang dipelajari adalah menjelaskan tentang ciri-ciri dan pengelompokkan pada kelas porifera, coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, arthropoda dan echinodermata.

G. Kajian Empiris

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Rahmat Fauzi 2012 dengan

judul “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND

PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I 74,09% dan siklus II 79,96%, sehingga peningkatannya sebesar 5,87%. Hasil belajar


(45)

siswa mengalami peningkatan dari siklus I 74,06% menjadi 86,87% pada siklus II setelah melakukan pembelajaran melalui penerapan model Picture and Picture.

Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Hidayati 2014

dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV MIN Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I sebesar 72,22% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 88,89% setelah penerapan model Picture and Picture.

H. Kerangka Berpikir

Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru biologi diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa tergolong rendah. Motivasi belajar siswa rendah selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang monoton dengan teknik pembelajaran yang kurang bervariasi. Motivasi belajar yang rendah menyebabkan nilai siswa menjadi rendah pula. Motivasi belajar yang rendah ditunjukkan dari perilaku siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Fauzi menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar Biologi Kelas


(46)

VIII D SMP NEGERI 14 Surakarta. Penelitian lain yang dilakukan oleh Hidayati dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV MIN Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta. Maka dari itu, peneliti melakukan suatu tindakan yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Pembelajaran dilakukan dalam II siklus yang diharapkan mendapatkan hasil akhir yaitu meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta. Berikut adalah kerangka berpikir penelitian yang disajikan dalam diagram alir pada gambar 2.1.


(47)

Observasi dan wawancara di SMAN 10 Yogyakarta

siswa Guru

Siswa masih pasif, kurang termotivasi, dan hasil belajar

rendah

Model pembelajaran kurang bervariasi, model pembelajaran

yang digunakan adalah ceramah. KONDISI AWAL

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Fauzi tahun 2012 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Biologi Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati tahun 2014 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Ngawen.

TINDAKAN

Peneliti menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Pada siklus I dan siklus II

HASIL AKHIR


(48)

I. HIPOTESA

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka dirumuskan

hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penerapan pembelajaran kooperatif

tipe Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi animalia.


(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan meliputi planning, acting, observing, dan reflecting.

B. Setting Penelitian

a. Lokasi Penelitian : SMA Negeri 10 Yogyakarta, Jalan Gadean No 5 Ngupasan Yogyakarta

b. Waktu Penelitian : 26 Maret 2016 sampai 2 April 2016

c. Objek Penelitian : Motivasi dan Hasil belajar pada Materi Animalia d. Subjek Penelitian : Siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta

semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Teknik Picture and Picture

2. Variabel terikat : Motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta


(50)

D. Rancangan Tindakan

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus penelitian meliputi tahap-tahap : Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan, Refleksi. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart disajikan dalam Gambar 3.1

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja,2011)

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Uraian dari masing-masing kegiatan yang akan dilaksanakan pada tiap siklus akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Siklus I

a. Perencanaan

- Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar Biologi Kelas X - Menelaah indikator yang hendak dicapai

Perencanaan 1 Refleksi

Perencanaan II Pelaksanaan Tindakan

dan Observasi Refleksi

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi


(51)

- Menyusun Silabus dan RPP yang sesuai dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Picture and Picture.

- Mempersiapkan sumber belajar dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

- Membuat lembar kuesioner dan LKS untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan

- Menyampaikan salam dan mengkondisikan kelas dalam suasana belajar.

- Siswa mengerjakan angket (kuisioner) motivasi awal. - Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

- Membuat kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang siswa dengan cara berhitung setiap siswanya.

- Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif teknik Picture and Picture.

- Siswa melaksanakan proses belajar dengan menggunakan model Picture and Picture menurut langkah-langkah yang telah disampaikan. - Siswa mengerjakan post-test diakhir pembelajaran di setiap siklus.

c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan langsung terhadap murid mengenai beberapa aspek yaitu :

a. Suasana kelas saat proses pembelajaran.


