penilaian yang diamati dalam pembelajaran ini adalah semangat, perhatian, kerjasama, dan sikap menghargai pendapat, sikap menerima pendapat
maupun kritikan serta sikap mengajukan dan menjawab pertanyaan. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan dapat dihitung secar kuantitatif
serta dianalisis secara kualitatif. 2
Angket kuisioner Angket kuisioner digunakan untuk mengetahui dan melihat
peningkatan motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. Angket motivasi ini terdiri dari dua jenis motivasi, yaitu motivasi awal dan
motivasi akhir. Motivasi awal diberikan pada awal pertemuan siklus I, sedangkan motivasi akhir diberikan pada akhir siklus II. Angket motivasi
terdiri dari 20 pertanyaan, yaitu 10 poin positif dan 10 poin negatif.
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1. Instrumen Pengumpulan Data Jenis Data
Alat Pengumpulan
Data Sumber
Data Cara
Menganalisis Data
Hasil Belajar 1.
Kognitif 2.
Afektif Tes
Lembar observasi Siswa
Siswa Analisis
Kuantitatif - kualitatif
Motivasi Kuisioner
Siswa Deskriptif
G. Analisis Data
1. Hasil Belajar Ranah kognitif
Setiap siswa dalam proses belajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 75 KKM. Tes kognitif dilakukan setiap akhir siklus yang bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Adapun untuk mengetahui ketuntasan individual maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
� � � ℎ =
J e
J e
Kriteria ketuntasan individu dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini : Tabel 3.2. Kriteria Skor Ketuntasan Individu
Nilai Individu Keterangan
75 Tidak Tuntas
≥ 76 Tuntas
Untuk mengetahui skor rata – rata kelas setiap siklus menggunakan rumus sebagai
berikut:
� � − � � = ∑
� ℎ
� �ℎ
�
Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal lebih atau sama dengan 75 dari jumlah
seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
KKM =
J y
J e
2. Hasil Belajar Ranah Afektif
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya. Dalam penelitian ini observasi yang dipakai adalah observasi langsung. Observasi langsung adalah pengamatan
yang dilakukan terhadap proses yang terjadi dan langsung dilakukan oleh pengamat. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2011
= r
t
q : skor
r : Jumlah skor yang diperoleh
t : Skor maksimal
Kriteria hasil aspek afektif dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini : Tabel 3.3. Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek
Afektif Siswa Skor
Kategori 0-20
Sangat Rendah 21-40
Rendah 41-60
Sedang 61-80
Tinggi 81-100
Sangat Tinggi
Setelah data observasi ranah afektif siswa secara kelompok diperoleh, kemudian menentukan persentase jumlah kelompok siswa dengan hasil dengan
hasil belajar ranah afektif minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut: �� � � �
� � − � � =
∑ e
∑ e
x 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah diperoleh perhitungan peneliti dapat menentukan kesimpulan berdasarkan target yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Peningkatan hasil belajar siswa
aspek afektif selama proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Picture and Picture.
3. Motivasi belajar
Menurut Arikunto 2010, angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar-daftar butir pertanyaan yang dibagikan kepada responden dan
dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
Pada penelitian ini, kuisioner motivasi belajar siswa yang digunakan terdiri dari 20 poin. Tiap-tiap pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban dimana siswa
harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain sangat tidak setuju STS, tidak setuju ST, setuju S, dan sangat setuju SS.
Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari poin positif dan poin negatif. Penetapan dari skor motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini :
Tabel 3.4 Penetapan Skor Motivasi Belajar
Pilihan Jawaban Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju
4 1
Setuju 3
2 Tidak Setuju
2 3
Sangat Tidak Setuju 1
4
Skor yang diperoleh siswa dalam kuisioner kemudian dicari skor keseluruhannya sehingga diperoleh data skor setiap siswa, kemudian dari skor
tersebut dicari persentase motivasi siswa dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
�� � � � � =
jumlah skor siswa jumlah skor maksimum �
Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.5 Kategori Motivasi Belajar Siswa Skor
Kategori 0-20
Sangat Rendah 21-40
Rendah 41-60
Sedang 61-80
Tinggi 81-100
Sangat Tinggi
Kemudian untuk menghitung persentase jumlah siswa dengan motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut :
� = jumlah kategori siswa minimal tinggi
jumlah siswa �
4. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan deskripsi kata-kata dari hasil pengamatan selama proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode Picture and Picture. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Indikator Keberhasilan