komponen yang dibutuhkan dengan waktu tenggang sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa banyak yang dipesan untuk masing – masing komponen suatu
produk yang akan dibuat. Rangkuti, 1996 Menurut Arman Hakim, Teknik perencanaan kebutuhan material
Material Requirement Planning , digunakan untuk perencanaan dan pengendalian item barang komponen yang tergantung dependent pada item – item ditingkat
yang lebih tinggi. Kebutuhan pada item - item yang bersifat tergantung merupakan hasil dari kebutuhan yang disebabkan penggunaan item – item tersebut
dalam memproduksi item yang yang lain.Nasution, 1998 Sehingga, perencanaan kebutuhan material adalah metode penjadwalan
untuk menentukan Purchased Planned Order dan Manufactured Planned Orders yang kemudian diajukan untuk analisis lanjutan berkenaan ketersediaan kapasitas
dan keseimbangan menggunakan perencanaan kebutuhan kapasitas Capacity Requirement Planning = CRP.Gasperz.2002
2.3.2. Tujuan dan Ciri – ciri Material Requirement Planning
Tujuan utama sistem MRP adalah merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk melakukan tindakan yang tepat meliputi
pembatalan pesanan, pemesanan ulang, penjadwalan ulang, dan lain – lain. Tindakan ini sekaligus merupakan pegangan untuk melakukan pembelian atau
produksi yang merupakan keputusan baru atau merupakan perbaikan atas keputusan yang lalu. Kondisi tersebut dapat dimungkinkan karena kemampuan
sistem MRP memiliki beberapa ciri – ciri utama. Ciri – ciri utama tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat. kapan suatu pekerjaan
harus selesai atau material harus tersedia untuk memenuhi permintaan atas produk yang sudah direncanakan dalam jadwal induk produksi Master
Production Schedule. b.
Pembentukan kebutuhan minimal setiap item. Dengan diketahui kebutuhan akhir, MRP dapat menentukan secara tepat sistem penjadwalan prioritas
untuk memenuhi semua kebutuhan minimal setiap item. c.
Menanyakan pelaksanaan rencana pemesanan. Maksudnya adalah memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan pemesanan harus
dilakukan, baik pemesanan yang diperoleh dari luar atau dibuat sendiri. d.
Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas jadwal yang sudah direncanakan. Apabila kapasitas yang ada tidak mampu mememenuhi pesanan
yang dijadwalkan pada waktu yang diinginkan, maka MRP dapat memberikan indikasi untuk melakukan rencana penjadwalan ulang jika mungkin dengan
menentukan prioritas pesanan yang realistik. Jika penjadwalan ulang ini masih tidak memungkinkan untuk memenuhi pesanan, maka pembatalan atas suatu
pesanan dapat dilakukan.Nasution, 1998
2.3.3.Inputan Material Requirement Planning
Dalam hal ini, moto dari sistem MRP adalah memperoleh material yang tepat, dari sumber yang tepat untuk dan pada waktu yang tepat. Berdasarkan MPS
yang diturunkan dari rencana produksi, suatu item MRP mengidentifikasi item apa yang harus dipesan, berapa banyak kuantitas item yang harus dipesan, dan
bagaimana waktu memesan item itu. Sebagai suatu sistem, MRP membutuhkan lima inputan utama seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 2.4. Proses kerja dari MRP Sumber : PPIC berdasarkan pendekatan sistemTerintegrasi MRP II dan JIT Menuju
Manufacturing 2, Gasperz, 2002, , Gramedia Pustaka Utama
proses MRP membutuhkan lima sumber Informasi MRP. Antara lain adalah : a.
Master Production Schedule MPS yang merupakan suatu pernyataan definitif tentang produk akhir apa yang yang direncanakan perusahaan untuk
diproduksi, berapa kuantintitas yang dibutuhkan, pada waktu kapan dibutuhkan, dan bagaimana produk itu produksi.
b. Bill Of Material BOM merupakan daftar dari semua material, Parts, dan sub
assemblies serta kuantitas dari masing – masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau Parent Assembly
c. Item Master merupakan suatu file yang berisi informasi status tentang
material, Parts, Subassemlies, dan produk – produk yang menunjukkan kunatitas On – hand, kuantitas yang dialokasikan Allocated Quantity, waktu
tunggu yang direncanakan Planned Lead Time, Ukuran lot Lot Size, stok pengamanSafety Stock, kriteria lot sizing, toleransi untuk scrap atau hasil dan
berbagai informasi penting lainnya yang berkaitan dengan suatu item. d.
Pesanan – pesanan Order akan memberitahukan tentang berapa banyak dari
tiap item yang akan diperoleh sehingga meningkatkan Stock On Hand pada masa mendatang.
e. Kebutuhan
Requirement akan memberitahukan tentang berapa banyak dari masing – masing item itu dibutuhkan sehingga akan mengurangi Stock On
Hand dimasa mendatang. .Gasperz, 2002
2.3.4. Mekanisme dasar Material Requirement Planning