(52)

c. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. d. Kemampuan bekerjasama dalam kelompok. e. Motivasi siswa mengikuti proses pembelajaran. d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang direfleksikan pada akhir siklus I yaitu menggunakan hasil post-test siklus I, hasil kuisioner motivasi awal dan hasil pada lembar observasi, kemudian hasil nya direfleksikan dan di diskusikan bersama guru untuk penyempurnaan tindakan pada siklus I yang dirasa masih memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut akan diperbaiki pada siklus II.

2. Siklus II :

a. Perencanaan

Peneliti melakukan perbaikan hal yang masih kurang pada pembelajaran siklus I kemudian menyusun perencanaan baru bersama guru mengenai tindakan yang akan dilakukan berikutnya. b. Pelaksanaan

- Memberi salam dan mengkondisikan siswa dalam suasana belajar. - Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

- Membagi kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang siswa yang telah dibuat berdasarkan kemampuan kognitif siswa yang


(53)

bervariasi yaitu siswa yang nilainya sudah baik dikelompokkan dengan siswa yang nilainya kurang baik.

- Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Kooperatif teknik Picture and Picture seperti pada siklus I.

- Siswa melaksanakan proses belajar dengan menggunakan model Picture and Picture menurut langkah-langkah pada materi animalia siklus II.

- Siswa mengerjakan soal Post-test diakhir pembelajaran. - Siswa mengerjakan angket (kuisioner) motivasi akhir.

c. Pengamatan

Kegiatan observasi pada siklus II sama dengan kegiatan observasi pada siklus I yaitu pengamatan langsung terhadap murid. Hasil yang diperoleh dari observasi ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif, seperti tes evaluasi, kuisioner motivasi siswa, dan lembar observasi siswa yang akan dibahas kemudian ditarik kesimpulan. Apakah tindakan yang sudah dilakukan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus II, motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta akan mencapai target indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 macam instrumen, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.


(54)

1. Instrumen pembelajaran a. Silabus

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

d. Media gambar yang digunakan selama proses pembelajaran 2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.

a. Tes

Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa pada materi invertebrata. Tes yang digunakan adalah berupa post test. Pos-test dilaksanakan pada akhir pembelajaran disetiap siklus untuk mengetahui pemahaman siswa setelah pelaksanaan tindakan. Bentuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes piligan ganda sebanyak 20 soal.

b. Non tes

Teknik non tes yang digunakan peneliti adalah dengan pengamatan langsung dan angket (kuisioner).

1. Lembar Observasi

Lembar observasi dipakai untuk menilai aktivitas dan respon siswa terhadap pemahaman materi invertebrata dan metode pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran kooperatif teknik


(55)

Picture and Picture. Observasi dilakukan oleh observer. Kriteria yang diamati adalah semangat, perhatian, kerjasama, sikap menghargai pendapat, sikap menerima pendapat maupun kritikan serta sikap mengajukan dan menjawab pertanyaan. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan dapat dihitung secara kuantitatif serta dianalisis secara kualitatif.

2. Angket (kuisioner)

Angket (kuisioner) digunakan untuk mengetahui dan melihat peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pemahaman materi invertebrata dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik Picture and Picture. Angket (kuisioner) motivasi yang dipakai terdiri dari dua jenis motivasi, yaitu motivasi awal dan motivasi akhir. Motivasi awal diberikan pada awal pertemuan siklus I, sedangkan motivasi akhir diberikan pada akhir siklus II. Angket (kuisioner) motivasi terdiri dari 20 pernyataan, yaitu 10 item positif dan 10 item negatif.


(56)

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Table 3.1 Metode Pengumpulan Data

Jenis Data Alat Pengumpulan

Data

Sumber Data - Motivasi

- Hasil Belajar 1. Kognitif 2. Afektif

Kuesioner Tes

Lembar Observasi

Siswa Siswa

Siswa

G. Analisis Data 1. Motivasi belajar

Pada penelitian ini, kuisioner motivasi belajar siswa yang digunakan terdiri dari 20 item. Tiap-tiap pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (ST), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif. Penetapan dari skor motivasi belajar adalah sebagai berikut:


(57)

