Tabel 4.4 Metode yang digunakan untuk peramalan masing-masing produk berdasarkan MSE terkecil
Product Metode
Genteng Nusantara
Double Eksponential Smoothing
Genteng Elabama
Moving Average
Genteng Ww Royal
Single Eksponential Smoothing
Genteng Ww Nusantara
Double Eksponential Smoothing
4.2.3 Uji Verifikasi Dengan Moving Range Chart MRC
Setelah menghitung nilai MSE terkecil pada setiap metode maka selanjutnya dilakukan uji verifikasi guna mengetahui apakah metode peramalan yang mempunyai MSE
terkecil pada setiap metode tersebut dapat dipakai layak atau tidak Alat yang dipergunakan untuk uji verifikasi adalah Moving Range Chart MRC.
Tabel 4.5. Perhitungan Moving Range Chart MRC Genteng Nusantara dengan mengunakan metode Double Eksponential Smoothing
Tahun Bulan
Periode Yt
Yt Yt-Yt
MR
1 1
50.186 2 2 49.012
50.186 1.174
1.174 3 3 50.372
50.17426 -0.19774
1.37174 4 4 54.646
50.16673 -4.47927
4.28153 5 5 49.996
50.20542 0.20942
4.68869 6 6
53.45 50.23467
-3.21533 3.42475
7 7 50.675 50.29051
-0.38449 2.83084
8 8 32.18
50.33959 18.15959
18.54408 9 9
34.89 50.19775
15.30775 3 10 10
50.835 49.92978
-0.90522 16.21297
11 11 51.827
49.72177 -2.10523
1.20001 9-Jan
12 12 51.058
49.57434 -1.48366
0.62157
Jumlah 57.35018
MR 57.35018 A
101.7009859 BA 152.5514788
B 50.85049293 BB -152.5514788
C -B
-50.85049293
-A -101.7009859
Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa batas atas untuk Genteng Nusantara sebesar 152.5514788 dan batas bawah sebesar -152.5514788. Untuk Perhitungan Moving
Range Chart MRC yang lainya dapat di lihat pada lampiran 3.
Untuk itu gambar Moving Range Chart MRC bulan Januari 2009 - Desember 2009 adalah sebagai berikut :
Keterangan : BA = Batas Atas
A = Daerah A B = Daerah B
C = Pusat -B = Daerah -B
-A = Daerah –A BB = Batas Bawah
Gambar 4. 3. Moving Range Chart MRC Genteng Nusantara Berdasarkan gambar 4.3. dapat disimpulkan bahwa Moving Range Chart MRC
untuk Genteng Nusantara dinyatakan terkontrol. Hal ini terlihat dari nilai error Y’t -Yt berada dibawah batas atas BA.
Apabila ada nilai error Y’t -Yt yang berada di atas batas atas BA atau berada di bawah batas bawah BB maka MRC dikatakan tidak terkontrol. Untuk itu model atau
metode peramalan yang dipilih tidak dapat digunakan dan kita harus mengambil model peramalan lain dari MSE terkecil berikutnya. Perhitungan dan gambar Moving Range Chart
MRC genteng beton yang lain dapat dilihat pada Lampiran 3 dan semuanya dalam
keadaan terkontrol. Karena Hasil peramalan pada metode diatas telah terkontrol semua dengan
mengunakan uji Verifikasi maka kemudian digunakan untuk menentukan jadwal induk produksi JIP dari genteng nusantara.
4.3 Jadwal Induk Produksi