Tujuan SMP Negeri 5 Yogyakarta Program Layanan RSBI

b. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Muatan lokal wajib yang dikembangkan adalah Bahasa Jawa, sedangkan muatan lokal pilihan adalah membatik. 3. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi SMP Negeri 5 Yogyakarta. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui: a. Kegiatan pelayanan konseling. b. Kegiatan pengembangan pribadi dan kreativitas siswa. c. Pengembangan diri Iptek. 4. Beban Belajar Beban belajar diatur menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMP negeri 5 Yogyakarta. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Sebagai rintisan sekolah bertaraf internasional SMP Negeri 5 Yogyakarta mempersiapkan diri menuju sistem SKS Sistem Kredit Semester. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi anatara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 40 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah 38 jam pembelajaran ditambah kegiatan pengembangan diri yang lamanya ekuivalen 2 jam. Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur sebanyak maksimum 50 dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi waktu dimaksud, digunakan untuk pelaksanaan remedial dan pendalamanpengayaan materi. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. 5. Pedoman Umum Penilaian a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik. b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan. c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah. d. Penilaian oleh lembaga Internasional. 6. Ketuntasan Belajar Kegiatan pembelajaran mengacu pada pembelajaran tuntas, dengan ketentuan: a. Penguasaan kompetensi siswa kurang dari KKM dan waktu habis dilakukan remedial. b. Penguasaan kompetensi siswa sama atau lebih besar dari KKM dan waktu habis, dilakukan kegiatan pembelajaran kompetensi dasar berikutnya. c. Penguasaan kompetensi sama atau lebih besar dari KKM dan waktu tersisa dilakukan pengayaan. Untuk menentukann kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan: a. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik. b. Kompleksitas kompetensi. c. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. 7. Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi a. Kenaikan kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester ke-2.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SMP NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 10

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MIPA BILINGUALBAGI SISWA DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran MIPA Bilingual bagi siswa di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Situs di SMP Negeri 2 Purwokerto).

0 1 19

ANALISIS KESALAHAN SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SMP NEGERI 1 BOYOLALI Analisis Kesalahan Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri 1 Boyolali dalam Menyelesaikan Soal Geometri.

0 0 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 15

METODE PENELITIAN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 4

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

EFEKTIVITAS KINERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI KOTA YOGYAKARTA.

2 16 300

Persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Rintisan sekolah bertaraf internasional : studi kasus siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta Jl.Wardani No.1 Yogyakarta - USD Repository

0 0 127