Tabel 3.2 Penetapan Skor Motivasi Belajar

Pilihan Jawaban

Skor Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Skor yang diperoleh siswa dalam kuisioner kemudian dicari skor keseluruhannya sehingga diperoleh data skor setiap siswa, kemudian dari skor tersebut dicari prosentase motivasi siswa dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Prosentase motivasi =

Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kategori Motivasi Belajar Siswa

Skor (%) Kategori

25-50 Rendah

51-74 Sedang


(58)

Kemudian untuk menghitung prosentase jumlah siswa dengan motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut :

P =

2. Hasil belajar (Aspek kognitif)

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif dapat dilihat melalui tes yang diberikan. Tes yang diberikan adalah post-test dalam bentuk soal uraian. Tes diberikan pada saat akhir siklus I dan siklus II agar dapat melihat peningkatan hasil belajar siswa. Rumus untuk menghitung nilai posttest siswa setiap individual adalah sebagai berikut :

Nilai Individu = ∑

Setelah hasil posttest setiap individu dihitung, ketercapaian KKM dapat diketahui. KKM siswa pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 10 Yogyakarta adalah 75. Adapun kriteria skor ketuntasan siswa secara invidu adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Individu Keterangan

< 75 Tidak Tuntas


(59)

Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut :

Skor Rata-rata = ∑ ∑

Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai siswa memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal ≥ 75 % dari jumlah siswa dalam kelas.

Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut :

KK =

Keterangan :

KK = Ketuntasan Klasikal

n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75

n2 = Jumlah siswa yang ikut tes (banyaknya siswa)

3. Hasil belajar ( Aspek Afektif)

Hasil belajar siswa pada aspek afektif diukur melalui lembar observasi yang diamati oleh observer yang berjumlah 2 orang, dari hasil observasi kedua orang tersebut dicari rata-rata sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana sikap siswa di kelas ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Data rata-rata prosentase ranah afektif siswa diperoleh dari pertemuan pembelajaran setiap siklus, ranah afektif siswa dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu


(60)

dengan mencari prosentase tertinggi pada tiap kategori kemudian diambil rata-rata keseluruhan kategori seluruh siswa berdasarkan pengamatan dari observer. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

p =

Keterangan :

p = presentase skor hasil observasi kelompok siswa

q = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok

r = skor maksimal (total skor)

Adapun kriteria prosentase skor hasil belajar ranah afektif siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Aspek Afektif Siswa

Skor (%) Kategori

25-50 Rendah

51-74 Sedang

75-100 Tinggi

Setelah data observasi ranah afektif siswa secara kelompok diperoleh, kemudian menentukan prosentase jumlah kelompok siswa dengan hasil belajar ranah afektif minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut:


(61)

Prosentase afektif siswa =

Setelah diperoleh perhitungan peneliti dapat menentukan kesimpulan berdasarkan target yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Peningkatan hasil belajar siswa ranah afektif selama mengikuti proses pembelajaran lebih atau sama dengan 70% termasuk dalam kategori tinggi.

4. Analisis kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan mencari makna dari data yang didapat selama proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik Picture and Picture.

H. Indikator Keberhasilan Penelitian

Adapun indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik pembelajaran Picture and Picture. Indikator yang ingin dicapai peneliti tersaji dalam dalam tabel sebagai berikut ini:

Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian

Variable Instrument Hasil yang diharapkan Motivasi Kuesioner awal

dan kuesioner akhir

Motivasi akhir mencapai ≥ 70% termasuk dalam


(62)

Hasil Belajar Aspek Kognitif

Post-test akhir siklus 1 dan post-test akhir siklus 2

Persentase hasil belajar kognitif siswa yang

mencapai KKM ≥ 75 sebanyak 75%.

