Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

60

4.3.3. Uji Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variablel. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.11. Validitas Data Faktor Loading Konst r ak I ndik at or 1 2 3 4 X11 0,286 X12 0,682 X13 0,348 Advertisement Effectivity X14 0,532 X21 0,469 Customer Attitude X22 0,447 X31 0,484 Customer Belief X32 0,394 Y1 0,337 Y2 0,448 Purchase Intention Y3 0,699 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi 61 internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Tabel 4.12. Construct Reliability Variance Extracted Konst r ak I ndikat or Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0,286 0,082 0,918 X12 0,682 0,465 0,535 X13 0,348 0,121 0,879 Advertisement Effectivity X14 0,532 0,283 0,717 0,528 0,238 X21 0,469 0,220 0,780 Customer Attitude X22 0,447 0,200 0,800 0,347 0,210 X31 0,484 0,234 0,766 Customer Belief X32 0,394 0,155 0,845 0,324 0,195 Y1 0,337 0,114 0,886 Y2 0,448 0,201 0,799 Purchase Intention Y3 0,699 0,489 0,511 0,501 0,268 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel , yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai 62 alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Purwanto, 2003

4.3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariate diantara  2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel 4.12 berikut ini : Tabel 4.13. Normalitas Data Variable min max kurtosis c.r. X11 1 5 0,825 1,766 X12 1 5 0,646 1,383 X13 2 5 - 0,620 - 1,327 X14 1 5 0,326 0,697 X21 2 5 - 0,317 - 0,679 X22 3 5 - 0,706 - 1,510 X31 2 5 - 0,225 - 0,483 X32 1 4 1,273 2,725 Y1 1 4 1,187 2,542 Y2 1 5 1,034 2,215 Y3 1 5 0,848 1,815 Multivariate 15,499 4,806 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z 63 lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 yaitu 4,806 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Evaluasi Model One-Step Approach to SEM