3. Proses Informasi
Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya dibandingkan situasi lalu dan saat ini, lalu membuat
interprestasi dan evaluasi. 4.
Bahasa Penggunaan bahasa adalah untuk menyampaikan maksud seseorang
sehingga juga dapat menimbulkan persepsi bagi orang lain. Menurut Miftah Thoha 1988: 145-152 ada macam-macam faktor
perhatian yang berasal dari dalam dan luar yang dapat mempengaruhi proses seleksi, yaitu :
1. Faktor dari luar yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar, antara
lain : a.
Intensitas Apabila stimulus dari luar intensitasnya besar maka besar pula hal-hal
tersebut dapat dipahami. b.
Ukuran Apabila semakin besar ukuran suatu objek maka semakin mudah untuk
bisa diketahui atau dipahami. c.
Keberlawanan kontras Stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan objek lain
akan semakin menarik perhatian.
d. Pengulangan
Stimulus yang berasal dari luar yang diulang-ulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan objek yang hanya satu
kali dilihat. e.
Gerakan Orang akan memberikan banyak perhatian terhadap objek yang bergerak
dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan objek yang hanya diam saja.
f. Baru dan Familier
Situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian.
2. Faktor dalam diri seseorang, antara lain :
a. Proses Belajar learning, semua faktor dari dalam yang membentuk
adanya perhatian kepada sesuatu objek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekkan kejiwaan. Kekomplekkan
kejiwaan selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi yang dipunyai oleh masing-masing individu.
b. Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi. Faktor dari
dalam lainnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari proses belajar tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting
dalam proses pemilihan persepsi.
c. Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur kepribadian sangat erat
hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.
C. Pengertian Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional
Menurut buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional 2008: 47, Rintisan SMP-BI adalah
sekolah SMP yang melaksanakanmenyelenggarakan pendidikan bertaraf nasional, yang berada pada tahap pengembanganpeningkatan
kapasitaskemampuan atau tahap konsolidasi pada berbagai komponen sekolah untuk memenuhi Indikator Kinerja Kunci Minimal IKKM dan Indikator
Kinerja Kunci Tambahan IKKT sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Dari pengertian di atas terdapat model penyelenggaraan bagi sekolah
negeri, yaitu: 1.
Rintisan SMP-BI merupakan program yang dibina langsung oleh pusat dan direncanakan dalam jangka waktu tiga tahun, khususnya dalam pemberian
dana bantuan. Diharapkan selama tiga tahun tersebut Pemda Propinsi dan Pemda KabupatenKota dapat ikut berperan dalam hal pendanaan.
Pemberian dana bantuan selama tiga tahun ini bersifat pancingan dan sementara. Sementara itu untuk pengendalian kualitas pendidikan,
pemerintah pusat melakukan pemantauan dan evaluasi sesuai dengan
kewenangannya.
2. Rintisan SMP-BI yang dibina dan dibiayai langsung oleh pemda propinsi,
pemda kabupatenkota, dan komite sekolah atau bersama-sama pemerintah pusat tidak memberikan bantuan pendanaan, disebut dengan Rintisan SMP-
BI “Mandiri”. Jadi pengertian “Mandiri” adalah tanpa keterlibatan pemerintah pusat dalam pendanaan, tetapi kontrol kualitas tetap bisa
dilakukan oleh pemerintah pusat.
3. Oleh karena keterbatasan dana, maka untuk sementara waktu pemerintah
pusat menetapkan pembinaan SMP-BI di kabupatenkota secara terbatas yang benar-benar memenuhi kriteria. Pemda propinsi dan pemda
kabupatenkota dapat mengusulkan sekolah lain sebagai SMP-BI asalkan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Verifikasi dan
penentuan sebagai rintisan SBI dilakukan oleh pusat bersama pemerintah
daerah.
D. Persyaratan Penyelenggaraan SMP-BI
Dalam pelaksanaan SMP-BI dibutuhkan prasyarat-prasyarat penyelenggaraan SBI, harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu supaya
sekolah dikatakan layak sebagai Sekolah Bertaraf Internasional. 1.
Persyaratan Umum Penyelenggaraan SMP-BI a.
Sekolah membuat proposal dan Rencana Pengembangan Sekolah RPS yang diajukan kepada Direktorat Pembinaan SMP atau Dinas
Pendidikan Propinsi dan atau Dinas Pendidikan kabupatenkota sebagai SBI.