Hasil Belajar Aspek Afektif

Lembar observasi Hasil belajar aspek afektif siswa selama mengikuti

proses pembelajaran mencapai 70% dengan


(63)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SMA Negeri 10 Yogyakarta dengan subyek penelitian kelas XD yang berjumlah 28 siswa. Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas XD SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dan siklus kedua dilakukan masing-masing sebanyak dua kali pertemuan. Untuk mengetahui motivasi awal siswa, peneliti memberikan kuesioner mengenai motivasi siswa dalam belajar biologi sebelumnya yaitu pada pertemuan pertama siklus I, sedangkan untuk mengetahui motivasi akhir siswa terhadap model pembelajaran Picture and Picture, peneliti memberikan kuesioner pada pertemuan terakhir siklus II. Pada setiap akhir siklus dilakukan post-test untuk mengetahui hasil belajar dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

B. Hasil Penelitian 1. Siklus 1

Siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis 24 Maret 2016 dan pertemuan kedua pada hari Sabtu 26 Maret 2016 . Pada pertemuan pertama materi pokok yang dibahas


(64)

adalah mengenai Porifera dan Coelenterata sedangkan pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes. Pada awal pertemuan siswa mengisi kuesioner awal pembelajaran selama 10 menit, kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, melakukan pembelajaran dengan metode Picture and Picture, siswa berdiskusi dalam kelompok mengerjakan LKS dan mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok.

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi. Observasi dilaksanakan pada masa PPL di SMA Negeri 10 Yogyakarta dengan bantuan guru pembimbing. Observasi pertama dilakukan untuk menentukan subyek dan obyek penelitian. Dari hasil observasi dan juga wawancara dengan guru biologi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah materi Animalia dengan subyek penelitian siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta.

Setelah selesai melakukan observasi, peneliti mempersiapkan semua perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Perangkat pembelajaran ini berupa proposal yang mencakup silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, kuesioner, lembar observasi, media atau kartu gambar yang akan digunakan untuk pembelajaran tipe Picture and Picture. Setelah selesai mempersiapkan semuanya peneliti memulai penelitian pada tanggal 24 Maret 2016.


(65)

b. Pelaksanaan

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis 24 Maret 2016 dan hari Sabtu 26 Maret 2016. Pada pertemuan pertama sebelum memulai proses pembelajaran, terlebih dahulu peneliti membagikan kuesioner pembelajaran awal kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran biologi sebelumnya. Berikut merupakan tabel data hasil kuesioner motivasi awal siswa.

Tabel 4.1 Data Motivasi Awal Siswa

Setelah selesai mengisi lembar kuesioner awal pembelajaran, siswa melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Berikut merupakan kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I yaitu.

1)Pembagian Kelompok

Sebelum membagi siswa dalam kelompok diskusi peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa. Cara memotivasi siswa adalah dengan menanyakan kepada siswa tentang materi pelajaran dengan menampilkan gambar untuk menggali rasa ingin tahu siswa dan membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Kemudian peneliti membagi siswa menjadi 8 kelompok dan

masing-Siklus I Persentase (%)

25-50 Rendah 0 0

51-74 Sedang 11 39.29

75-100 Tinggi 17 60.71

Kriteria


(66)

masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Pada siklus I pertemuan pertama ini, pembagian kelompok dihitung secara acak oleh siswa. Setelah itu siswa yang bernomor sama membaur menjadi satu kelompok. Peneliti kemudian menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan sesuai Lembar Kerja Siswa (LKS).

2)Diskusi Kelompok

Peneliti kemudian memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kartu gambar pada setiap kelompok. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing.

Gambar 4.1 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok 3) Presentasi Setiap Kelompok

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah siswa mempresentasikan hasil diskusi, siswa menempelkan kartu gambar yang telah dibagikan di papan tulis dengan mengelompokkan masing-masing kartu gambar pada kelasnya.


(67)

Gambar 4.2 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok dan Menempelkan Kartu Gambar di Papan Tulis.

4) Presentasi Kelas

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya peneliti mengoreksi dan memberi klarifikasi pada kartu gambar yang telah ditempelkan tiap kelompok di papan tulis. Setelah itu peneliti menjelaskan materi yang telah digunakan selama kegiatan diskusi dan mengklarifikasi materi pokok yang belum jelas.

5) Mengerjakan Post-test

Setelah selesai melaksanakan diskusi kelas, peneliti membagikan soal post-test Siklus I. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal post-test adalah 20 menit dan siswa diminta untuk mengerjakan soal post-test secara individu.


(68)

c. Observasi

Pada tahap observasi, peneliti dibantu oleh teman sejawat sebanyak dua orang dan observer bertugas melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I. Observasi dilakukan pada setiap kelompok siswa sehingga observer bertugas untuk mengamati setiap kelompok siswa di kelas. Pada siklus I ini terdapat 8 kelompok yang beranggotakan 3-4 orang siswa. Pada tahap ini terdapat 20 aspek kategori dalam ranah afektif yang harus diamati, kemudian skor yang harus diisi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3 dan 4. Skala tersebut diisi sesuai dengan pernyataan di lembar observasi. Berdasarkan skala tersebut didapatkan skor maksimal 80. Pada setiap pertemuan terdapat 2 hasil observasi untuk satu kali pertemuan. Untuk melihat hasil observasi setiap kelompok, peneliti menghitung hasil rata-rata dari kedua observer kemudian diperoleh rata-rata untuk setiap pertemuan. Setelah diperoleh rata-rata pada setiap pertemuan, hasil dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua dirata-rata kembali sehingga diperoleh hasil observasi kelompok aspek afektif siswa pada siklus I. Berikut merupakan hasil observasi kelompok aspek afektif siswa pada siklus I.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus I

No Kelompok Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Persentase (%) Kategori

1 Kelompok I 52.5 62 57.25 71.5625 Sedang

2 Kelompok II 51 54 52.5 65.625 Sedang

3 Kelompok III 51.5 59 55.25 69.0625 Sedang

4 Kelompok IV 53 63 58 72.5 Sedang

5 Kelompok V 53.5 59 56.25 70.3125 Sedang


(69)

Gambar 4.3 Observer Saat Melakukan Observasi di Kelas d. Evaluasi

Evaluasi diadakan pada akhir dari siklus I yaitu pada pertemuan kedua. Evaluasi yang diadakan berupa post-test yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Evaluasi siklus I diadakan pada hari Sabtu tanggal 26 Maret 2016 . Berikut ini merupakan hasil dari post-test siklus I.

Tabel 4.3 Hasil Post-test Siklus I

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada hasil post-test siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 85,89, dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60. Siswa yang mencapai KKM adalah 26 orang, sedangkan yang tidak mencapai KKM adalah 2 orang. Dari data diperoleh persentase ketuntasan adalah 92,86% dan persentase ketidaktuntasan adalah 7,14.

No Hasil Belajar Nilai 1 Nilai Rata-rata 85.89

2 Nilai Tertinggi 95

3 Nilai Terendah 60

4 Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 26

5 Jumlah Siswa yang mendapat nilai < 75 2 6 Persentase Ketuntasan 92.86 7 Pesentase Ketidaktuntasan 7.14


(70)

Gambar 4.4 Siswa Saat Mengerjakan Post-test Siklus I e. Refleksi

Pada siklus I proses pembelajaran berjalan dengan baik. Dapat dilihat dari hasil tes evaluasi atau post-test diperoleh nilai rata-rata siswa 85,89 dan presentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 92,86. Sehingga dapat dilihat indikator dalam ranah kognitif telah melebihi target, nilai rata-rata yang ditargetkan adalah 75. Persentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM juga telah mencapai target yang diinginkan, yaitu 75%. Jika dilihat dari hasil observasi ranah afektif siswa dikategorikan sedang. Hasil afektif dalam kategori sedang belum memenuhi kategori dalam penelitian ini yaitu tinggi. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan siklus II yang diharapkan mampu meningkatkan ssemangat belajar ranah afektif siswa kelas XD SMA Negeri 10 Yogyakarta.

2. Siklus 2 a. Perencanaan

Pada siklus II peneliti melakukan perbaikan proses pembelajaran yang masih dianggap kurang pada siklus I. pada siklus II ini peneliti


(71)

kembali mempersiapkan instrumen pembelajaran dan juga media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis 31 Maret 2016 dan pada hari Sabtu 2 April 2016. Pada pertemuan pertama materi yang dipelajari adalah Annelida dan Mollusca, sedangkan pada pertemuan kedua mempelajari tentang Arthropoda dan Echinodermata. Berikut merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II.

1) Pembagian Kelompok

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II saat melakukan pembelajaran tipe Picture and Picture, pembagian kelompok telah disiapkan oleh peneliti berdasarkan kemampuan kognitif siswa yang telah diperoleh pada siklus I. Pembagian kelompok berdasarkan kemampuan kognitif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Pada siklus II ini jumlah kelompok masih sama yaitu 8 kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.

2) Diskusi Kelompok

Setelah siswa duduk berkelompok peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kartu gambar pada setiap kelompok. Kartu gambar yang dibuat pada siklus II ini berbeda


(72)

dengan kartu gambar pada siklus I. Pada siklus I kartu gambar dibuat lebih besar karena siswa diminta menempel kartu gambar tersebut di papan tulis dengan tujuan gambar dapat dilihat oleh semua siswa di dalam kelas. Pada siklus II gambar dibuat sedikit kecil dan dibuat seperti stiker yang dapat ditempel siswa pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan.

Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok dan Menempelkan Gambar di Lembar Kerja Siswa (LKS) 3) Presentasi Setiap Kelompok

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, kemudian kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok tersebut.

Gambar 4.6 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok 4) Presentasi Kelas

Peneliti kemudian memberikan presentasi, yaitu menjelaskan materi yang telah dibahas selama kegiatan diskusi dan


(73)

Gambar 4.7 Peneliti Menyampaikan Materi Kepada Siwa c. Observasi

Tahap observasi pada siklus II ini sama dengan siklus I. Berikut merupakan hasil observasi kelompok siswa pada siklus II.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus II

d. Evaluasi

Pada tahap ini, peneliti mengadakan evaluasi berupa post-test siklus II yang dilakukan pada pertemuan terakhir siklus II. Post-test siklus II dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar kognitif siswa terhadap materi Animalia, selain itu juga untuk mengetahui ketercapaian indikator yang telah ditentukan. Hasil post-test II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus II

No Kelompok Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Persentase (%) Kategori

1 Kelompok I 60.5 72.5 66.5 83.125 Tinggi

2 Kelompok II 68 72.5 70.25 87.8125 Tinggi

3 Kelompok III 64 71.5 67.75 84.6875 Tinggi

4 Kelompok IV 63.5 71.5 67.5 84.375 Tinggi

5 Kelompok V 65 72 68.5 85.625 Tinggi

6 Kelompok VI 62 73 67.5 84.375 Tinggi

7 Kelompok VII 62.5 70.5 66.5 83.125 Tinggi

8 Kelompok VIII 61 72 66.5 83.125 Tinggi

No Hasil Belajar Nilai

1 Nilai Rata-rata 87.678

2 Nilai Tertinggi 95

3 Nilai Terendah 75

4 Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 28 5 Jumlah Siswa yang mendapat nilai < 75 0


(74)

Gambar 4.8 Siswa Mengerjakan Post-test Siklus II

Setelah mengerjakan post-test siswa mengisi kuesioner pembelajaran akhir. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar menggunakan pembelajaran koopetatif tekhnik Picture and Picture. Berikut merupakan hasil pengisian kuesioner akhir pembelajaran siswa.

Tabel 4.6 Data Motivasi Akhir Siswa

e. Refleksi

Pada siklus II ini peneliti sudah melaksanakan upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan melebihi target yang ditentukan yaitu mencapai persentase ketuntasan 100%. Pada ranah afektif dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer juga mengalami peningkatan. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti ternyata memberikan dampak positif yang cukup besar untuk siswa. Sedangkan untuk hasil kuesioner yang diisi menunjukkan motivasi siswa 92,9% termasuk dalam kategori tinggi.

Jumlah Siswa Persentase (%)

25-50 Rendah 0 0

51-74 Sedang 2 7.1

75-100 Tinggi 26 92.9

Kriteria


(75)

C. Analisis Data

1. Motivasi Belajar Siswa a. Motivasi Pembelajaran Awal

Kuesioner motivasi awal siswa diberikan dengan tujuan untuk melihat motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi. Sebelum peneliti melakukan penelitian motivasi belajar siswa tergolong sangat rendah. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara dan observasi peneliti bersama guru Biologi SMA Negeri 10 Yogyakarta bahwa rata-rata nilai siswa adalah 64,5. Pada siklus I penelitian ini siswa mengisi kuesioner motivasi pembelajaran awal, dan dari data yang diperoleh hasil kuesioner motivasi awal adalah 39,29% siswa yang memiliki motivasi sedang dan 60,71% siswa yang memiliki motivasi tinggi. Hasil kuisioner motivasi awal siswa dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

Gambar 4.9 Persentase Motivasi Awal Siswa b. Motivasi Pembelajaran Akhir

Kuisioner motivasi akhir siswa diberikan dengan tujuan untuk melihat motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi dengan


(76)

menggunakan pembelajaran Tipe Picture and Picture. Data kuisioner motivasi akhir siswa menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi menggunakan Tipe Picture and Picture adalah 92,9% siswa memiliki motivasi yang tinggi dan 7,1% siswa memiliki motivasi sedang. Hasil kuisioner motivasi akhir siswa dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

Gambar 4.10 Persentase Motivasi Akhir Siswa

2. Hasil Belajar

a. Hasil Belajar Aspek Kognitif

Hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat dari hasil post-test siklus I dan test siklus II. Berikut merupakan tabel perbandingan hasil post-test siklus I dan post-post-test siklus II.

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Post-Test Siklus I dan Siklus II

No Hasil Belajar Siklus I Siklus II

1 Nilai Rata-rata 85.89 87.678

2 Nilai Tertinggi 95 95

3 Nilai Terendah 60 75

4 Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 26 28


(77)

Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan nilai pada post-test siklus I ke post-test siklus II yaitu dari 85,89 menjadi 87,678. Nilai tertinggi pada kedua siklus sama yaitu 95, sedangkan nilai terendah siswa pada post-tes I mengalami peningkatan dalam post-test II yaitu dari 65 menjadi 75. Jumlah siswa yang mencapai KKM dari 26 orang siswa (92,86) menjadi 28 orang siswa (100%).

b. Hasil Belajar Aspek Afektif

Hasil belajar siswa dalam aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer. Jumlah kelompok pada siklus I dan siklus II adalah 8 kelompok. Pada siklus I anggota kelompok ditentukan secara acak dengan cara siswa berhitung, sedangkan pada siklus II anggota kelompok telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan kemampuan akedemik siswa yang dilihat dari hasil post-test siklus I. Sehingga data hasil observasi kelompok siklus I akan dibandingkan dengan data hasil observasi kelompok pada siklus II. Data yang dihasilkan akan dihitung dalam bentuk data kuantitatif. Berikut merupakan hasil perhitungan dan pengelompokkan kategori dalam ranah afektif.

Tabel 4.8 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

0% 0%

69,60% 0%

0% 84,53%

Tabel 4.8 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II Kriteria

Hasil Rendah

Sedang Tinggi


(78)

Berdasarkan data perhitungan observasi di atas, hasil belajar dalam aspek afektif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari kategori sedang untuk seluruh kelompok pada siklus I menjadi kategori tinggi untuk seluruh kelompok pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I dan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikategorikan baik.

D. Pembahasan 1. Motivasi Belajar

Motivasi dalam belajar sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan bersemangat dan aktif dalam menggali pengetahuan dan hal-hal yang belum diketahui. Apabila motivasi belajar siswa rendah, siswa akan cenderung menjadi malas sehingga hasil belajar menurun.

Dari data perhitungan hasil kuesioner menunjukkan bahwa motivasi awal siswa terhadap mata pelajaran biologi adalah 60,71% tinggi dan 39,29% sedang. Hasil kuesioner motivasi akhir siswa adalah 92,9% tinggi dan 7,1% sedang. Berikut ini merupakan grafik motivasi belajar siswa.


(79)

Gambar 4.11 Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Akhir Siswa Dalam mengukur hasil motivasi belajar siswa peneliti menggunakan kuesioner. Berikut merupakan analisis item kuesioner motivasi awal dan akhir siswa :

Tabel 4.9 Analisis Item Kuesioner Motivasi Pernyataan Positif

No Pernyataan Positif Jumlah Skor

1 Saya mencari referensi yang berhubungan dengan biologi untuk belajar di kelas

82

2 Saya mendapatkan banyak hal positif setelah mempelajari materi biologi

91

3 Saya bertanya kepada teman yang lebih paham ketika ada materi biologi yang tidak saya pahami

94

4 Belajar menggunakan model pembelajaran Picture and Picture sangat menyenangkan

98

5 Saya selalu membuat ringkasan materi dalam bentuk catatan kecil ketika pembelajaran sedang berlangsung

93

6 Saya selalu bekerjasama dalam mengerjakan tugas diskusi kelompok


(80)

Tabel 4.10 Analisis Item Kuesioner Motivasi Awal Pernyataan Negatif

No Pernyataan Positif Jumlah Skor

1 Saya belajar biologi karena ingin mendapatkan pujian dari orangtua dan guru

92

2 Saya tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 100 3 Saya tidak pernah berpartisipasi ketika belajar menggunakan

model Picture and Picture

94

4 Saya mengandalkan teman saya untuk mengerjakan tugas kelompok

95

5 Saya tidak pernah mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru

92

Dalam kuesioner yang dibuat oleh peneliti terdapat pernyataan-pernyataan positif dan juga pernyataan-pernyataan negatif. Pernyataan positif ini diharapkan memiliki jawaban yang sesuai dengan yang peneliti harapkan. Pernyataan negatif jawabannya tidak sesuai dengan harapan peneliti.

Skor pernyataan positif dan pernyataan negatif yang ditunjukkan oleh tabel diatas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat dengan menggunakan teknik Picture and Picture. Pernyataan positif siswa menjawab setuju (S) dan sangat setuju (SS) bahwa dengan teknik Picture and Picture siswa mendapat banyak hal positif, siswa lebih mudah dalam memahami materi, pembelajaran terasa menyenangkan dan siswa dapat saling bekerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok.


(81)

Pada pernyataan negatif siswa menjawab pada options tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Siswa tidak setuju bahwa siswa tidak medengarkan guru saat pembelajaran berlangsung, siswa tidak setuju jika tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan siswa juga tidak setuju bahwa ingin belajar biologi hanya karena ingin mendapatkan pujian dari orangtua atau guru. Hal ini juga menunjukkan bahwa siswa termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dengan teknik Picture and Picture.

Motivasi belajar siswa ini juga terlihat dari hasil diskusi kelompok siswa dengan pembelajaran teknik Picture and Picture. Saat diskusi kelompok berlangsung siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Siswa juga terlihat aktif bertanya saat ada materi yang belum dipahami. Dalam lampiran hasil observasi siklus II (halaman 130) kelompok I dan VI memperoleh nilai yang baik, hal tersebut terlihat dari hasil Post-test mandiri yang didapatkan oleh siswa dalam kelompok tersebut. Salah satu siswa dalam kelompok tersebut memperoleh hasil post-test siswa tertinggi yaitu 95.

Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran tekhnik Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran dan membantu siswa untuk dapat lebih mengingat pelajaran yang sudah dipelajari karena dalam pembelajaran ini tidak hanya guru namun siswa juga terlibat secara aktif di dalam proses pembelajaran.

Seperti yang telah dikemukankan oleh Suprijono (2009) Picture and Picture adalah salah satu teknik belajar yang menggunakan gambar dalam bentuk potongan-potongan untuk kemudian dipasangkan serta diurutkan


(1)

163 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

164 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

165 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

166 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

167 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

168 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Materi Benda Padat, Cair, Dan

0 0 15

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi keanekaragaman hayati.

3 26 266

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

0 0 208

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi keanekaragaman hayati

0 1 264

Penerapan Pembelajaran Melalui Teknik Picture and Picture untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri ediri | Mita Lukiani | Magister Scientiae 1 SM

0 0 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

0 1 8